Sorry for typo ~
⚠️ harsh & sensitive words
☆☆☆☆☆
Beberapa orang dengan setelan jas hitam memasuki rumah milik keluarga Choi.
Mereka membuat kehebohan di lantai 1 sehingga Chanhee yang tadinya tertidur kini sudah terbangun.
Dia meminta Younghoon tetap berbaring di kasurnya. Sedangkan Chanhee berjalan keluar kamar untuk menuju lantai 1.
Dia cukup kaget ketika bertemu dengan seorang wanita yang cukup ia kenal.
"Halo Nyonya Kim. Ada perlu apa ke rumah saya dan membawa orang sebanyak ini?" Tanyanya setelah sebelumnya membungkuk sopan.
Yang disapa tidak membalas sama sekali dan hanya memberikan tatapan merendahkan kepada Chanhee.
"Mana Younghoon? Kamu sembunyiin kemana anak saya?" Tanyanya dengan nada tinggi.
"Maaf. Saya gak sembunyiin putra Nyonya."
"Jangan bohong kamu! Pasti Younghoon kabur kesini." Tuduhnya lagi.
Chanhee cukup bingung dibuatnya, Younghoon kabur? Kenapa?
"Saya sudah bicara apa adanya. Saya gak pernah sembunyiin Younghoon." Balas Chanhee.
"Dasar gay menjijikkan. Kamu harus jauhin anak saya. Jangan pernah temuin dia lagi!" Chanhee terdiam. Baru ini pertama kali dia bertemu dengan Mama Younghoon dan dihina langsung seperti ini.
"Nyonya masuk ke rumah saya tanpa ijin dan menghina saya. Sebaiknya Nyonya keluar!" Usir Chanhee.
"Gak perlu kamu suruh juga saya gak mau lama-lama disini. Inget kalimat saya, jauhin Kim Younghoon. Dia pantas sama yang jauh lebih baik dari kamu."
Younghoon di kamar Chanhee hanya bisa menangis karena mendengar teriakan dan hinaan Mama nya untuk orang yang dia kasihi dan sayangi.
Badannya masih lemah, tidak mungkin turun dan membuat Chanhee makin kesulitan nanti. Karena terbukti dia disana, di rumah Chanhee. Mamanya pasti akan semakin murka dan menghina Chanhee lebih parah lagi.
Setelah Nyonya Kim dan pengawalnya pergi, Chanhee jatuh ke lantai. Daritadi dia berusaha menahan tubuhnya karena badannya gemetar karena takut.
"Hiks. Takut. Kenapa Mama harus arisan sh tadi. Aku harus ngadepin orang yg lebih serem dari anak Camin. Hiks." Isaknya seorang diri.
"Maaf. Aku bikin kamu ketemu sama Mama." Chanhee merasakan dua lengan yang kini menarik tubuh gemetarnya ke dalam sebuah pelukan.
"Hiks. Mama kakak nyeremin. Pengen aku cakar-cakar mukanya tapi takut. Hiks" Isak Chanhee dalam dekapan si dominan.
"Maaf. Aku minta maaf." Younghoon mengecupi pucuk kepala pemuda manis itu agar tenang.
"Maaf, aku harus nyakitin kamu lagi dan lagi."
☆☆☆
Chanhee tidak tahu hatinya sekarang seperti apa. Setelah dua minggu lalu Younghoon tiba-tiba muncul di rumahnya dan meminta maaf berulang kali dengan wajah bersalah dan manik kembar yang menunjukkan ketulusan. Kini, pemuda itu kembali menghilang seperti ditelan bumi.
Semua kontaknya tidak ada yang aktif dan sosmednya pun sudah dinonaktifkan.
Berkali-kali Chanhee mengirimkan pesan namun tidak ada balasan apapun.
Satu-satunya cara agar bisa bertemu dengan pemuda Kim adalah mendatangi rumahnya. Hari ini ia kesana setelah memutuskan pilihan itu setelah berpikir berulang kali.
Karena dia masih takut bertemu dengan Nyonya Kim. Namun akhirnya dia putuskan untuk datang. Meskipun harus menelan kekecewaan.
Penjaga disana mengatakan jika Younghoon sudah pergi seminggu yang lalu dan tidak tahu kemana. Bersama dengan Sang Mama.
Kaki Chanhee lemas. Dia tidak menyangka Younghoon akan melakukan ini lagi.
Dan Chanhee harus melewati kisah ini lagi, dimana Younghoon berhasil menorehkan luka lebih dalam di hatinya.
☆☆☆
"Ma, buka pintunya." Lirih pemuda itu di balik pintu kamar."Gak. Kamu bakal kabur lagi dan balik ke Korea. Kamu harus disini. Kalau gak, Mama bikin laki-laki yang waktu itu menderita."
"Ma..aku salah apa sama Mama sampai harus ngelakuin ini ke aku? Kenapa Mama gak biarin aku pergi?"
"Ini demi kebaikan kamu. Mama gak mau kamu jadi gak benar. Kamu harus dengerin Mama. Gay itu gak baik. Nanti orang-orang gampang menjatuhkan kamu Younghoon. Kamu ini calon CEO."
"Ma, tapi aku gak bahagia."
"Mama gak peduli, ini demi kebaikan kamu. Kuliah disini dan buktiin ke orang-orang kalau kamu pantas sebagai pewaris tunggal perusahaan kakek kamu. Jangan bikin kakek kamu dan Mama kecewa."
Lalu Nyonya Kim meninggalkan kamar itu.
Younghoon masih terduduk lemah di balik pintu. Ini sudah dua minggu dia sejak dia tidak bertemu Chanhee dan sudah satu minggu meninggalkan Korea.
"Chanhee, tolong lupain aku. Kali ini, aku gak janji bisa kembali lagi." Lirihnya ke arah lantai yang dingin.
Tbc
Aku sebenernya mau namatin ini cepat2, tp kayak sayang 😭
Jadi aku bikin konflik lagi 😭🙏🏻
Im so sorry 😔

KAMU SEDANG MEMBACA
INSANITY || BBANGNYU [Completed]
Hayran KurguOut of no where, he's comeback into my life and ruined my day. Also, my heart. And then, gone (again). >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> ⚠️ YANG GAK SUKA, JAUH - JAUH PLEASE! MY BOOK MY RULES. 😌⚠️ <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<...