Ss⁶⁰

4.7K 241 22
                                    

Shinta datang ke mansion Barra dan Stella, dengan wajah angkuh dan sombongnya, menyelonong masuk tanpa permisi malah berteriak kaya Tarzan:)

"LEPASIN GW! GW CALON NYONYA DI SINI! LIAT AJAH NANTI BAKALAN GW PECAT LO SEMUA KALAU GW UDAH JADI NYONYA DI SINI!!!"teriak Shinta memenuhi mansion membuat para pekerja kesal karena merasa terganggu dengan terikan melengking memekakan telinga, selain itu, mereka juga takut tuan dan nona barunya akan terganggu oleh teriakan hewan jadi-jadian satu ini.

"Anda ngak usah halu!"sinis para pekerja di mansion BarStel.

"Nyonya kami hanya nona Stella! BUKAN Mak lampir macam kau!!"sinis mereka menekan kata 'BUKAN'.

"Dasar manusia rendahan! Di mana Barra gw mau ketemu dia, minggir Lo semua jangan halangin Gw sialan!"

"Anda yang sopan! Ngak punya etika? Upss harga diri ajh ngak ada apa lagi etika yh kan?!"ucap salah satu dari mereka membuat yang lain tertawa ngakak sampai ngak ngik ngok.

"Lo!! Sialan! Gw tanda in Lo, Gw calon istri Barra dan kalau Gw udh nikah orang yang bakalan gw siksa itu Lo!"

"Anda pikir saya takut? Oh tentu TIDAK!"balasnya angkuh.

"Bagus teruskan!"ucap seseorang dari arah tangga membuat mereka semua membalikkan badannya menghadap sumber suara karena memang mereka ada di ruang tamu.

"Salam tuan"ucap para maid dan bodyguard menunduk hormat.

"Hmm. Kenapa dia bisa masuk?"tanya Barra dengan nada kesal.

"Maaf tuan. Dia langsung saja menyelonong seperti hewan dan berteriak layaknya Tarzan dan berhalu jadi calon istri anda"jelas Maid itu membuat rekannya menahan tawa.

"Lo!! Jangan dengerin dia Beb, aku ke sini mau liatin kamu foto istri kamu yang main belakang"ucap Shinta sedangkan mereka di sana hanya menatap datar karena mereka tau watak hewan satu ini.

"Benarkah?"ucap Barra memasah wajah terkejut sekaligus tak percayanya.

"Aku serius Beb! Dia itu hanya modal polos padahal aslinya pelacur!"ucap Shinta menggebu-gebu membuat mereka mengerang kesal.

"Ah sepertinya pembicaraan ini sangat serius, silahkan duduk"

"Terima kasih beb, kamu pengertian banget ngerti bnget kalau aku capek berdiri dari tadi ngak kaya para pekerja kamu ini ngak ada sopan santunnya!"

"Hmm. Jadi, bukti apa yang kamu punya?"

"Aku punya fotonya beb"ucap Stella dan mengeluarkan amplop dari tasnya dan memberikannya pada Barra yang membuat Maid dan Bodyguard kepo dan berlomba-lomba berdiri di belakang sofa yg di duduki Barra.

Barra membuka amplop itu dan menatap lekat foto itu begitupun dengan manusia-manusia kepo di belakangnya. Dalam foto itu terlihat Stella tengah tertawa dengan seorang pria, ada juga saat mereka berci*man, berpelukan dll. Barra yang melihat foto itu mengeram kesal, wajahnya memerah tangannya mengepal sempurna dengan urat leher yang menonjol membuat Shinta tersenyum puas dalam hati dan para pekerja menatp datar Shinta dan foto itu.

"Aku benerkan Beb? Dia itu emang Polos saking polosnya jdi Bangsat!"

"ISTRI!!!!"teriak Barra murka.

Stella yang di kamar mengeram kesal karena tidurnya terganggu. Dengan malas dan muka bantalnya Stella turun ke bawah dengan sempoyan. Tanpa menyadari kehadiran Shinta, Stella menyelonong duduk di pangkuan Barra dan menenggelamkan wajahnya di leher Barra yang membuat Shintanjing kesal bukan main.

"Astaga, kamu kenapa turun tangga kalau belum cuci muka, kalau jatuh gimana? Jangan ceroboh istri!"

"Hmm, maap"gumam Stella sesekali mengecup leher Barra.

Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang