iringan sunyi #chapter3
di keheningan malam yang sunyi, dengan bintang yang menghiasi langit dan tatapan bulan yang bersinar ditambah hembusan angin malam membuat malam begitu indah
"banggun bangun, ayo siap siap untuk seminar" peritah dari bapa boss
"aduh ngantuk banget kemarin mabar sampe subuh" ucap dimas dalam hati
"bey ngopi dulu yu, ngantuk banget njirr"
"gass lah masa engga"
mereka pun pergi ke kantin hotel untuk sarapan pagi, ditengah perjalan citra melihat dimas yang agak semployongan karna kemarin dia gadang sampai pagi,
"dim, dimas kamu knp??"
"eh ada citra, gak knapa-knapa ko"
"kamu kaya ngantuk"
"nggak ko aku mah kuat"
"kamu mau kemana"
"mau makan, laper"
"kamu kaya gak sehat gitu, mau aku anter"
"enggak, aku sendiri aja"
karna dimas ngantuk berat, berjaln dengan semployongaan dan dimas pun ke slepet dia pun terjatuh hingga memeluk citra tanpa sengaja
"kamu yakin Dim nggak mau di anter" tawar citra dengan senyuman
"ya udah deh, iya mau"ucap dimas dengan membalas senyuman
"kamu mau makan apa biar aku ambilin"
"aku mau makan kamu" celetupan dimas sambil membisik di telinga citra
"apa??? kamu mau makan apa"
"nggak canda doang" ucap dimas samvil tertawa
"ya udah aku ambilin baso kamu mau"
"boleh juga tuh, mau donk"
Citra pun mengambil makanan untuk Dimas, tanpa mereka sadari ternyata mereka menjadi tranding topik di perusahaan nya karna mereka begitu dekat hingga mereka di anggap pacaran oleh sebagaian pegawai disana, Citra pun sudah kembali dengan membawa se mangkok baso daging yang lezat, sewaktu Citra kembali Dimas sudah terlelap tidur dengan menyender di dingding,
"Dim bangun, makan dulu supaya ada tenaga, katanya kuat," ucap citra dengan mengeleng geleng kepala dimas
"iya aku nggak tidur ko, cuman lagi ngelamun doak"
"yaudah makannya aku suapin ya, aaaa buka mulutnya" ucap citra dengn lembut
"amm, enak juga ya"
tanpa citra sadari, dia sudah melakukan kegiatan yang sering di lakukan oleh pasangan romantis, dan citra pun mulai sadar pipi nya pun mulai meumerah karna malu
"nih basonya, kamu makan pake tangan kamu sendiri"ucap citra dengan memalingkan wajah nya karna malu
"ngaamu keunapa" ucap dimas sambil mengunyah
Citra pun langsung kabur karna malu, dia berpikir
"aku kok nyuapin dia, dia kan bukan apacar aku" ucap citra dalam hati
karna Dimas masih lapar ia pun melanjutakan makanan nya samapi habiss, di keheningan pagi terdengar suara sirine yang ricuh membuat suasana rame
"wiuww wiuuww, harap kepada pegawai PT.JAYA ABADI, dipersilahkan memasuki area gedung karna seminar akan dimulai" ucap pak boss dengan lantang
para pegawai pun berkumpul di area gedung, seminar pun di mulai tamu-tamu sudah datang para pegawai pun di arahkan untuk dududk dengan tertib, satu persatu acara sudah di lalui namun di kerumunan itu ada yang janggal, ternyata ada satu orang yang tidak datang untuk menghadiri acara tersebut yaitu Dimas, karna bergadamg semalam dimas pun melanjutkan tidur dia di kamar hotel nya, acara pun sudah memasuki acara terakhir yaitu pembagian lencana pegawai terhebat, satu persatu pegawai yang termasuk nominasi sudah di atas panggung, sampai yang terakhir yang memasuki nominasi pegawai terbaik adalah Dimas, Dimas pun di panggil
"dan yang terkhir pegawai terbaik di PT.JAYA ABADI ADALAH, Dimas chandra prayoga" ucap MC dengan lantang
tepukan yang mengumuruh dari para pegawai dengan antusias, dan keramaian itu pun tiba tiba berhenti karna Dimas tidak kunjung datang ke ats podium, hingga bimo pun naik ke atas panggung dan bebisik kepada MC
"maaf kepada semua para tamu undangan, ternyata Dimas chandra prayoga sedang sakit, dan mohon do'a nya kepada semua para tamu undangan semoga beliau cepat sembuh dari penyakit nya ammin" ucap MC
angin tertiup dari barat ke utara dengan santay, namun di hati Citra merasa tidak enak, hatinya berdetak kencang tidak tau harus berbuat apa entah apa yang merasuki citra hingga dia bisa begitu, acara demi acara pun selesai dan Citra langsung berlari dengan cepat entah kenapa dia sangat khawatir,
"Bim kamu sekamar sama Dimas kan...?" ucap citra dengan khawatir
"iya, dimas sekamar sama saya di kamar nomor 134, di lantai kedua" ucap bimo keheranan
"makasih ya" ucap citra dengan tergesa gesa
"ya sama sama"
bimo pun keheranan,
"mau ngapai citra kemar gua" ucap bimo dalam hati
citra pun berlari dengan cepat, lorong hotel yang sunyi dan terdengar hentakan kaki yang cepat membuat alulanan nada yang tak beraturan, hentakan kaki semakin cepat tak tau arah tujuan menjadi pertanda bahwa ia sendang gelisah yang mendalam
"tok tok tok" suara ketukan pintu yang tidak santay membuat Dimas bangun dari tidurnya
"iya siapaya" ucap Dimas sambil menguap
"gebrukkk" suara sentuhan antar tubuh, dengan kuat, itu adalah pelukan manis dari Citra yang gelisah
"kamu kenapa Dim, aku khawatir" rengekan Citra sambil memeluk Dimas dengan erat
sontak Dimas pun terkejut dan tak tau harus berkata apa, pelukan erat yang di iringi cinta membuat Dimas tidak karuan dan kebingungan
" citra aku nggak apa-apa" ucap dimas dengan pipi me merah
"bohong itu buktinya kamu nggak ada di seminar tadi" ucap citra sambil memeluk Dimas dengan erat
hati yang senang bercampur binggung membuat Dimas terus berpikir, kenapa dan kenapa, apa yang terjadi, apakah ini cinta ataw kasih sayang dia sebagai teman