= Venice, I'm in Love =
Setelah peristiwa penangkapan chandra, keadaan sudah mulai membaik. Ali telah menceritakan bahwa ia kembali ke kampus prilly karena buku prilly tertinggal di dalam mobilnya. Karena keadaan sudah cukup kondusif ,ali memutuskan untuk ke kantor karena ada pertemuan dengan client penting dari singapore. Dan disinilah prilly sekarang, gadis itu tengah duduk di bawah pohon. Karena kelas nya sudah berakhir dua puluh menit yang lalu. Ia mengayun-ayunkan kaki nya , beberapa kali melirik jam tangan yang melekat di pergelangannya. Ali sudah janji akan menjemputnya tapi hingga sekarang sosok nya tak kunjung datang.
"Hey prill. lagi nungguin siapa?"
Prilly tersentak dan mendongak kan kepalanya.
"hai fre. lagi nungguin pacar" ucap prilly dengan raut muka sebal.
Gadis berambut ikal itu mendelik ketika mendapat jawaban dari prilly.
"pacar yang mana nih? kok nggak cerita ke gue" ucap freza menuntut jawaban dari sahabatnya.
Prilly hanya nyengir kuda dan meminta maaf pada freza.
"Sorry fre. gue lupa ngasih tau loe"
"Yaiyalah orang mau kabur sama chandra aja juga nggak bilang. Gue udah bilang sama loe sejak jaman bahulu kalo chandra itu bukan orang baik.tapi loe tetep jadian sama dia. and see---"
"iya deh fre. loe emang selalu bener. cenayang paling top deh"
mata freza membulat menatap lekat prilly. prilly hanya tersenyum sambil membentuk huruf 'V' dengan jemarinya.
keduanya pun asyik berbincang-bincang terkadang juga mencibir satu sama lain. Namun tak ada amarah, mereka hanya beberapa kali tertawa bersama. Freza menghentikan tawa nya ketika melihat Mercedes benz memasuki area kampus. Begitupun dengan mahasiswa-mahasiswi lain seolah terpana melihat mobil itu dengan warna merah terangnya. Sementara prilly belum menyadari suasana sekitar ,dia masih tertawa dengan ucapan freza sepuluh menit yang lalu.
"Prill. loe ketawa mulu.. lihat tuh ada mobil bagus"
"Terus gue mesti bilang wow gitu. lagian loe kayak nggak pernah liat mobil deh. palingan juga donatur kampus" ucap prilly sambil menggigit pocky yang sedari tadi ia genggam.
"apaan deh prill. paling banter disini tuh Audy dan loe pasti hafal pemiliknya. mana ada mercedes kesini.. boro-boro"
"Audy? ckck punya chandra. tapi jangan katro-katro deh liat mercedes sampai segitunya"
"dih gue nggak katro"
"Serah loe deh fre" ucap prilly sambil menunduk memperhatikan sekotak pocky nya.
Freza menatap lekat-lekat mercedez merah itu. Pintu kemudi nya pun terbuka dan menampakkan sesosok cowok ganteng lengkap dengan pakaian kantornya. Freza menatap penuh dengan kekaguman, sampai bisa dihitung dengan jari berapa kali dia berkedip.
"prill. yang punya mobil--- . cowok ganteng. ini mah eksmud"
"Loe ganggu gue makan aja deh fre. gue nggak percaya, loe mah tukang somay juga dibilang ganteng" ucap prilly masih sibuk dengan puluhan batang pocky nya.
"yee tukang somay depan komplek lo kan emang ganteng prill."
Cowok itu pun mulai berjalan ke arah freza dan prilly. Freza kian semangat dan tersenyum lebar. jarak mereka pun hanya sekitar satu meter.
"Dia kesini prill"
"Bodo amat."
Freza kian terpana melihat ketampanan cowok itu. Sementara pria itu hanya tersenyum sebentar dan berjalan mendekat ke arah prilly.