_12 Tahun yang Lalu_
"Xiao! Ganyu!" panggil Yuel saat membuka pintu kamar adik-adiknya.
Xiao dan Ganyu masih sekamar karna keduanya masih terlalu kecil untuk tidur di kamar masing-masing.
Xiao yang melihat kakaknya datang, langsung meninggalkan mainan tombaknya dan lari menghampiri Yuel, begitu pula dengan Ganyu. Sayangnya karna masih 3 tahun jadi langkah Ganyu masih lebih lambat dari Xiao.
"Kakak!" Xiao memeluk pinggang Yuel, "Kakak, besok kakak temani Xiao main di TK kan?"
Ya, mulai besok Xiao juga akan masuk Taman Kanak-Kanak. Zhongli memutuskan untuk menyekolahkan Xiao sesuai umur dia menyekolahkan Yuel, biar adil katanya.
"Eh? Kakak kan gak TK lagi" ujar Yuel sambil menggendong Ganyu yang akhirnya bisa mencapai Yuel. "Kakak besok masuk SD"
"SD?" tanya Xiao, kebingungan.
"Eshde ihtu apa?" Ganyu juga bertanya.
"Sekolah dasar, nanti gak ada mainan disana. Adanya buku-buku aja" jelas Yuel sesuai dengan apa yang dia tau tentang SD. "Sekolah kakak udah beda sama Xiao"
Mendengar itu kedua mata Xiao terbelalak seperti habis mengetahui kalau almond tofu kesukaannya adalah mitos. Pria kecil itu terkejut hingga melepaskan pelukannya dari pinggang Yuel.
"Shao?" panggil Ganyu yang heran melihat ekspresi kakak laki-lakinya.
"Beda... shekolah?"
Yuel dengan polosnya mengangguk "Iya, bed-"
"GA MAU!!" seru Xiao, suaranya yang belum akil balik terdengar nyaring dan keras. Tak lama kemudian air mata membanjiri pipi Xiao "G-Ga mau... Uh... Mau sama-sama kakak! Hiks... k-kakak g-gak sayang Xiao lagi!!"
"E-Eh? K-Kakak sayang kok sama Xiao"
"Bo'ong! Huu... Dulu k-katanya...hiks... ga bisa m-main s-sama Xiao...hiks...kalna kakak masuk TK, shekalang Xiao u-udah TK t-tapi kakak ga TK lagi....hiks.... kakak u-udah ga sayang Xiao!"
"Kakak sayang beneran kok sama Xiao" Yuel pun mulai kebingungan kenapa adik laki-lakinya itu malah menangisi kenyataan kalau mereka beda sekolah
"Kakak cayang cama Ganyu jyuga?" Ganyu ikut-ikutan tapi tidak nangis.
Yuel mencium gemas pipi gembul adik bungsunya "Iya, kakak sayang Ganyu juga"
"KAKAK PILIH KASIH!" Xiao akhirnya berlari keluar kamar mencari Zhongli, sedangkan Yuel masih kebingungan melihat Xiao pergi.
"Xiao kenapa, ya Nyu?" tanya Yuel pada Ganyu.
Ganyu menggeleng sebagai jawaban kalau dia juga tidak tahu apa yang baru saja terjadi.
Malam itu Zhongli berusaha keras menenangkan Xiao yang menangis sambil meyakinkan kalau sekolah Xiao dan Yuel tidak terlalu jauh, jadi setelah pulang sekolah Yuel bisa datang menjemput Xiao dan mereka bisa pulang bersama.
*******
"Dan selama 2 tahun Xiao di TK, kakak gak boleh skip jemput dia dari sekolah. Pernah sekali kakak gak dateng karna mau main ke rumah temen, ternyata dia masih nungguin dan malamnya kakak diomelin papa karna gak jemput Xiao di TK"
Yuel selesai menceritakan salah satu aib -eh maksudnya- cerita masa kecil Xiao kepada Venti.
"Ih Xiao gemesin banget!" seru Venti.
Yuel mengangguk dengan senyum bangga di wajahnya "Emang dulu dia gemesin banget, sekarang mah kayak set-UMPH?!"
Sebuah bantal sofa mendarat di wajah Yuel.
Siapa lagi yang melempar kalau bukan Xiao.
"K-Kakak setan! Hobi banget ngumbar aib orang!"
"Ehe~ tapi Xiao emang gemesin kok dari cerita kakak!"
Wajah Xiao seketika memerah seperti apel matang karna mendengar komentar Venti.
Umbar foto keluarga bahagia, uhuy~
Umurnya sesuai dengan chapter ini.
Zhongli, 23 Tahun
Yue Lin, 6 tahun
Xiao, 4 tahun
Ganyu, 3 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Seorang Anak Archon S1
FanfictionDear Diary. Aku hanya ingin punya keluarga yang normal tapi dari lahir aja udah gak normal, gimana dong? . . . WARNING : - YAOI bertebaran (YURI juga ada tapi dikit, straight juga ada) - Bahasa kasar - Chara rawan OOC - Bau-bau konten dewasa - Baha...