🍂🍁🦋

20 4 2
                                    

Hope u like it,Jangan lupa vomment, my dear ✨•••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope u like it,
Jangan lupa vomment, my dear ✨
•••••••

Mataku menatap penuh minat ke arah jendela kamarku yang kini tampak sedikit basah, akibat tetesan-tetesan air hujan yang membentuk buliran-buliran kecil di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku menatap penuh minat ke arah jendela kamarku yang kini tampak sedikit basah, akibat tetesan-tetesan air hujan yang membentuk buliran-buliran kecil di atasnya.

Aku masih asyik memperhatikan tiap tetes hujan yang turun semakin deras.

Tanganku sesekali terulur menyentuh permukaan kaca yang kini terasa dingin. Mungkin efek hujan di luar ditambah hembusan angin sejuk yang menyembur keluar dari mesin pendingin ruangan.

Tak puas sampai disitu, aku justru membuka salah satu jendela kamarku lebar-lebar, membiarkan air hujan tersebut turut masuk membasahi karpet kamarku yang hangat.

Aku bahkan mengeluarkan kedua tanganku, untuk dapat merasakan guyuran air yang turun dengan lembut memenuhi tadahan tanganku.

Sesekali, aku tersenyum kecil saat membawa tampungan air itu ke wajahku, merasakan sensasi dingin yang menusuk mengenai kulit tipisku.

Tak peduli dengan bibirku yang kini mulai bergetar pelan, menanggapi angin dingin yang bertiup semakin kencang seiring dengan hujan yang turun semakin deras.

Aku bahkan masih mempertahankan diriku pada posisiku saat ini, tak ingin bergeser sejengkal pun, walau ku tahu tubuhku tak cukup kuat jika bersinggungan dengan sesuatu yang dingin dalam waktu lama.

Aku tersenyum kecil, sebelum kembali menutup jendela kamarku yang masih menganga lebar, meninggalkan butiran hujan yang turun semakin deras di luar sana, dengan beberapa petir yang menyambar sembarang arah.

Langkahku bergerak mundur, menuju lemariku yang terdapat di ujung kamar. Butuh waktu beberapa saat untuk menemukan sweater kesayanganku yang super tebal terhimpit di bagian paling bawah.

Wajar.

Karena ini baru saja memasuki musim hujan, dan aku tidak akan mungkin menggunakan sweater setebal itu di musim kemarau.

Kakiku melangkah keluar kamar dengan langkah yang pelan, bukan masalah siapa yang akan terganggu disini, karena aku saja tinggal sendirian di bangunan ini.

SEMBUH-CERPEN (ONESHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang