teacher and me | 15

1.2K 234 16
                                    

"Hah? SERIUSAN?!" Seru Nayeon sembari dengan tak tahu malunya mengebrak meja kantin, otomatis semua perhatian mengarah pada keduanya. Malu? OH JANGAN DITANYA.

"Seriusan Pak Jaehyun ngomong gitu? TUHKAN APA KATA GUA, PAK JAEHYUN ITU DEMEN SAMAㅡ"

"GAUSAH TERIAK-TERIAK." Potong Jisoo cepat sebelum Nayeon sempat melanjutkan kalimatnya, bisa gawat kalau Jisoo tidak memotongnya segera. Bisa-bisa dia dikecengin satu gedung sekolahan.

Sementara itu Nayeon hanya terkekeh tidak tahu diri, hingga membuat Jisoo mendesis kesal. "Hehehe, maaf gue sangat terkaget-kaget sampe gue refleks teriak." Kata Nayeon masih dengan cengiran khasnya.

Jisoo tidak menjawab, hanya saja mulutnya sendari tadi tidak berhenti berdecak dan itu membuat Nayeon merasa geli.

"Pantesan lo aneh banget dari tadi pagi, terus ga nempelin Pakㅡ"

"Dia yang nempelin gua!"

Nayeon kembali terkekeh, melihat Jisoo yang seperti ini membuatnya jadi gemas sendiri dengan hubungan mereka. "Tapi, lo juga suka kan sama dia?" Tanyanya tiba-tiba.

"Engga... lah." Tiba-tiba sekali sampai Jisoo tidak tahu harus menjawabnya bagaimana.

Nayeon bukan lagi terkekeh tapi malah tertawa lebih lantang dari sebelumnya. "Fiks! Lo suka sama dia, udahlah Jisoo. Lo tuh jangan naif-naif amat jadi cewe, gausah ngehindar kalo lo juga suka sama dia." Jisoo tertekun mendengar ocehan Nayeon. Apa benar ia juga menyukai Jaehyun?

"Tapikan, Nayㅡ" Napas Jisoo tiba-tiba tercekat, kembali teringat sewaktu diperpustakaan Jaehyun juga mengatakan hal lain.

"Naon?"

"Pak Jaehyun kan mau dijodohin." Lanjutnya sembari menatap Nayeon diseberangnya, Jisoo sedang memperhatikan bagaimana ekspresi wajah Nayeon setelah ia mengatakan bahwa Jaehyun dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya.

Danㅡwow! Nayeon sepertinya sangat terkejut, karena ketika Jisoo mengatakannya Nayeon sedang asik melahap siomay. Dan alhasil sekarang gadis itu tersedak dengan wajahnya yang memerah.

Jisoo sebenarnya ingin tertawa tapi melihat Nayeon yang terbatuk-batuk membuat Jisoo urung, dan lebih memilih untuk mengambilkan Nayeon minum. Sebagai sahabat yang cantik, baik dan rajin menabung. Sudah sepatutnya ia membantu Nayeon yang sedang kesusahan bukan?

Setelah meneguk aqua dan habis setengahnya, Nayeon langsung menatapnya tak percaya, matanya melotot, mulutnya menganga. "Bukannya gue murid yang laknat ya, cuma gue ga terima banget kalo Pak Jaehyun lebih milih dijodohin ketimbang jadian sama lo, soalnya gue udah ngeshipperin kalian udah dari lama!" Oceh Nayeon dengan heboh.

Hah? Gimana?

"Eumm.." Sampai sini Jisoo masih tidak tahu harus menanggapi ocehan tidak masuk akal Nayeon seperti apa.

DIA ITU BINGUNG, NGERTI GA SIH?!

"Pokonya ya Jis, lo kudu batalin perjodohannya Pak Jaehyunㅡ" Ucap Nayeon dengan seenak jidat, Jisoo yang udah ga tahan sama ke tidak warasan sang teman langsung menyela.

"YA GA BISA GITU LAH NAY." Desis Jisoo tidak terima, yakali dia batalin perjodohannya. Dikira emang dia siapanya Jaehyun? Nayeon lama-lama minta banget buat dipukul.

"BISA! SECARA ELO YANG PALING DEKET SAMA DIA, YAKALI GA BISA! JANGAN BUAT HATI GUE POTEK YA CUMA GARA-GARA KAPAL GUE KARAM." Jisoonya cape, Nayeonnya gamau repeh.

"JINYOUNG BAWA CEWE LO DONG, GUA CAPE." Teriak Jisoo secara tidak sadar, dan ajaibnya Jinyoung langsung muncul dan membawa Nayeon pergi.

Dan seperginya Nayeon yang diseret sama Jinyoung, dia langsung tersadar akan suatu hal, dan itu ngebuat Jisoo refleks bergerak menengok kesekitarnya. Jujur, feeling dia udah ga enak banget sih disini. Beneran.

𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang