one. warn

1.3K 77 16
                                    

Happy reading guys

.
.
.

"Woy bisu!" Ucap seseorang, dan dia tau siapa yang mengatakan dia bisu

"Kok bisu bisa ada dikelas ini sih?" Ucap Mark, dan chenle hanya menunduk, dan menulis di kertas

"Panggil aku chenle saja, apa itu terlalu berat?" Begitulah kira-kira. Dan terlihat Mark, Haechan, dan Jeno itupun tertawa

"Lo itu kagak pantes dibilang chenle, pantes nya dibilang bisu" ucap Jeno yang tertawa puas

Chenle diam, tidak bisa melawan dia tau kekurangan dia. Hingga ulah Mark, Haechan, dan Jeno itu semakin menjadi jadi

Ada yang menjambak rambutnya, membuang tas nya, melemparinya dengan sepatu, memukulnya dengan sapu, dan banyak lagi. Tidak ada seorangpun yang berani melawan mereka bertiga

"Sakit, jangan lukai aku" batin chenle yang menahan rasa sakit yang dialaminya

"Ntar jangan pulang dulu lu" pintah Haechan. Kemudian chenle kembali menulis di kertas

"Jangan lagi, aku sakit. Tolong biarkan aku pulang hari ini" kata katanya, dan Haechan hanya tertawa kecil dan menatap chenle dengan tatapan tajam

"Sakit ape lu? Alesan? Kagak mempan le, pokoknya lu jangan pulang. Kalo sampe gw tau lu kabur, tamat riwayat lu" ancam haechan. Dan chenle hanya mengangguk

"Dapet lagi gw wkwkwk" Haechan tertawa gembira, dan dia tidak sabar nanti

"Nyeh, lu mah enak" ucap Jeno

"Ape? Iri Lo? Mangkanya sama Jaemin Sono" suruh nya

"Dia kagak mau"

"Kasian" ejek Haechan. Kemudian mereka bertiga pergi dari situ meninggalkan chenle sendiri

Chenle sangat ketakutan, dia ingin melaporkannya kepada kepala sekolah tapi takut dia akan diancam oleh mereka

"Mama, aku ingin pulang bersama mama. Tolong bawa aku ma" chenle hanya bisa menangis diam diam, dia menyumpahi dirinya sendiri

"Jangan mau temenan sama dia" ucap seseorang murid kelas sebelah yang lewat didepan kelas chenle

"Dia bisu, kagak berguna di bumi"

"Iye, kagak usah dah"

"Kasian, hidup lu kagak lama lagi"

"Duh duh, kasian"

"Bisu bisu, wle hahahaha"

Begitulah yang chenle dengar dari mereka, tapi chenle sudah kebal mendengarkan semua itu. Tidak mempedulikan mereka semua, dan chenle sempat berfikir, bahwa dia akan bisa hidup sejauh ini atau tidak

Bel berbunyi, waktunya untuk pulang. Dan chenle tidak bisa pulang hari ini, sampai Haechan bisa puas dengannya

"Tepati janji Lo!" Haechan datang terlebih dahulu, dan mengusap rambut chenle. Chenle menulis dibuku tulis

"Sampai kapan kau akan terus begini? Aku cape" itulah yang Haechan baca dari buku tersebut

"Sampe Lo mati!" Pintanya sambil melakukan aksinya

Beberapa menit yang Haechan lakukan kepada chenle, sampai chenle menangis meminta Haechan memberhentikan aksinya yang menyiksa chenle

"Diem Lo!" Haechan menampar keras pipi chenle, sampai mengecap telapak tangannya

"Mama bawa chenle kembali sama mama, tolong. Chenle tersiksa disini"  dia menyumpahi dirinya sendiri, dia benci dengan dirinya. Selalu saja begini

PERFECT C || JICHEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang