44. DIA

980 167 39
                                    

"Karena setiap detik yang aku habiskan sama kamu hari ini bener-bener berarti buat aku dan sekali lagi aku liat sisi lain kamu yang bener-bener bikin aku tambah kagum sama kamu"

A Poem Tilted You Present

.
.
.
.
.

Jacob memainkan kopi di tangannya yang beberapa menit lalu di berikan oleh chanhee

Matanya terlihat gelisah menatap ruang igd namun setelahnya ia mendesah

"Emang salah dia sendiri kan!" Gerutu jacob

Juyeon datang lalu duduk di sebelahnya

"Berapa hari lalu dia dateng dan bilang katanya gw gak usah jadi walinya lagi kalo pas balapan" buka juyeon

Jacob melirik juyeon, sebenarnya ia sedang dalam mood tidak baik

Namun omongan juyeon terdengar menarik baginya

"Gw waktu itu mikir "ah ni anak pasti mau tobat" iya sih tobat, tapi abis nyelesain satu pertandingan lagi. Sama aja boong"

Jacob sedikit tertawa mendengarnya

"Eric mungkin bukan anak yang baik, tapi eric itu orang yang akan selalu menepati janji" lanjut juyeon

"Bohong, kemaren dia bilang bakal balik dengan selamat. Nyatanya" kata jacob dengan nada yang bergetar

"Selamat bisa di kategori apa aja, jacob. Bisa jadi dia bakal selamat setelah ngelewatin masa kritis nya"

Jacob menoleh menatap juyeon dan juyeon mengangguk meyakinkan jacob jika eric akan selalu menepati janjinya walau terlambat

"Jangan terlalu khawatir, eric pasti bakal selamat"

Lalu tangis jacob pecah, dia berusaha tegar di depan sahabatnya namun pada akhirnya ia lemah di depan juyeon

Juyeon membiarkan jacob menangis, membiarkan dia melepas semua topeng pura-pura kuat nya itu

"Sorry sebelum nya" kata juyeon, ia lalu menepuk lengan jacob

Menenangkan jacob yang masih menangis

"Tenang aja jacob, nanti kalo anaknya bangun gw bantu marahin" kata juyeon setelah tangis jacob mereda

Jacob sedikit tertawa

"Thanks juyeon, udah mau ngerawat eric selama ini. Kirain kamu selama ini gak kenal sama eric"

"Cih, emang tu anak begitu kalo di luar sok-sokan gak kenal" jawab juyeon

Jacob lagi-lagi tertawa

"Maaf ya juyeon" kata jacob tiba-tiba membuat juyeon mengerutkan keningnya

"Maaf kenapa?"

"Gara-gara aku kencan kamu sama hyunjae keganggu"

"Harusnya eric yang minta maaf bukan lu!" Kata juyeon, jacob tertawa

Setelah beberapa lama mereka terdiam, hyunjae muncul dengan berapa bungkus makanan di tangannya

A Poem Titled YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang