#8

247 28 1
                                    

Sasuke langsung memanas setelah menempelkan keningnya di atas bahu Naruto untuk menyembunyikan diri.

Bibirnya bergetar menahan rasa terharu,'aku tidak pernah butuh kemewahan ataupun fasilitas, aku hanya ingin kau ada di sisiku' Sasuke mulai memberanikan dirinya lagi untuk memeluk leher Naruto.

Merasakan tak ada yang terjadi, Sasuke semakin memberanikan diri mengeratkan pelukannya pada leher Naruto.

Sasuke tidak akan pernah melupakan kehangatan ini.

'Ngh~ jangan menangis, Sasuke!',pikir Sasuke berusaha menguatkan diri.

Sasuke menggepalkan erat tangannya sementara Naruto terlalu fokus untuk menyetir.

"..."

Sampai akhirnya Naruto selesai memarkirkan mobilnya, ia sudah siap membuka pintu tetapi lebih memilih untuk menepuk pelan punggung Sasuke terlebih dahulu.

"Kita sudah sampai, Sasuke",ucap Naruto pelan tanpa membentak-bentak.

"..."

'Serius? Apa dia ketiduran?',pikir Naruto bingung karena dari posisinya tidak bisa melihat ekspresi Sasuke.

"Hm..",gumam Naruto akhirnya membuka pintu sembari menjaga agar Sasuke tidak terjatuh.

"Naruto?"

"Ssst..."

Himawari yang sempat ingin menghampiri segera berhenti, tatapannya langsung tertuju pada Sai yang memegang tangannya.

"Sai nii-san?"

"Jangan sekarang, Hima",ucap Sai sembari tersenyum.

"Kalian nampak sangat akur sekarang",ucap Kurama santai.

Kyuubi hanya mendengus kesal karena Itachi terus bergelayut di tangannya.

"Lepas, bodoh!"

Itachi hanya mengeluarkan senyuman andalan tanpa berniat melepaskan sang gebetan yang sulitnya seperti kucing. Sedikit saja didekati, langsung mencakar! Seram.

"Kenapa tidak biarkan adik sepupuku tidur di mobil, Naruto?",tanya Sai ketika Naruto berjalan mendekat sembari membawa Sasuke.

"Karena merepotkan"

"..?!"

"Nii-san, kenapa Sasu nii, bisa tidur di pelukan nii-san?",tanya Himawari dengan polosnya meskipun kini dia sudah hampir beranjak usia dewasa.

"Hm..",dan Naruto hanya membalasnya dengan gumaman.

Himawari yang tidak mendapatkan balasan pun, kembali menengok ke Sai.

"Sai nii, mengapa Sasu nii-san sangat manja padahal sudah besar?"

Sai yang sejak tadi memang menunjukkan lekuk bibir tersenyum mendadak mendatarkan bibirnya sembari menyipitkan matanya.

"Itu sangat wajar bagi seorang pasangan bermanja pada pasangannya. Itu artinya orang itu sangat bisa dipercaya",jelas Sai dengan anehnya.

Yang lain pun masih terdiam, Naruto terlihat tidak begitu fokus pada jawaban Sai karena Sasuke tiba-tiba memeluk lehernya sedikit lebih erat.

"Kalau Hima juga bermanja pada Sai nii-san karena nii-san sangat bisa dipercaya, boleh?"

"Ekhem! Jagung bakarnya hampir matang, Sai, bisakah kau pindahkan itu ke piring?",ucap Kurama tiba-tiba menyabotase di tengah jalan.

"Tentu saja, Kurama nii-san",balas Sai dengan senyuman yang masih bertengger di wajahnya.

Lain hal dengan Kyuubi yang nampak sangat asyik menendang kaki Itachi karena terlalu berdekatan dengannya.

"JAUH-JAUH KAU, KUPOTONG KEJANTANANMU NANTI!",ancam Kyuu tanpa berniat mengontrol volume suaranya.

"Ish, galaknya. Inilah mengapa abang masih cinta~"

"Cuih! Cih, menjauhlah!",usir Kyuubi malah semakin jengkel dengan reaksi Itachi yang kekanak-kanakan.

Himawari hanya berkedip-kedip bingung karena sejak tadi seperti tidak ada yang mempedulikannya, Kurama pun telah mengusir Sai menjauh ketika dirinya akan bertanya lebih jauh.

"Ngh~ Naru?",gumam Sasuke pelan, karena baru saja terbangun.

Ketika Sasuke menjauhkan wajahnya, ia dapat melihat Naruto menatapnya masih dengan ekspresi datar, meskipun ternyata ada yang aneh.

'Mengapa dia masih menggendongku?',pikir Sasuke pusing tujuh keliling.

Dirinya bahkan dapat melihat Naruto yang terus saja memperhatikan perubahan ekspresi yang dimilikinya, membuat ia malu sendiri secara mendadak.

'Naruto memperhatikanku!',batin Sasuke menjerit senang di balik ekspresi tenangnya saat ini di hadapan sang suami.























Selasa, 12 Oktober 2021
19:58

MY LOVE {SEASON 1, 2, 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang