Terpaksa tidak sengaja bertemu,
Di bawah bintang gemerlap, gelap pudar memeluk mesra di keheningan malam.
Ku lampaui tatapanku, merayap di setiap lekukan-lekukan tempat dudukmu
Ku raba dengan mata jahatku, barangkali manusia sekitar mengawasi aku yang sedang memandangi tempat dudukmu,
Aku was-was, jangan sampai mereka mengiraku memandangi wajah manismu, ataupun bentuk tubuhmu, yang tak ku tahu bagaimana.
Terlebih mereka malah liar menuduhku naksir dirimu.
Mata ini harus liar, untuk menghindari tuduhan itu.
Namun, bukanya manusia sekitar yang menuduhku, melainkan engkau
Engkau mendebatku dengan pandanganmu,
Tajam, menusuk, merusuk, merusak fokusku
Engkau menuduhku dengan pandangan matamu, ingin menyayangimu
Ku balas,
Jika aku sudah mengenalmu,
Aku juga harus memaksa diriku menyayangimu, pun
Tuduhan darimu sudah menghamilimu pun akan aku iyakan,
Matamu mengunus hati, memintaku mengenal namamu.
Tirisan,
09, Oktober, 2021.
Pretelan waktu yang telah berlalu; Aku dan Kamu itu pernah saling kenalan via wa, tetapi belum sempat ketemu.
