22.

120K 13.9K 116
                                    

Deg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg

Clarissa pun langsung berpindah tempat menjadi di samping Malik dengan sangat bersemangat.

Sreet

Malik membukakan plastik permen gulali tersebut, dan langsung ia berikan kepada Clarissa. Clarissa pun menerima permen tersebut sembari tersenyum bahagia dengan mata berbinar. Senyum itu baru ia perlihatkan kembali kepada dunia ini. Bukannya tidak ingin memperlihatkannya. Namun, memang tidak ada yang dapat membuat senyum itu kembali terukir.

"Reaksi lo gitu banget, Cla." Ucap Erosi yang merasa heran dengan reaksi Clarissa ketika ingin diberi permen gulali oleh Malik.

"Iyalah orang permennya enak. Dianya aja yang gak pernah nyobain. Karena permen murahan mungkin." Bukan, bukan Clarissa yang menjawabnya. Melainkan Malik.

Clarissa tidak menghiraukan perkataan mereka.  Ia hanya terus menjilati permen tersebut sembari beberapa kali berusaha untuk menggigitnya.

Semua yang ada di meja itu pun kini terus memperhatikan Clarissa yang tengah menikmati permennya bersama Malik. Clarissa sedikit merasa tidak nyaman dengan perlakuan mereka saat ini.

"Kenapa pada liatin gue? Suka sama gue? Nge-fans?" Tanya Clarissa sembari mengangkat salah satu alisnya.

"Dihhh GR bet lo jadi orang." Cibir Kevan.

"Lagian ekspresi lo aneh bet. Padahal cuma dapet permen gulali doang." Sambung Abrasi.

"Sssttt, gak usah banyak omong, berisik!" Titah Clarissa dengan jari telunjuk ia tempelkan di bibir pinknya.

"Lo emang aneh banget sih hari ini. Tadi lo maen peluk-peluk orang aja. Padahal ketemu aja gak pernah, apalagi kenal." Ucap Disa sembari menatap Clarissa dengan tatapan heran. Bukan hanya satu atau dua orang saja yang merasa bahwa Clarissa bertingkah aneh. Namun, semuanya, mereka semua merasa bahwa Clarissa sangat aneh hari ini.

"Lo pada gak tau sama ceritanya. Siapa cowok tadi, atau ada kenangan apa di balik permen ini?" Clarissa menatap permen tersebut dengan tatapan sendu.

"Emang ada apa di balik semuanya?" Tanya Regan kepada Clarissa yang masih menatap permen itu sembari tersenyum hambar.

"Gak usah kepo! Nanti kalo gue minat, gue ceritain." Dengan seketika, Clarissa mengubah senyum hambarnya dengan senyum manisnya. Kemudian ia pun beranjak pergi dari tempat tersebut.

***

05.00 PM

Saat ini Clarissa sedang bersantai bersama Sarah sembari menunggu Irawan pulang. Clarissa merasa sangat bosan, karena sedari tadi Sarah terus saja menonton film azab. Ia ingin memindahkan ke chanel lain. Namun, ia takut Sarah akan mengomelinya. Jadi, ia pun hanya bisa pasrah menontoni film tersebut.

Mata Clarissa memang melihat film tersebut. Tapi tidak dengan pikirannya. Pikirannya terus saja terpusat kepada Gerry. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya supaya ia bisa berteman dengan Gerry di sini. Sulit sekali untuk mendekatinya, karena ia selalu bersikap sangat dingin kepada orang yang tidak ia kenal. Tapi, mengapa tadi Gerry memberi mereka air minum dan topi? Nah Clarissa pun tidak tahu. Ia pun sedang memikirkan hal itu.

I'm Not Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang