Han Jisung, 4th grade of elementary school." Mama? Papa?" panggil Jisung pada kedua orangtua nya yang sore ini tengah bersantai bersama di halaman belakang rumah mereka.
" Ya, sayang?" saut sang papa.
" Boleh Jisung ikut lomba ma? Bu guru mengajak Sungie untuk ikut lomba menyanyi."
Mendengar itu, sang mama buru-buru menggelengkan kepalanya.
" Tidak boleh, lebih baik kamu fokus pada sekolah mu. Tidak perlu ikut lomba-lomba tak penting, kamu kalau mau hadiah atau sesuatu katakan saja pada mama dan papa."
" Baiklah, mama." jawab Jisung kecil dengan kepala yang tertunduk sedih.
" Ingat ya, jangan pernah mau untuk ikut lomba-lomba lagi. Kalau kau ingin sesuatu, katakan saja pada kami." ucap sang papa dan hal itu diingat selalu oleh Jisung.
Namun biarpun begitu, tentu saja Jisung selalu punya keinginan untuk mengikuti sebuah lomba mau itu lomba di sekolah ataupun di luar sekolah.
Jisung pernah ikut, namun dirinya di marahi habis-habisan oleh mama dan papa nya lalu di hukum, fasilitas nya disita dan tak diberi uang jajan serta di kunci semalaman di dalam ruangan kecil, gelap, dan pengap sebelum keesokan harinya ia kembali bersekolah.
Han Jisung, 12 years old.
" Mama? Papa?" panggil Jisung seraya membuka pintu kamar kedua orangtuanya.
Mama nya yang tengah duduk di kursi didepan meja rias pun menoleh ke arah pintu, begitu juga dengan papa nya yang tengah duduk di atas kasur dengan laptop yang berada di pangkuannya.
" Apa Jisung boleh ikut pergi jalan-jalan bersama teman Jisung? Besok."
Sang ayah menggelengkan kepalanya, "Tidak boleh, Jisung. Besok kau ada les bukan? Lalu sore nya kita akan pergi."
" Betul, lagi pula jalan-jalan bersama teman itu tidak menyenangkan, lebih baik kau habiskan waktu mu untuk melakukan hal berguna."
Dan dari situlah Jisung tidak pernah menghabiskan waktu bersama teman-teman nya menghabiskan waktu seperti remaja yang seharusnya karena Jisung takut di hukum dan tidak pernah dekat dengan siapapun karena hyung nya akan marah.
Hingga akhirnya, saat kelas 12.
Jisung berkata pada mama dan papa nya bahwa ia ingin melanjutkan jenjang pendidikan nya di luar kota.
Jisung ingin kuliah di luar kota dan ia sangat memaksa ingin kuliah di sana serta meminta mama dan papa nya agar tidak mengatur hidupnya lagi karena ia merasa sudah saatnya ia harus hidup mandiri dan hidup sesuai apa yang ia mau.
Dan hasilnya pun begini.
Berakhir menikah dengan sosok yang kini tengah berenang di kolam belakang rumah.
Saat ini Jisung tengah memperhatikan Chris dari jendela kamar nya dan posisinya kini tengah duduk diatas sofa.
Sudah 5 hari berlalu sejak kejadian dimana ia bersetubuh dengan Chris yang artinya sudah 5 hari pula Jisung menghindari Chris.
Tidak berbicara, tidak membuatkan Chris sarapan seperti biasanya.
Jisung terlalu lelah sekarang, ia tak ada niatan ingin menjadi istri yang baik untuk sementara ini.
Dan Chris sendiri tak ada niatan ingin mengajak Jisung berbicara atau menemui Jisung karena ia pikir, terserah Jisung mau melakukan apapun asalkan jangan sampai Jisung meninggalkan dirinya.
Chris berhenti berenang saat salah satu maid dirumah nya menginterupsi kegiatannya dan mengatakan ada salah satu bawahan Chris bersama seorang pemuda asing ingin menemui dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[01] monster ; chansung' ✔️
Fiksi Penggemar' Jisung hidup hanya untuk di atur dan di permainkan sesuai kehendak kedua orangtuanya, ia tak punya pilihan bahkan soal pernikahan pun Jisung sendiri dinikahkan dengan seseorang yang sama sekali tak ia kenali. Warning ⚠: ─ 700-1500 Words ✒️ ─ Crac...