chapt 4: kebimbangan

7 2 0
                                    

Tanpa kusadari, aku selalu menantikan sore hari disekolah. Saat aku bisa bertemu bara dan menghabiskan waktu bersamanya. Andaikan saja dia masih hidup. Mungkin aku tak akan merasa sebimbang ini.

Seharian ini aku tak melihat sosoknya. Entah bergentayangan kemana ia. Biasanya diwaktu seperti ini kita akan bermain di lapangan basket atau menelusuri lorong kelas yang tampak sepi. Mengobrol kesana kemari bahkan ke hal-hal yang tak penting

Pandanganku tiba-tiba terpaku pada sosok yang tengah duduk di bangku taman sekolah. Sosok yang akhir-akhir ini memenuhi kepalaku. Ku hampiri dia dan duduk di sebelah nya.

'hai! Aku cari-cari kamu dari tadi tauu' kesalku. 'kenapa? Kangen ya?' ledeknya. 'dih pd banget haha' ujarku diakhiri dengan tawa samar. Dia kemudian menyenderkan kepalanya ke pundaku.

'bisa tolongin aku ga?' ujarnya kemudian. 'kenapa?' tanyaku. 'carikan aku sebuah alamat'. Hah alamat? Alamat siapa? Kenapa aku harus mencarinya?. Pertanyaan-pertanyaan itu sontak memenuhi kepalaku. Berenang kesana kemari membuat kepalaku berputar-putar.

'iya' jawabku singkat sembari terus memikirkan hal itu. 'terimakasih Ema' ujarnya sembari menunjukan senyuman yang manis. Hatiku kembali berdebar dibuatnya. *Kenapa harus dia ya Tuhan, kenapa aku harus mencintainya. Ini sangat menyakitkan ketika sebuah kenyataan menyadarkanku dari sebuah lamunan*

Cakrawala sudah menyemburkan semburat jingganya. Aku enggan untuk bangkit dari dudukku sekarang. Berat rasanya harus berpisah dengan hantu kesayangan ku ini.

'ini sudah sangat sore bar, aku pulang dulu ya' ujarku sembari bangkit dari bangku taman itu. Bangku taman yang menyimpan banyak ingatan tentang dia dan senja. Bara hanya mengangguk menatapku perlahan pergi menjauh darinya.

'Berarti Waktu kita bersama sudah tak lama lagi ya? Apa aku bisa menjalani hari tanpa sosoknya? Apakah aku salah jika aku ingin dia terus bersamaku?'

Pertanyaan seperti itu terus berenang di kepalaku. Mengapa aku sebimbang ini? Sejujurnya aku menderita karena perasaan ini. Tapi aku tak tahu harus bagaimana.
Ku habiskan hari ini dengan memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.

Senja dan Rindu didalamnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang