✨ Edelweiss ✨[Moriarty the patriot & OC]

chapture 30. Albert James Moriarty

Pertama-tama aku ingin mengucapkan terimakasih kasih banyak atas saran nama yg telah kalian berikan. Semua nama itu semuanya sungguh keren. Tapi hanya ada satu nama yg terpilih menggantikan nama Sebastian dalam fanfic ini🙏🙏🙏🙏
Tapi jangan khawatir, jangan kecewa dulu. Nama yg lain, yg tidak terpilih akan tetap di gunakan😄😁

Oke....

Dengan ini dinyatakan nama Sebastian (oc) kita resmi di ganti dengan nama Frost, yg memiliki arti embun beku.

Selamat 🥳🥳🥳🥳👏👏👏.

Baiklah.... Tidak perlu berlama-lama lagi, mari kita mulai ceritanya!

Panggung sudah siap, para tokoh juga sudah siap... And..... Action!!

🌱🌱🌱

Di sebuah rumah bangsawan. Terlihat seorang anak laki-laki bersurai coklat, mata beriris hijau, mengenakan pakaian bangsawan khusus anak laki-laki, berwarna hijau tua, dan sebuah topi diatas kepala, dan sebuah tongkat di tangan. Dia adalah Albert James Moriarty, anak sulung sekaligus penerus keluarga bangsawan Moriarty.

Berjalan menyusuri lorong rumahnya, berencana untuk pergi ke luar.

"Tadi kakak keluar, ya? " Tanya anak laki-laki yg lebih muda dari Albert-- adiknya Albert, William---Yg Keluar dari kamar sambil membawa sebuah buku. Menghentikan langkah Albert.

"Ya" Jawab Albert menoleh pada adiknya itu. "Hari ini jadwal ku pergi ke sekolah amal. " Lanjut Albert.

🍂 🍂 🍂

*skiip aja yo, kesal sendiri yg ada dengerin ni omongan bocah(adiknya Albert). Songong amat soalnya*

🍂 🍂 🍂

'Kiraita(benci). Aku benci dunia ini. Negara ini memberi kutukan yang bernama Status sosial kepada seseorang sejak dilahirkan. Aku benci sekali. Jika saja mereka berdua masih ada.' batin Albert. menatap keluar jendela kereta kudanya. Teringat kembali pada kedua anak laki-laki bangsawan menengah misterius yg sependapat dengannya tentang dunia yg mereka tinggali---dunia dimana status dan kedudukan adalah segalanya, dunia dimana yg diatas merendahkan dan menginjak orang yg di bawah---. Yg sayang sudah tiada dalam suatu kebakaran (Albert mendapat informasi itu dari seorang pria berambut hitam dan memakai kacamata, yg mengaku kerabat dari kedua teman misterius nya itu).

'Jika saja kalian berdua masih ada, dunia ini mungkin tidak akan terasa seburuk ini, se-memuakan ini. Alistair, Allendis. ' batin Albert, kembali teringat akan kedua teman misterius nya, sekaligus sahabat nya itu, yg hanya ia ketahui nama dan rupa serta karakter dan kecerdasan ke dua sahabat nya itu.

Tempat pertama ketiganya bertemu-- di bawah sebuah pohon besar yg rindang di taman kota Inggris atau Britania Raya--.

🍂 🍂 🍂

Duduk bersandar dekat jendela. Dengan Tangan kanan diatas kaki kanan yg di tekuk, sementara Kaki kiri di lurus kan. Dengan malas melihat ke anak-anak sekolah amal yg sedang mengantri mengambil pemberian... Sumbangan amal dari seorang anak bangsawan yg sedang berkunjung, dibantu oleh beberapa biarawati yg memberikan dan mengatur agar anak-anak mengantri dengan baik untuk menerima pemberi tersebut.