Dua tiga

824 82 4
                                    

Drrrttt... Drrrttt.. Handphone Ino bergetar.

"Halo?"

"Nona, nyonya Yamanka masuk rumah sakit." Ucap Chiyo diseberang telepon dengan suara bergetar menahan tangis.

Kaki Ino lemas seketika, untung saja Sai dengan sigap menopang tubuhnya saat hendak jatuh.

"Ada apa?" Panik Sai menahan tubuh Ino.

Ino mendongak menatap sayu wajah Sai, sedetik kemudian dia bangkit dan berlari cepat. Sai ikut berlari mengikuti Ino dari belakang.

Brraagghh! Greeebb. Ino membuka paksa pintu ruangan Sasuke dan memeluknya erat. Sasuke kaget, namun ketika mendengar isakan Ino ia balik membalas pelukannya dan mengusap punggung wanitanya supaya tenang.

Sementara Sai yang tadi mengikuti Ino dibelakang segera memutar arah ketika melihat Ino yang sepertinya sudah datang ke tempat yang tepat.

"Ma-ma mas-uk r-um-ah sa-kit." Ucap Ino dalam isakan. Sasuke menegang, ia menakup wajah Ino dan mengecup bibirnya sekilas.

"Kamu tenang ya, kita kesana sekarang." Ino mengangguk.

Sasuke bergegas mengambil kunci mobilnya diatas meja dan menggenggam erat tangan Ino keluar ruangannya.

Sai tersenyum getir saat melihat pasangan tersebut yang bergandengan tangan melewatinya hendak masuk kedalam lift.

Selama dalam perjalanan Ino duduk dengan gelisah, sedari tadi dia terus melihat jam ditangannya tak sabaran dan sesekali menatap keluar jendela untuk menyembunyikan airmata nya dari Sasuke.

Sasuke mengambil sebelah tangan Ino dan menggenggamnya erat, sontak Ini kaget dan menoleh kearah tunangannya itu.

"Tenang sayang. Mama pasti Baik-baik saja." Satu ucapan Sasuke yang mampu menggetarkan hati Ino. Lagi-lagi dia bingung dengan perasaan Sasuke. Atau dia yang bingung dengan perasaannya sendiri.

Ino mengangguk pelan dan menyunggingkan senyum terpaksa.

***

"Gimana keadaan Mama?" Tanya Ino tak sabaran. Chiyo langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Ino dengan kepala menunduk, menyembunyikan kesedihannya.

"Buruk non. Kata dokter, nyonya terkena serangan jantung." Suara Chiyo bergetar.

Tubuh Ino meluruh jatuh kelantai. Bibirnya bergetar seakan ingin mengutarakan sesuatu tapi tenggorokannya tercekat. Dan akhirnya airmata kembali menghiasi wajahnya yang pucat. Dia tergugu dalam diam.

Melihat itu dengan sigap Sasuke langsung mendekap tubuh lemah Ino. Berulang-ulang ia menggumamkan kata penenang untuk wanitanya.

"Aku takut." Lirih Ino dalam dekapan Sasuke.

Sasuke mengusap lengan Ino menenangkanya "Aku disini."

"Kamu jangan pergi lagi, janji jangan tinggalkan aku. Aku takut." Sasuke mengangguk dan semakin mengeratkan pelukannya "Janji."

"Ino." Panggil Tuan Yamanka. Ino langsung berlari menghampiri Papanya yang baru datang dan memeluknya erat. Ino merasakan tubuh Papanya bergetar, dia semakin mengeratkan pelukannya.

Ino mendongak menatap wajah pucat pasi Papanya "Mama baik-baik saja Pa. Aku yakin, Mama pasti baik-baik saja." Lirihnya.

"Ya, Mama pasti baik-baik saja. Dia adalah wanita yang kuat." Ucap tuan Yamanka disela tangisnya.

FriendZone (SasuSaku Version) *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang