Prolog

31 4 0
                                    

Kupandangi sekelilingku, masih sama. Kulihat kamarku, tidak ada yang berubah sedikitpun masih sama seperti sebelum aku mengalami kejadian itu. Kejadian tadi ! ya aku baru ingat tentang kejadian tadi. Apakah itu sebuah mimpi atau kenyataan? Atau mimpi yang akan menjadi nyata? Aku tak tau jelas tentang kejadian itu. Aku seperti orang yang amnesia dan tak mengingat apapun tentang kejadian itu.

 Tok.. tok.. tok..

 terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar ku. Ya sebelumnya aku akan memperkenalkan dahulu siapa namaku. Aku Faneza Arfiah Hilma saat ini berumur 18 tahun dan sedang menjalani pendidikan di sebuah Fakultas Hukum. Aku adalah wanita yang cukup aktif dalam suatu organisasi yang ada di kampusku dan aku pun seorang wanita yang pandai bergaul.

 "Anez kamu udah bangun belum?" teriak mama dari luar kamar

"iya ma aku udah bangun kok" dengan malas aku turun dari tempat tidur ku. Hari ini memang hari libur, tetapi aku harus bangun pagi2 buta karena di ajak  mama ku tercinta untuk pergi ke rumah tanteku di Bandung.

 ******

 Jam sudah menunjukkan pukul 6.50, itu tandanya 10 menit lagi para mahasiswa sudah harus ada di dalam kelas. Tapi kenyataan nya anez masih terbaring lelap di kamarnya. Handphone nya pun berbunyi tanda sms masuk.

 Nez lo dimana sih ? gak ke kampus hari ini? Sebuah sms dari vina, sahabat anez.

Tersadar bahwa dirinya sudah kesiangan, anez pun bergegas untuk bersiap diri pergi ke kampus. Dengan tergesa-gesa dia turun untuk pamit kepada sang mama.

"mama.. mama.." teriak anez seperti orang yang sedang di kejar setan

Sang mama yang mendengar anak semata wayangnya berteriak itu pun langsung mengahmpiri ke arah suara teriakan yang cukup keras itu. Anez memang anak semata wayang orang tua nya, tak heran dia sangat di manja. Tetapi itu tak membuat anez semakin menjadi anak yang selalu bergantung pada orang tuanya malah anez menjadi anak yang cukup mandiri.

"anez kenapa mesti teriak2 sih?"

"aduh mama, kenapa gak bangunin aku? Hari ini kan aku ada jadwal ke kampus, jadi telat deh"

"ya mana mama tau kalo kamu ada jadwal ke kampus, yaudah sarapan dulu yuk"

"duuh engga ada waktu buat sarapan deh ma, aku udah telat banget nih pamit dulu ya ma" Dengan sangat tergesa dia pergi ke kampus menggunakan mobil kesayangan nya itu. Mobil itu adalah hadiah ulang tahun dari papanya, wajar saja jika anez sangat menjaga mobil nya itu.

Setelah bertarung dengan jalanan Ibu kota dipagi hari, akhirnya anez pun sampai di sebuah Universitas yang terbilang cukup terkenal di Indonesia.

 "pak tolong ya izinin saya masuk Cuma telat beberapa menit doang ko" dengan memelas anez meminta di bukakan pintu oleh satpam kampus yang sedari tadi sudah berdiri di depan gerbang. Satpam di kampus anez memang sangat menyebalkan, masa cuma telat satu menit nggak boleh masuk? memangnya aku anak SD? Pikir anez yang sudah mulai kesal.

 Tiba2 saja dari belakang berdiri seorang lelaki bertubuh atletis dengan alis mata yang menyambung, mata tajamnya yang berwarna abu-abu, hidungnya yang menjulang tinggi, cowok yang perfect.

 "pak izinin cewek ini masuk" ucap lelaki yang sedari tadi tak bisa membuat anez berkedip

 "Oke siap" ucap pak satpam mengacungkan jempolnya kemudian membukakan gerbang

 Dengan lega anez pun berlari ke dalam gedung kampusnya, berharap belum ada dosen yang masuk ke ruang kelasnya. Namun di saat anez berlari untuk mengejar waktu ketertinggalannya, langkahnya pun terhenti karna suara yang sudah sangat dia kenal memanggil dari belakang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

An Innocent LoveWhere stories live. Discover now