Nana

1.3K 166 13
                                    

.
.
.

Laki-laki yang dipanggil Shoto itu berjalan mendekati Dabi, dia berhenti tepat didepan Dabi.

"Para hero sedang menyelidiki seorang pria misterius yang tiba-tiba muncul." ucapnya sambil menatap Dabi, Dabi terdiam lalu balas menatap Shoto.

"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Dabi tenang, Shoto menghela nafasnya pelan dia paham betul kalau kakaknya ini tidak akan mau membuka mulut tentang laki-laki itu.

"Banyak saksi mengatakan melihat laki-laki itu pergi bersamamu, sekarang tolong beri tahu keberadaanya karna bisa saja dia membahayakan yang lain. " Jelas Shoto, senyuman licik terukir di wajah Dabi, dia tau siapa 'laki-laki' yang dimaksud. Dengan tenang dan santai Dabi membuka mulutnya, mengatakan sesuatu yang membuat Shoto terkejut.

"Kenapa kau tidak tanya unggas itu saja? " Ucap Dabi dengan seringai licik, Shoto yang tau siapa unggas yang dimaksud langsung mengangguk paham dan pergi menjauh dari Dabi.

"Sepertinya akan menjadi lebih seru, nah Hawks sekarang mari kita lihat apa yang akan kau lakukan." Ujarnya, lalu dirinya menghilang dalam kegelapan.

Disisi lain M/n yang sudah terbangun, merasa aneh karna dirinya susah bergerak lalu dirinya terdiam 'deja vu' batinnya, perlahan dirinya bergerak menatap laki-laki yang sedang memeluknya.

"Keigo-san masih tertidur? " batinnya bertanya, setelah mengingat kejadian yang beberapa saat lalu terjadi wajah M/n langsung memerah padam, dia sangat malu.

'Sial aku merasa seperti seorang pelacur. ' batin M/n kesal

Menghela nafasnya pelan, M/n kesal dengan nasibnya yang menurutnya sangat buruk itu, menenangkan dirinya sebentar, laki-laki manis itu melepaskan diri dari pelukan Hawks dan pergi ke kamar mandi untuk berendam.

"Siapapun keluarkan aku dari sini... " gumamnya pelan, dirinya memasuki bathub dan berendam dengan air hangat.

Hawks terbangun dan tidak menemukan M/n di sampingnya, namun setelah mendengar gemercik air dari dalam kamar mandi laki-laki itu tau bahwa M/n yang dia cari ada didalam sana, dirinya tersenyum simpul.
"Dia hanya milikku. " tetapnya dalam hati.

Merasa cukup, M/n keluar dari bathub menyudahi acaraberendam nya, dia mengambil handuk dan menutup tubuhnya dengan handuk itu.

"M/n? Kau didalam? " suara Hawks menginterupsi, M/n dengan segera keluar dari kamar mandi.
"Ah ya, maaf jika lama, aku tadi berendam... Hehe... " balas M/n canggung. Menggelengkan kepalanya pelan, Hawks tanpa aba-aba langsung menggendong M/n dan membawanya ke kamar.

"Keigo-san! Tolong turunkan akuu!! " M/n meronta, Hawks mengabaikan itu dan tetap membawanya ke kamar, sesampainya di kamar Hawks menurunkan M/n diatas kasur, lalu memberinya beberapa papperbag.

"Untukku? Terimakasih-... " wajah M/n sedikit memerah dia menatap papperbag yang diberikan Hawks untukknya.
"Bukalah dan pakai itu. " Ucap Hawks
M/n langsung membuka papperbag itu

"Sekali lagi terimakasih, aku akan memakainya. " ucap M/n sembari mengambil beberapa helai pakaian yang berada didalam papperbag dan pergi untuk memakai pakaian itu.

*M/n pov.
Aku mengambil pakaian yang berada di dalam papperbag itu, sepertinya ini pakaian mahal.... Yah aku tinggal menggantinya saat aku dapat gaji nanti.

Selesai menggunakan pakaian baru itu aku melangkahkan kakiku keluar, pakaian ini tidak buruk juga, terasa nyaman dan lembut.

'Tok... Tok.. Tok.. ' suara ketukan membuat atensiku teralihkan.
"Keigo-san? " tanyaku, namun tak ada jawaban dari sana. Aku memilih untuk pergi ke depan dan menbukakan pintu tsb, tak ada orang.... Tunggu, jangan bilang rumah ini berhantu? Yang benar saja-... Tidak aku tidak takut hantu! Hanya saja kalau hantu itu mengganggu akan sedikit merepotkan-!

"Apa ada orang?" tanyaku pelan, lebih seperti gumaman, dan tentu saja tidak akan ada yang menjawab!
Bodohnya diriku-

"Psst psst. " sebuah suara, seperti memanggilku! Sialan- apa benar-benar ada hantu?? Aku menoleh ke kiri dan kanan, memastikan bahwa benar-benar tidak ada orang lain selain diriku.

"Psst- M/n~" ok kali ini suara yang lebih mirip bisikan itu memanggil namaku, bisa kurasakan bahwa badanku merinding kali ini.

"Kau siapa?! Jangan main-main denganku! " decakku kesal.

'Grep' sebuah tangan memelukku dari belakang, membuatku memekik kaget.
"GYAAA!!! HANTU SIALAN! LEPASKAN AKUU!!! KYAAAA-!!!! "

"Pfftt- BWAAHAHAHAHAHHAA LIHAT WAJAH KETAKUTANMU ITU! " sebuah tawa dari seseorang memasuki indra pendengaranku, wajahku memerah padam. Jelas jelas itu suara orang bukan hantu, sialan ini sangat memalukan!

*M/n pov end.

-3rd person pov.

Perlahan M/n membalikkan tubuhnya menghadap ke orang yang di belakangnya.

"Aoki-...? " M/n menatap laki-laki itu dengan tatapan terkejut, pasalnya dia adalah laki-laki menyebalkan yang tiba-tiba datang dan pergi seperti setan.

"Senangnya~ kau mengingatku, M/n kuroto, laki-laki berkebangsaan Jepang yang pindah ke Indonesia, dan aku tau satu hal lagi." Aoki semakin mendekat kearah M/n membuat omega itu mundur.

"Quirkmu, how rare u are~" seulas seringaian tercetak jelas di wajah Aoki, M/n terkejut pasalnya bahkan 'dirinya' sendiri tidak mengetahui apa quirk yang dia punya.
"Apa maksudmu?! Berhenti main-main dan pergilah dari sini! " geram M/n dirinya menatap kesal Aoki.

"Tenanglah, aku belum bermaksud jahat, aku hanya ingin memberimu info bahwa... " Aoki mendekatkan wajahnya ke telinga M/n dan membisikkan sesuatu yang membuat M/n merinding.
"Persiapkanlah dirimu M/n Ku.ro.to~" Seringaian tercetak jelas di wajah Aoki, setelah mengatakan hal itu, Aoki menghilang tanpa jejak [ ih kang ghosting ]

"Aku tidak percaya kata-katanya, tapi disisi lain aku harus waspada-... " gumam M/n pelan dan benar saja setelah kepergian Aoki segerombolan orang dengan baju hitam-hitam mendekat kearah rumah Keigo, memencet bel rumah tersebut.
M/n dengan sigap membukakan pintu rumah.

"Ya? Kalian mencari Keigo-san? " tanyanya ramah.
"Apa benar kau M/n?" bukannya menjawab, salah seorang dari gerombolan orang itu balik bertanya pada M/n, menganggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban M/n memilih untuk jujur, toh berbohong juga tidak ada untungnya.

"Kalau begitu silahkan ikut kami. " salah seorang dari gerombolan itu menarik tangan M/n, daripada mengajak, ini terlihat seperti memaksa.
"Jauhkan tanganmu dari kepunyaanku. " Suara Keigo menggema, semua atensi beralih dan melihatnya.

"Maaf tuan Hawks, tapi kami harus membawa tuan M/n untuk penindak lanjutannya." Balas seorang ajudan.
"Aku bisa mengurusnya, pergi kalian. " usir Hawks. Namun gerombolan hitam hitam itu tidak mengindahkan perkataan Hawks dan malah menjauhkan M/n darinya.

"Maaf, namun prosedur harus tetap di jalankan. " ucapnya, M/n yang paham akan situasi sekarang pun langsung menengahi.

"Keigo-san, biarkan aku mengikuti mereka, aku yakin mereka tidak akan menyakitiku. " senyuman manis terpampang di wajah tampan M/n, membuat keigo menghela nafasnya pelan.

"Haa- baiklah, jaga dirimu baik-baik, dan kalian... Aku tidak akan segan jika M/n-ku sampai tergores / terluka sedikitpun. " ucapnya sembari melirik tajam kearah gerombolan itu.

M/n dibawa ke sebuah mobil, dari sana ia dibawa ke sebuah lab, dapat dilihat banyak orang mengenakan pakaian putih.

"Kau pasti M/n, ikut denganku." seorang perempuan berkulit pink menarik pelan tangan M/n, dirinya terlihat seperti alien [ ya emang alien sih ]

"Ah? Ya? " dengan patuh M/n mengekori perenpuan itu sampai ke sebiah ruangan.

"Nah M/n-san tenang saja, aku hanya akan menguji dna mu dan mencocokannya. " Ucap perempuan itu, M/n mengangguk canggung, sebuah suntikan diarahkan ke pembuluh darah M/n dan mengambil sampel darah M/n.

"Perkenalkan aku Mina Ashido, dan sepertinya kau sudah tau alasanmu disini. " Ucapnya sembari tersenyum ramah.

"Ya... Kurasa itu karena orang tuaku? " tanya M/n ragu.

"Benar! Kami menduga bahwa orang tuamu adalah-... "


--------------
TBC
hiya hiya~ digantung ciyee~
Ehehehe maaf maaf, anw see u guys UwU

Obsession [Yandere!Keigo X U!M!Reader X Yandere!Toya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang