Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hari ini lebih cepat yah, soalnya mumpung lagi ada WIFi
Langsung aja dibaca yah
Jangan lupa vote nya
Selamat membaca semuanya 🙏🙏🙏
🥀🥀🥀
Wahyu berjalan cepat menuju kediaman sang Umi. Ia tak lagi menanggapi ucapan siapapun yang bertanya tentang dia.
"Dimana Hadiya umi?"tanya Wahyu.
"Assalamualaikum dulu Wahyu."tegur Umi Dewi.
"Assalamualaikum,Umi."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Dia di kamar kamu."
"Baik umi."
Wahyu berjalan ke lantai dua tempat kamarnya saat perjaka dulu. Disana Aira sedang berbaring miring sambil memainkan tangan Asna yang bergerak-gerak menggapai udara.
"Kenapa tidak izin Hadiya?"ucap Wahyu tegas.
"Mas Wahyu."kaget Aira.
Wanita itu langsung beranjak duduk dan mencari niqabnya.
"Tidak perlu ditutup. Mas akan menutup pintunya."titah Wahyu.
"Jelaskan!"lanjut Wahyu yang kini duduk menghadap Aira juga Asna.
"Aira ingin menginap saja mas."
"Kamu tahu hukuman seorang istri yang berbohong?"
"Maaf.."
"Mas bilang jelaskan."tegas Wahyu.
Ini kali pertama seorang Wahyu benar-benar marah dengan Aira.
"Aira tidak mau mengganggu kalian. Sudah cukup Aira menjadi benalu buat mas dan mbak Syara. Aira ingin memberikan waktu untuk kalian." Jelas Aira dengan kepala yang menunduk takut.
"Tanpa memikirkan jika anaknya demam karena jauh dari ayahnya,begitu Hadiya?"tanya Wahyu sambil mengangkat dagu Aira agar menatap Wahyu.
"Maaf...Aira takut mbak Syara terganggu. Sudah cukup mas ada untuk Aira selama mengandung dan melahirkan Asna."
"Lalu membuat anak kita demam begitu?"
"Maaf."hanya itu yang bisa dikatakan Aira.
Tetesan air mata terus keluar. Tangannya meremas takut hingga memutih. Wahyu memegang tangan berkeringat itu. Ia tahu bagaimana istri mudanya ini. Wanita itu memiliki hati lembut. Ia perasa dan tidak tegaan.
Ingat bukan,saat Syara kehilangan anak mereka. Aira memilih pergi agar Syara bisa tenang. Meski pada kenyataannya hormon hamilnya tidak bisa diajak kompromi.
Dan mungkin ini juga salah satu kejadian yang membuat Aira memilih pergi.
"Mas nggak suka istri mas menghilang seperti ini. Apalagi anak-anak kamu bawa. Mas takut kehilangan kamu. Kalian separuh jiwa mas."
"Maaf."
"Pulang yah,jangan seperti ini."
"Aira disini aja mas. Mas pulang saja. Seminggu lagi Aira janji akan pulang."
"Yaa Humaira--"
"Aira mohon mas. Biarkan kami disini,Mbak Syara sedang butuh mas. Dia juga istri kamu mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua Suamiku (END)
Fiksi UmumIni cerita real hasil pemikiran ku..no plagiat. ❌WARNING ❌ PLAGIAT MINGGAAAAAAT!!!!! _____ Dia Humaira Hadiya Sofyan seorang gadis baik-baik dari keluarga sederhana. gadis yang sering dipanggil Aira itu merupakan seorang penghafal Al-Quran sejak kec...