"Gak boleh Pak" Win berjalan mendahului Bright tanpa perduli bagaimana responnya. "Ini buat lo Jane" dia menaruh plastik yang berisikan puding itu.
"Aku gak beli Win"
"Gak apa-apa, gue beli ini buat lo terima aja terus makan ya" Win melirik jam di tangannya "Gue mesti duluan mau ada yang dikerjain"
Mix menyerngit bingung "Apaan lagi ? Orang kita ga ada kelas lagi hari ini"
"Ada deh rahasia" ujar Win "Bu saya pamit duluan ya"
Win berjalan pergi tanpa menoleh sedikitpun. Lagi-lagi dia lari, dia lelah. Permasalahannya Bright ituloh kenapa sih ga sama Jane aja biar semua masalah selesai. Win melangkahkan kakinya memasuki perpustakaan, jika dulu saat dia masih Kavin, dia begitu rajin ke perpustakaan hingga diangkat menjadi karyawan di perpus kampus.
Win menyusuri setiap rak yang ada dan mulai mencari buku yang menarik matanya. Netranya terjatuh pada buku tentang psikologi, setelah membaca rangkuman singkat soal buku ini dia memutuskan untuk duduk dan membacanya.
.
.
Bright memandang punggung Win yang perlahan menjauh dari kantin.
"Aneh banget" gerutu Mix "Oh atau ada yang bully lagi ?" Mata Mix mengedar kesekeliling kantin dan mencari kemungkinan anak-anak yang menganggu Win.
"Mix kayaknya engga deh" ujar Jane
Mix menghela nafas lega "Untung deh"
"Win dulu di bully ?" Tanya Bright
"Iya kak, dari dulu Win selalu di bully, gue juga btw cuman sejak kejadian terakhir Win mutusin berubah dan juga gue" jelas Mix
"Kejadin apa Mix ?" Tanya Davika
"Itu bu, sekitar sebulan yang lalu saya sama Win dipukulin parah banget sih bu, Win sampe masuk rumah sakit koma seminggu saya juga untungnya gak koma" Mix menghela nafas "Tapi saya heran bu, Win itu gak mau balas mereka yang bully dengan hukuman yang kejam"
"Kadang suka sebel aja bu Win tuh saking baiknya sampe jadi bodoh" keluh Mix "Keluar dari rumah sakit saya sama Win diet, olahraga, belajar bela diri, tadinya kita mau kayak biasa aja kuliah pulang gitu bu, tapi baru juga mau masuk kelas pertama kali setelah satu bulan gak masuk kita liat Jane di bully"
Jane memerhatikan Mix dalam diamnya begitu juga dengan Bright dan Davika. "Kita kaget bu, waktu Jane disirem mana bajunya Jane tipis nerawang. Disitu pertama kali saya lihat Win marah dan ngelawan orang, gak sia sia kami latihan bu hehehe..."
"Kamu sama Win udah ngelewatin banyak hal ya, kalian hebat" puji Davika
"Makasih bu, saya jadi malu" ponsel Mix bergetar dia izin untuk mengangkat panggilan tersebut.
Jane melirik jam ditangannya "Bu dan kak Bright saya izin mau ke kelas dulu ya sudah mau masuk soalnya"
"Oh silahkan Jane"
Jane berjalan melewati Mix dan melambaikan tangannya yang dibalas juga oleh Mix. Mix kembali duduk "Bu saya mau jemput adik saya ya bu"
"Oh silahkan Mix"
Mix kemudian mendial nomor di handphonenya "Halo Win, gue balik duluan ya mau jemput Chimon"
Bright seketika menoleh ke arah Mix dan terdiam, mencoba mendengarkan.
"Lo ntar gimana baliknya ? Apa gue balik gue jemput lo lagi ?"
"......"
"Yaudah kalo gitu nanti kabarin gue ya"
YOU ARE READING
Reverse
RomanceSeingat Kavin dia hanya berjalan di sekitaran jembatan pulang dari minimarket dan tidak sengaja tersenggol oleh sepeda hingga jatuh ke sungai. Tangan berusaha menggapai apapun tapi tidak bisa. Ketika membuka matanya lagi dia sudah berada di kamar y...