******
"Seseorang hampir meninggal hari itu." Tatapannya sangat serius.
"Apa? Siapa?" tanya Bila terkejut.
"Rega. Lo tau dia, 'kan?" Arya menatap Bila yang membulatkan kedua matanya.
"Kenapa Rega hampir meninggal?"
"Penyebabnya karena Rega pacaran sama Aulia." Bila tidak percaya mendengar ucapan Arya.
"Dari kapan? Bukannya mereka gak dekat?" tanya Bila penasaran.
"Gak tau. Gue, ah enggak, semua murid di sekolah baru tau," jawab Arya jujur.
"Jadi, masalahnya apa? Kok Rega hampir meninggal?" Gadis imut itu sangat ingin tau.
"Pria kejam datang ke sekolah kita. Dia suka sama Aulia dan bilang kalo Aulia itu pacaran sama Rega. Jadi, pria itu mukul Rega, untungnya gak sampai meninggal," jelas Arya masih serius.
Bila menutup mulutnya. Dia pun kembali bertanya, "Lo tau siapa pria kejam itu?" Arya mengangguk pelan.
"Bukan gue aja yang tau, semua murid juga tau," katanya santai, tapi kedua matanya menyiratkan keseriusan.
"Bilang siapa pria kejam itu. Mungkin aja gue kenal," suruh Bila semakin penasaran.
"Hm, lo kenal banget." Arya tersenyum sinis.
Bila mengerutkan keningnya. "Siapa? Jangan teka-teki! Langsung aja!" Gadis itu sedikit kesal.
"Pria kejam itu, abang lo." Arya menatap Bila dengan tatapan sangat serius, nadanya juga dingin. Gadis yang duduk di hadapannya itu, seketika membulatkan kedua matanya.
"Gak. Itu gak mungkin. Jangan bercanda, gue gak suka." Bila menggeleng cepat, ia menatap kaca yang memperlihatkan jalanan.
"Percaya atau nggak. Itu kenyataannya. Abang lo hampir bunuh sahabat gue," tegas Arya menatap Bila dengan tatapan sangat dingin. Dia menahan amarahnya, bagaimana bisa gadis itu berpikir ucapannya hanya bercanda?
"Kalo emang benar, kenapa dampaknya harus gue rasain? Setelah hari itu, gue dijauhi, gak ada yang mau ngobrol sama gue." Gadis itu mengalihkan tatapannya menjadi ke arah Arya dengan kedua mata yang memerah.
"Ancaman," balas Arya singkat.
"Apa? Ancaman apa?" tanyanya ingin tau. Arya diam sesaat, lalu mulai menjawab pertanyaan dari Bila.
***
Empat Agustus 2021.
"Siapa temannya?" tanya Arga seraya menunjuk Rega yang tidak sadarkan diri karena beberapa puluh kali di pukul dengan brutal.
"Gu—
"Gak. Biar gue aja," potong Rio kepada Arya yang bingung.
"Gue rasa, pria itu bakal nyakitin temannya Rega. Jadi, biar gue aja. Kalo gue pergi, gak ada yang nangisin gue. Tapi kalo lo, gue gak tega liat orang tua lo nangis," jelas Rio membuat Arya terkejut. Tanpa menunggu jawaban darinya, Rio sudah berjalan mendekati Arga.
"Gak! Jangan mendekat!" suruh Aulia dengan nada pelan. Dia menggeleng cepat menatap Rafka yang mendekatinya. Pria itu malah mengabaikan perintahnya.
"Oke. Cuman ada dua?" Arga menatap Rafka dan Rio yang menatapnya dengan tatapan datar. Pertanyaan darinya diabaikan oleh mereka.
"Sekarang, yang merasa temannya dia. Ke sini," kata Arga menunjuk Aulia yang berdiri di sampingnya.
"Gak! Jangan!" teriak Aulia menatap Amira yang berjalan mendekatinya.
"Gue temen lo," balas Amira santai. Aulia menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened? (TAMAT)
Novela Juvenil**** Bagaimana rasanya dijauhi oleh semua murid secara tiba-tiba? Nabila hanya merasa bingung sekaligus ingin tau alasan mereka melakukan itu. Jika hanya beberapa orang, ia memaklumi, mungkin orang itu tengah mempunyai masalah. Namun, ini semua muri...