Hari yang ditunggu pun tiba, hari di mana resepsi pernikahan Barra dan Stella. Senyum manis menghiasi wajah cantik Stella tak henti-hentinya dia mengucapkan syukur atas karunia-Nya.
Seminggu berlalu, kejadian di mana Stella dan Alde cekcok dan sampai sekarang Alde masih enggan berbicara dengan Stella, bukan karena apa hanya saja Alde sangat khawatir dengan kondisi adiknya tapi Stella tak mengerti itu sama sekali.
Resepsinya berjalan dengan lancar, banyak tamu kolega-kolega bisnis dari Barra, Papi Alex dan juga Daddy Brayen hingga membuat Stella lelah berdiri apa lagi rasa sakit kepalanya yang tiba-tiba saja menyerangnya. Sesekali Stella meringis menahan sakit tanpa ada yang menyadarinya.
Stella tampil dengan aura yang sangat memukau membuat siapa saja oleng ke arahnya sangat-sangat cantik dan anggun dengan balutan Black dress berpadu dengan Gold menambah kesam mewah pada gaunnya. Tak jauh beda dengan Barra yang di balut dengan jas hitam dan sedikit berpadu dengan emas sangat serasi dengan dress Stella apa lagi Baby Ar uhh sangat menggemaskan tak jauh beda dengan ayahnya baby Ar juga memakai jas yg sama sangat tampan dan menggemaskan. Keluarga mereka juga memakai Dress dan juga jass dengan warna serupa sangat mewah dan wahh. Para tamu hanya berdecak kagum melihat visual dan outfit mereka yang BUKAN MAEN!!!!
Para tamu tak henti-hentinya berdatangan yang mmbuat Stella berdecak malas. "Ck! Ini tamu atau apa bnyak bener dikira Gw robot apa!" kesal Stella.
"Sabar yangg gitu emang kalau orkay kawin banyak tamunya"ucap Barra.
"Kawin matamu!" sinis Stella.
"Galak bener ama suami!"
"Bodo!"
"Kalau kamu capek duduk ajah"
"Ngak enak ahh, baru juga 2 jam"
""Serah kamu deh"
"Nanti ganti baju jamber?"tanya Stella, yhh mereka memang menggunakan bnyak pakaian maksudnya setiap beberapa jam mereka akan mengganti gaun dan jas mereka. Biasalah orkayyyy.
"mungkin setengah jam lagi"
"Huftt masih lama, mana nih kepala sakit lagi ngak kenal waktu ajah ge potong juga lo" lanjutnya di dlm hati.
"Kenapa emangnya?"tanya Barra.
"Gpp"
***
Jam menunjukkan pukul 7 malam yang menandakan bahwa Barra dan Stella sudah berdiri di pelaminan selama kurang lebih 5 jam dan mereka sudah menggunakan Gaun dan jas yang ke-3. Tamu masih berdatangan yang membuat Stella menghela nafas jika dia tahu akan semelelahkan ini dia tak akan setuju untuk mengundang beribu-ribu mausia. Sangat menyebalkan! gumam Stella.
"Tamunya masih bnyak?" tanya Stella entah keberapa kalinya yang membuat Barra juga ikut lelah menjawabnya.
"Masih sangat banyak. Ini baru 1\4 dari kolega bisnisku belum lagi teman-temanku dan kolega bisnis Papi sama Daddy."
"Sangat menyebalkan!!"ketus Stella.
"Sabar."
Stella yang lelah mendudukkan dirinya yang diikuti oleh Barra. Stella yang menyadari itu menyandarkan kepalanya yang masih berdenyut sakit ke bahu Barra dan dengan senag hati Barra menerima dan merangkul istrinya itu, sedangkan para tamu yang melihat keuwuan itu hanya tersenyum baper dan menjerit tertahan.
Stella memejamkan matanya guna meredakan sakit kepalanya, Barra yang menyadari jika istrinya sedang tak baik-baik saja pun langsung khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella Story [END]
Fiksi UmumRepost. Enjoy guys 💗. Ig, tiktok: @taxtr_ [VOMEN, FOLLOW, AND SHARE] ❥❥❥❥❥ Ini tentang Stella... Stella yang selalu dicaci maki, dibentak, ditendang, ditampar, bahkan dilecehkan. Jika di rumah Stella diperlakukan seperti...