Waiting for You
07Kaoru membuka matanya, yang ia lihat pertama kali adalah dada bidang Kojiro, itu berarti ia masih berada dalam dekapan sahabatnya itu. Ia bisa merasakan sebuah tangan mengelus pucuk kepadanya. Ia mendongak dan mendapati Kojiro yang langsung menatapnya.
"Selamat pagi Kaoru" Diiringi dengan senyum manisnya.
Wajah Kaoru memerah... "Se-selamat pagi... Kojiro..." Ia kembali menundukkan kepalanya.
Kojiro yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya terkekeh pelan. Tangannya yang tadi mengelus pucuk kepala Kaoru, ia pindahkan untuk mengelus pinggang ramping sahabatnya.
"Ingin bangun sekarang?" Tanya Kojiro yang kini mengecup pucuk kepala Kaoru, masih dengan tangannya yang mengelus pinggang ramping Kaoru.
Kaoru hanya menjawab dengan gumaman kecil, kemudian ia mengubah posisi miringnya menjadi telentang. Kemudian mendudukkan dirinya secara perlahan. Ia berbalik menatap lengan Kojiro yang sejak semalam menjadi bantalan tidurnya.
"Lenganmu sungguh tidak mati rasa aku tiduri semalaman?" Kaoru menepuk pelan lengan Kojiro sebelum digerakkan si empunya.
"Sshhh... Lumayanlah... Tapi tidak seburuk yang kau pikirkan, jangan pasang wajah murung seperti itu Kaoru..." Kojiro juga bangkit dari posisi tidurnya, menepuk-nepuk kepala Kaoru pelan.
"Hufft... Tetap saja harusnya kau bilang jika kau lelah menumpu kepalaku..." Kaoru memicingkan matanya menatap Kojiro.
Kojiro terkekeh pelan "Hey, siapa yang mengatakan jika aku lelah menumpu kepalamu? Malah sebaliknya, aku senang bisa menjadi sandaranmu" Kojiro mengucapkannya dengan senyum secerah mentari di wajahnya.
Blush
Kaoru senang sekaligus malu setengah hidup atas ucapan Kojiro barusan. "S-sudahlah! Cepat mandi sana, aku akan turun lebih dulu untuk membantu ibuku".
Kaoru berusaha turun dari ranjangnya sebelum Kojiro menahan tangannya. Ia menolehkan kepalanya "Ada apa Kojiro?"
Yang ditanya membalas dengan senyuman. "Apakah aku sudah pernah mengatakan padamu kalau wajahmu terlihat jauhhh lebih manis ketika piercing-piercing itu tidak ada padamu?"
Oke, entah untuk yang keberapa kalinya di pagi hari ini wajah Kaoru merona karena ucapan Kojiro."B-belum... eumm.. Terima kasih" Ia buru-buru melepas genggaman tangan Kojiro dan segera menuju pintu, keluar dari kamarnya.
Kojiro yang ditinggal begitu saja hanya terkekeh, kemudian ia bangkit dari tempat tidur Kaoru menuju kamar mandinya.
Sementara itu dibalik pintu yang sudah ditutup, Kaoru masih menenangkan detak jantungnya yang menggila.
"Ada-ada saja dia itu... " Kaoru memegangi wajahnya yang memanas dengan kedua tangannya. Ia harus meredakan detak jantungnya sebelum pergi menemui ibunya. Bisa habis diejek mati-matian ia jika sampai ibunya tau anaknya digoda oleh pujaan hatinya.
Setelah merasa cukup tenang, Kaoru segera turun kebawah, menghampiri ibunya yang sedang memasak.
"Ibu..."
Yang dipanggil menoleh dan tersenyum, "Selamat pagi sayang"
Kaoru balas tersenyum, "Selamat pagi" Ia hendak memberitahukan ibunya kalau Kojiro menginap. Tapi-
"Semalam ada yang menginap ya? Ibu dengar kau sedikit berteriak tadi" Ibunya mengerling nakal.
Kaoru melebarkan matanya sedikit tidak percaya, ia tidak pernah berpikir ketika ia sedikit membentak Kojiro tadi akan terdengar oleh ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You
Fanfiction[MATCHABLOSSOM FANFICTION] BxB "Lusa setelah pengumuman kelulusan- Aku akan berangkat ke Italia" Sebuah kalimat yang mengubah segalanya... _____________________ AHAY AKHIRNYA SAIA UPLOAD SESUATU Re gak pinter basa basi, langsung baca aja ya :) . ...