Part 21

578 87 11
                                    

Jika jiehoo tumbuh tanpa seorang ibu, maka jiena tumbuh tanpa seorang ayah. Semasa pertumbuhan putrinya, jiena tak pernah menanyakan perihal ayahnya sama sekali. Baginya keberadaan yoongi sebagai pamannya sudah lebih dari cukup Sebagai pengganti sosok ayah

Tak perlu merasa khawatir, hidupnya sudah cukup  bahagia dengan keberadaan ibunya, paman yoongi dan juga dirinya. untuk itu, apa lagi yang jiena harapkan? Memiliki saudara lain? Jiena tak pernah membayangkan, ibunya akan menjelaskan sesuatu hal yang tak bisa langsung di mengerti olehnya

Jiena termasuk anak yang memiliki kecerdasan di atas rata rata anak seusianya, tapi begitu mendengar penjelasan ibunya jiena tak bisa langsung mengerti

Kediaman jiena saat itu, membuat hati jieun berdebar menunggu respon putrinya. Hingga akhirnya jiena tersenyum menemukan jawaban yang berhasil di ingatnya. Ternyata ucapan pamannya saat itu adalah sebuah kenyataan

"Eomma, aku bisa menerima jika aku memiliki saudara lain. Tapi jangan pernah, membawanya kembali ke kehidupan kita. Sama seperti aku, dia sudah bahagia  dengan ayahnya"

*****

"Eomma, ini pertama kali aku tidur dengan eomma. Aku sangggattt senang eomma" jiehoo yang merasa begitu senang tak berhenti memeluk jieun. Seperti sebuah guling, tubuh jiehoo sepenuhnya berada dalam dekapan jieun

"Eomma juga senang sayang" jieun melonggarkan pelukannya ingin melihat wajah putranya sekaligus tak ingin membuat jiehoo sesak karena terus memeluknya

"Kau sangat mirip dengan jiena sayang" jieun bergumam pelan menatap iras wajah jiehoo yang begitu mirip dengan putrinya

"Tapi aku mirip dengan appa eomma" tangan jieun berhenti mengusap rambut jiehoo. Seharusnya jieun tak melupakan hal itu. Fakta jika kedua anaknya mewarisi wajah Jungkook yang selalu mengingatkan jieun pada masa lalu yang hampir hilang dalam ingatannya

"Bagaimana kabar appa sayang? Dia baik baik saja bukan?" Pertanyaan itu, terlontar begitu saja. Seperti angin yang berhembus, tiba tiba saja jieun merasa begitu penasaran pada pria yang pernah ada dalam kehidupannya

"Appa? Appa baik baik saja eomma" jieun tersenyum. Jawaban itu sudah lebih dari cukup bagi jieun

"Lalu bagaimana denganmu sayang? Selama ini kau hidup dengan baik bukan?" Jiehoo mengangguk semangat

"Tentu saja. Selama ini, appa menjagaku dengan baik. Setiap hari, appa selalu mengantar dan menjemput ku. Memasakan Ku makanan yang enak dan mengajak ku ke tempat tempat yang indah" jieun tersenyum mendengar cerita putranya. Ikut merasa senang, karena Jungkook membesarkan jiehoo dengan sangat baik seperti permintaannya

"Appa selalu mengabulkan permintaanku eomma. Apapun yang ku minta, pasti akan appa kabulkan dengan cepat. Selalu. kapanpun dan apapun yang ku minta" wajah jiehoo begitu senang begitu menjelaskannya, tapi itu hanya bertahan sesaat begitu jiehoo teringat beberapa hal yang selalu membuatnya sakit hingga saat ini

"Tapi ada satu hal yang tak pernah appa kabulkan di hari ulang tahunku eomma"

"Ak--akuu hanya ingin bertemu dengan ibu kandungku, ibu yang melahirkanku. tapi kenapa appa tak pernah mengabulkan permintaanku? Apa permintaanku terlalu susah hanya untuk bertemu dengan ibuku?" Jieun tak bisa menahan rasa sakitnya mendengar penuturan jiehoo yang begitu menyakitkan. Jiehoo menangis dalam dekapan jieun, meluapkan bagaimana dirinya hidup selama ini tanpa keberadaan ibunya

Bukan sekedar rasa rindu pada sang ibu. Begitu banyak Cacian dan makian yang tak henti jiehoo dapatkan Dari temannya Hanya karena dirinya yang tumbuh tanpa seorang ibu. Mental jiehoo sepenuhnya terganggu dengan semua perkataan itu. Saat semua temannya bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, jiehoo hanya bisa melihat dan tersenyum saat ayahnya masih berusaha untuk menggantikan peran ibu baginya

Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang