Bagian 1

10 2 0
                                    

brukk

Sampah dan kertas yang pertama kali menyambutku saat aku membuka loker.

"ah maaf.. gara-gara aku-"

Aku tersenyum sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

Sampai minggu lalu aku adalah siswi SMA biasa.

Dan hari ini aku ditindas.

Berawal dari aku menolongnya.

*flashback

Pagi hari sebelum bel, aku dan kedua temanku berjalan sambil berbincang menuju kelas.

"HEHH CEPET BAGII"

Aku melihat teman sekelas ku sedang dikelilingi beberapa kakak kelas.

Dia Nael Jonathan, tak sekeren namanya, Jojo adalah cowok cupu yang memakai kacamata bulat.

Dia satu kelas denganku, tapi aku tidak pernah berbicara dengannya, dia tidak mempunyai teman karena penampilannya.

"Cepetan !!" teriak Sara sambil menarik uang yang ada ditangan Jojo.

Sara, salah satu kakak kelas berparas cantik, namun tidak dengan hatinya. Bukan kejadian langka lagi saat melihat Sara menindas dan memalak orang seperti Jojo.

"dia kan pesuruh" ucap salah satu temanku.

Aku melihat lagi dia membentak Jojo.

Aku sangat kesal. Saat aku ingin maju salah satu temanku menahan ku.

Terlihat Jojo yang mengeluarkan dompetnya.

"KURANG, CEPETANN" sambil mengangkat salah satu tangannya, sikap seperti akan menampar, saat akan melayangkan tamparan aku menahan tangannya.

"Siapa lo?!"

Tanpa menjawabnya aku langsung menarik tangan Jojo pergi.

Mulai saat itu lah kisah baru ku di sekolah dimulai.

Hari tenang seperti biasa tak ada lagi.

Satu persatu temanku mulai menghilang.

Setiap hari loker dan tas ku dipenuhi sampah. Meja dan buku-buku ku satu persatu dipenuhi coretan dan sobekan.

Aku Aurora Isabella, siswi kelas 10 di tahun pelajaran baru ini.

Aku bukan anak pintar yang selalu juara kelas, dan bukan anak bodoh yang selalu diperingkat terakhir.

Aku hanya siswi biasa yang suka bermalas-malasan.

Aku bukan anak anti sosial yang setiap hari di rumah, hanya saja aku malas keluar rumah.

Saat ini aku sedang berjalan bersama Jojo menuju kelas.

"Jo, sini cepetan !!"

Beberapa cowok memangil Jojo, aku sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aku berpamitan kepada Jojo, bahwa aku akan ke kelas terlebih dahulu.

**

Karena sudah biasa bersama teman-teman ku, aku tak berani ke kantin sendirian.

Aku terdiam di kooridor sendiri menatap teman-teman ku yang akan menuju kantin.

"nih aku kasih roti" terlihat Jojo yang berlari ke arah ku.

Sebelum sampai di depan ku, salah satu kakak kelas yang sedang berjalan memanjangkan kakinya kesamping, Jojo yang tak melihatnya pun terjatuh di depan ku.

Semua orang di kooridor menertawakan nya, tentu saja kecuali aku. Aku membantunya berdiri, lalu dia memberika rotinya kepadaku.

"wihh lu dapet rotinya, makasih" aku menerimanya dengan senang hati, berhubung aku lapar, roti ini juga salah satu makanan yang susah didapatkan saat istirahat.

"hehe karena aku juga udah terbiasa sih"

"Jo, mana roti gue, lama amat aelah" Jojo menghadap ke belakang, melihat beberapa laki-laki yang menunggunya.

Dia memasukan sesuatu disaku ku, aku yang ingin bertanya dia sudah pergi terlebih dahulu.

"maaf, akan segera aku belikan, Aura aku pergi dulu" pamit nya sambil berlari dan melambaikan tangan ke arahku.

Aku tersenyum, lalu masuk ke kelas untuk memakan roti tersebut.

Saat akan membuang plastik roti, aku teringat sesuatu disaku ku. Aku mengeluarkan dan membacanya. Ternyata itu adalah tiket konser Revaleaz.

Revaleaz adalah band yang sedang naik daun, aku belum pernah melihat nya. Tapi aku sering dengar, anggotanya anak seumuran denganku.

Itu adalah tiket konser nanti sore, karena aku penasaran sepertinya aku akan datang.

**

Aku datang ke live house Revaleaz memakai pakaian casual.

Aku memberikan tiket kepada penjaga, ternyata itu adalah tiket VIP.

Aku mendapatkan barisan depan.

Konser akan mulai, Revaleaz mulai memasuki panggung.

"ternyata bener, vokalisnya juga ganteng banget pake empat tindik."

Aku terkesima melihat NJ, vokalis dan juga seorang gitaris yang mempunyai empat tindik diwajahnya, tiga ditelinga, dan satu di lidah.

Saat musik mulai diputar, semua penonton mulai maju satu persatu.

Aku terjepit dan terhuyung ke belakang. Aku maju lagi ke barisan depan saat NJ mulai bernyanyi.

"jarang lo Revaleaz nyanyi love song."

Lagi lagi aku terkesima mendengar suaranya.

"indah," ucapku tanpa sadar.

NJ tersenyum melihat kearah ku.

Semua orang disekitar ku berteriak kegirangan.

"dia senyum kearah ku?" tanyaku pada diri sendiri.

"ah gak mungkin, disini kan banyak orang" jawabku dalam hati.

"malu-maluin aja" ucapku malu. Tanpa sadar pipiku memerah.

**

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang