"Dia sangat dramatis," Kiba bergumam disebelah Hinata.
Hinata tersenyum miring, "Aku tidak akan menyangkalnya,"
"Maksudku, kita bisa tetap menemukan Sasuke tanpa dia harus memasang wajah seperti itu. Dia seperti orang putus asa," Kiba berucap, sembari membuka pintu salah satu bilik.
"Aku jadi berpikir, apakah Naruto menyukai Sasuke? Jangan salah paham, Hinata. Aku tahu Sasuke masih lurus, tapi Naruto? Dia benar-benar... Ah, aku tidak bisa menjelaskan." Kurenai tiba-tiba menyahut dari depan setelah memeriksa bilik yang lain.
"Jika yang kau maksud adalah masalah cinta, aku akan setuju denganmu, Kurenai-sensei. Mereka lebih terlihat seperti pasangan. Kenapa? Karena Naruto sepertinya sangat terobsesi dengan Sasuke." Balas Shino tanpa ekspresi.
Hinata menoleh, menatap keduanya dengan mata 'Seriously?'.
"Jangan menyangkalnya, Hinata. Kau juga bisa melihat seberapa besar keinginan Naruto untuk membawa Sasuke," Kiba menepuk pundak Hinata, lalu melangkah cepat.
Hinata menghela nafas, "Aku memang tidak bisa menyangkal,"
Hinata menghentikan langkahnya ketika Kiba berhenti tiba-tiba. Kepalanya mendongak, matanya menatap Kiba bertanya.
"Bukankah tadi kau habis dari ruangan Sasuke? Kenapa kita harus mencarinya lagi? Arahkan saja kami ke sana." Kiba berkacak pinggang didepan Hinata.
Hinata mengerutkan keningnya dan menatap sinis, "Tidak."
*****
"Apakah tadi itu suara Orochimaru?" Kiba bertanya ketika sampai ditempat tim 7.
"Iya, itu suaranya." Jawab Sakura.
Hinata mengangkat bahu, "Dimana Sai?" Tanyanya.
"Dia pergi mencari Sasuke, kita harus melakukan sesuatu sebelum Orochimaru menemukan dirinya." Naruto menjawab.
Hinata mengangguk. Sakura memperhatikan sekitar, lalu tatapannya berhenti pada buku bergambar milik Sai. Dia mengangkatnya, lalu membuka bagian tengah bukunya.
"Bukunya sudah selesai, mereka berdua tersenyum," Ujar Sakura.
Naruto mengangguk, "Ya, dia tersenyum dengan tulus untuk pertama kalinya ketika menyelesaikan itu."
Hinata tidak memperhatikan percakapan mereka, dia lebih penasaran dengan sesuatu dalam tas milik Sai. Buku yang sama yang ditemukan oleh Yamato. Hinata mengambilnya lalu membukanya, wajahnya tidak terkejut sama sekali.
"Apakah kita harus khawatir?" Hinata menyerahkan buku itu kepada Kurenai.
*****
Tim 7 berlari dengan cepat, diikuti oleh tim 8 yang menyusul dibelakang. Hinata mempercepat langkahnya, agar sejajar dengan Naruto.
"Dia tidak akan melakukannya,"
Seakan paham, Naruto langsung menggeleng, "Darimana kau tahu?"
"Kau bilang dia tersenyum tulus. Dia pasti tahu seberapa berartinya Sasuke untukmu. Dia tidak akan melakukannya." Hinata menyatakan.
"Itu tidak membuktikan apapun!" Sakura membalas dengan kasar.
Hinata meliriknya sinis, "Kau meragukan pengamatanku,"
Sakura berhenti, anggota tim yang lain juga berhenti. Sakura berdiri didepan Hinata.
"Aku tidak peduli dengan pengamatanmu, Hinata!! Sai sudah jelas mengincar Sasuke-kun, dan aku akan menghentikannya bagaimanapun caranya!" Sakura membentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...