TJOL 11. Alhambra
"Jangan menangis seperti wanita, untuk hal yang tidak bisa kau pertahanan sebagai manusia."
—Abu Abdullah's Mom🍁🍁🍁
Angin pagi terasa sangat segar menerbangkan rambut panjang Aletta sampai menutupi wajah Rafael di atas pangkuannya. Mereka sama-sama tertawa, Aletta melepas topi bundarnya untuk dipakaikan pada putra Dave tersebut.
Langit yang sangat cerah, hamparan persawahan, taman-taman bunga warna-warni, perkebunan anggur, sekelompok peternakan kambing dan sapi, danau buatan, serta sungai dengan air jernih menjadi pemandangan indah yang menyejukkan mata.
Ditambah jalanan halus yang baru diaspal. Senyum tipis Aletta terbit ketika ingat dia terjungkal mencium aspal berlubang kemarin. Sungguh pengalaman tidak terduga yang memalukan.
Entah bagaimana jalanan tersebut menjadi sangat halus pagi ini. Tidak ada satu pun lubang yang tertinggal, seakan baru diperbaiki semalam.
Betapa tenangnya Aletta saat ini. Seluruh gundah dan gelisah yang sengaja ia bawa dari London seolah luruh begitu saja digantikan rasa damai yang menentramkan jiwa.
Sejenak Aletta melupakan beban berat yang selalu menghantui pikirannya.
Rafael tertawa riang, terlihat sama bahagianya dibawa jalan-jalan untuk keliling kota. Bocah lelaki itu menangkup wajah Aletta, menempelkan ujung hidungnya pada hidung bangir Aletta. "Ibu es tan hermosa," ujarnya dengan senyum manis yang merekah.
(Spanyol; Ibu sangat cantik.)
Namun berbanding dengan ekspresi Rafael, kening Aletta justru mengerut sulit memahami arti dari kalimat bocah itu. Dia belum terlalu lancar berbahasa Spanyol.
Aletta menoleh pada Dave yang tengah menyetir mobil jeep tuanya dengan senyum tersungging lebar di antara sudut bibirnya.
"Ibu itu artinya apa?" tanya Aletta mendapat kekehan dari Dave. Semakin membuat Aletta bertanya-tanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey of Love
Художественная прозаMerengkuh agama-Nya, adalah sebuah impian. Mimpi-mimpi, yang sejak lama diharapkannya mendapatkan restu orang tua. Maka, ketika seorang Aletta Viandra Melviano telah menggenggam semuanya-- restu dan izin kedua orang tuanya, ia tidak lagi menunda. Ke...