Berawal dari sebuah Quote
Di saat aku sedang asyik memainkan laptopku dan membuka beberapa jejaring social termasuk account twitter dan facebook. Aku melihat tweets dari seorang yang berisi ‘Jangan kau sia siakan orang kau sayang’ berawal dari tweets itu aku mulai merasakan kalau tweets itu memang sesuai dengan cerita percintaanku yang tanpa arah. Saat itu aku sedang ada relationship dengan laki laki yang bernama Farhan. Yaps aku adalah orang yang cuek. Aku tak seberapa mempedulikannya saat itu hingga akhirnya kita putus. Tapi setelah putus aku merasa mengapa perasaan ini semakin kuat dan berkebalikan. Aku berpikir kalau Farhan tentu sudah melupakan ku sedangkan aku terjebak dalam suatu perasaan bersalah sekaligus suka dengannya. Aku tak tahu apakah yang kurasa ini karma atau tidak, tapi banyak sekali teman yang berkata kalau yang kurasakan saat ini seperti karma. Hari hari penuh dengan penyesalan yang tiada ujung, aku selalu menulis tweets tentang perasaan yang ku hadapi saat ini, agar ia tahu bagaimana perasaanku saat ini. Jika aku boleh meminta aku ingin melupakan dia dan tidak merasakan perasaan yang membebaniku saat ini. Aku curhat dengan teman sebayaku dan ia pun membantuku dengan berbagai pertanyaan yang mengintrogasinya seperti apakah dia masih suka denganku ataupun pertanyaan sudahkah dia move on dari aku. Saat ini perasaan yang kurasakan benar benar galau.
Sejak kegalauanku, aku hanya bisa mencurahkannya kepada teman terkadang ibuku. Namun kurasa jika aku menceritakan perasaan ini kepada ibuku itu adalah hal terkonyol, dan mungkin akan dijadikan bahan tertawaan diantara keluarga kecil kami. Jadi aku memutuskan untuk membuat cerpen yang berisi tentang semua pengalaman percintaanku. Dan ternyata tak kusangka Farhan membaca cerpenku dan dia mengetahui semua yang kumaksud dalam cerpen itu. Aku mengetahui hal itu karena, tiba tiba dia mengirimiku sms di malam hari dan dengan basa basi yang kemudian menuju ke pokok pembicaraan yaitu tentang cerpen yang kubuat dengan mengubah nama dari tokoh tersebut. Dia menjadi semakin care denganku saat itu, yang berarti membuatku semakin merasa bersalah dengannya karenaku pernah menyia nyiakan. Dan ternyata penyesalan itu semakin lama berubah menjadi sebuah harapan yang tergantung. Tak hanya karena sms darinya tapi juga karena tweetnya yang mengatakan bahwa, dia ingin aku tidak cuek padanya. Aku memang cuek saat itu dengan dia tapi cuek itu hanyalah kegengsianku untuk mengatakan penyesalanku.
Akhirnya percakapan kita di sms waktu itu telah usai. Dan temanku mengatakan padaku bahwa ia sekarang sedang suka dengan seorang anak. Rasanya saat mendengar berita itu seperti habis terbang jauh dan tidak bisa mendarat dengan sempurna eh malah menyisakan luka. Aku mencoba tegar dan seperti acuh terhadap berita itu. Saat ini dia sukses mebuatku terbang melayang dan aku tak ingin ini cepat usai, dan ternyata dia membuat sayapku rusak hingga aku terjatuh dan terluka.
Aku tak tahu mengapa ia menjadi seorang PHP yang penuh dengan kemunafikkan, yang kukira dia tak akan sama dengan laki laki yang pernah kutemui sebelumnya. Ternyata benar semua lelaki itu Php dan aku sangat setuju itu. Saat ini aku hanya bisa terdiam dan mencoba melupakannya. Tak lama ada beberapa tweets di timeline ku dan salah satunya adalah tweetsnya yang sepertinya itu bukan untukku melainkan someone specialnya yang baru. Aku harap orang yang ia sukai saat ini tidak merasakan hal yang sama sepertiku. Dan saat ini kegalauan memuncak namun telah sedikit teratasi dengan secangkir coffee cream kesukaanku yah walaupun itu hanya kopi instan dari sebuah brand kopi.
Aku berharap, hidupku seperti kopi ini, yang bisa mewarnai air putih. Aku berharap hidupkujuga bisa mewarnai kehidupan orang yang kusayang dan orang yang menyayangiku dengan tulus. Saat ini aku tak peduli apakah semua perlakuannya kepadaku adalah suatu balasan dari perbuatanku. Aku hanya bisa minta maaf.
THE END