You can call me bombie/bie
Semoga kalian menikmati karya aku ya:"
Terimakasih
Happy reading!
Aku selalu bertanya pada tuhan apakah kebahagian itu berpihak padaku?karena aku rasa kebahagian enggan untuk bersama ku
"byur"
Seketika Alsya langsung terbangun dari mimpi nya
"Bangun Alsya!jangan jadi anak yang pemalas kamu!,sekarang mandi dan berangkat sekolah". Bentak mama nya itu pada Alsya
"Tapi Ma,aku sedang tidak enak badan". Ucap nya gemetar,karena semalem ia mendapat hukuman dari papa nya berupa pukulan,dan siraman air dingin padahal itu bukan salah Alsya tapi Adik nya yang telah memfitnah nya.
"Gak usah banyak alasan anak malas". Mama nya langsung menyeret Alsya kedalam kamar mandi
"Hiks hiks, nek jemput Alsya. aku gak kuat lagi". Alsya menangis sesegukan di dalam kamar mandi,rasanya ia tidak kuat jika harus berangkat ke sekolah. Tapi karena untuk menghindari amarah mama nya ia harus berangkat. Saat Alsya ingin sarapan,mama nya langsung merapihkan meja makan
"Ma,aku mau sarapan". Ia melihat ke arah meja makan yang sudah di rapihkan. Mama nya langsung menatap Alsya tidak suka
"Hari ini kamu tidak sarapan,nih uang buat kamu 3 hari". Mama nya mengeluarkan selembar uang 20.000
"3 hari ma?". Alsya menatap uang nya itu
"Kenapa?mau mama kurangin lagi?". Mama nya langsung mengambil kembali uang yang berada di tangan Alsya
"En-engga ma". Ucapnya terbata-bata
"Yaudah ambil,gak usah banyak mau kamu". Saat uang tersebut di terima Alsya,adik-adik Alsya turun menghampiri mama dan Alsya
"Morning mam". Ujar Nasya dan Reva bersemangat
"Morning juga cantik-cantik nya mama". Berbeda sekali saat berbicara dengan Alsya,jika berbicara dengan Alsya mama nya itu menggunakan Nada tinggi dan kata-kata yang menusuk
"Mam kok meja makan kosong?". Nasya duduk di meja makan itu dan ternyata kosong karena sudah di rapihkan oleh mama nya
"Iya soalnya Alsya lagi mama hukum sayang". Mama nya mengelus rambut Nasya
"Oh yang di elus cuma Ka Nasya aja aku enggak?". Merasa diabaikan akhirnya Reva memeluk mama nya dari belakang
"Aduh anak-anak mama lagi pada manja ya".
Alsya yang berada disitu hanya diam dan menahan rasa sesak di dada nya
"Tuhan,aku ingin seperti Nasya dan Reva yang mendapat kasih sayang dari mama". Alsya berusaha untuk menahan air mata nya agar tidak keluar,mama nya sadar bahwa Alsya menahan air mata
"Kenapa kamu nangis?gak usah cengeng berangkat sekarang!".
Alsya hanya diam dan menunduk "iya ma"
"Mama uang jajan kita mana?".
"Kalian belum mama kasih uang yah?"
"Iii mama mah pelupa"
"Maaf sayang, nih uang nya kalau kurang bilang sama mama ya"
Ternyata Alsya belum berangkat kesekolah ia melihat adik-adik nya itu dari balik pintu
"Aku senang adik-adik ku bahagia tapi kenapa aku gak merasakan itu juga tuhan". Alsya hanya bisa melihat pemandangan yang membuat hati nya sakit,jelas sakit anak mana yang tidak perih jika melihat seorang ibu yang membeda-bedakan buah hati nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dalam
Teen FictionAlsya Dzevada Elmara anak pertama dari 3 bersaudara ia dituntut sempurna oleh keluarganya dan dituntut serba bisa. sebenarnya ia lelah dengan dunia yang kejam ini,tapi ada cita-cita yang harus digapai "Sepasang luka menjadi duka"