Jeno segera menarik Jaemin memasuki bilik toilet siswa yang sepi. Setelah mengunci pintunya, Jeno segera menyambar bibir Jaemin dengan rakus. Jaemin awaknya berontak, namun ia pasrah saja begitu tangan Jeno mengunci pergerakkannya.
Ciuman Jeno turun ke leher, menghisapnya hingga meninggalkan bekas disana. Dirinya sudah tidak peduli dengan melakukan hal ini di toilet sekolah.
Salahkan Jaemin yang dengan nakalnya menggodanya ditengah pelajaran yang sedang berlangsung. Membelai kejantanannya yang masih terbungkus celana dari bawah meja yang membuat miliknya tegang.
Akhirnya Jeno meminta izin kepada sang guru untuk memperbolehkan dirinya ke UKS karna (pura-pura) sakit dan ditemani Jaemin.
Dan disinilah mereka berakhir disalah satu bilik toilet dan saling mencumbu satu sama lain.
"Sialan! Jen, kita masih ahhh disekolah bodohh." Jaemin mendesis ketika Jeno mulai menghisap kasar putingnya.
"Terus? Lo yang mulai lebih dulu, Na Jaemin." Ucap Jeno disela hisapannya pada puting Jaemin yang mengeras.
Jaemin mendongak, merasakan sengatan menggelitik diputingnya akibat ulah lidah panas Jeno, "Gimana kalo hngg kitahh ketahuan??"
Jeno mengecup bibir Jaemin sekilas, "Kita gak akan ketahuan kalo lo tahan suara desahan sexy lo itu, Na."
Kemudian Jeno kembali mencium bibir Jaemin, sedangkan kedua tangannya bergerak membuka celana sang submissif dan mengeluarkan kejantanan milik Jaemin.
"Anjing! Ahhh hnggg Jenhh bangsathh.." Jaemin mendesah ketika Jeno mulai memgocok kejantanannya, menggodanya dengan sesekali mengusap ujung kejantanannya.
Jeno tersenyum miring ketika tangannya basah terkena precum milik Jaemin, "Udah basah aja lo. Terangsang banget nih?"
Jaemin mendesis, "Ba-cot lo hhh ahngg, gue m-mau keluarh ahhh!" Dan Jaemin benar-benar menumpahkan cairannya hingga mengenai celana Jeno.
"Bangsat, Jaemin! Kena celana gue goblok!" Sedangkan Jaemin hanya mengangkat bahunya acuh dan berusaha mengatur nafasnya yang terengah.
"Hahh salah lo sendiri hhh..." Nafas Jaemin terengah, ia hampir ambruk jika tangan kekar Jeno tidak menopangnya. Pandangan Jeno menggelap seketika melihat penampilan erotis Jaemin didepannya.
Sial!
"Muter lo!" Jeno segera membalik badan Jaemin hingga memunggunginya. Kemudian ia mengarahkan Jaemin untuk menungging dan tangannya bertumpu pada kloset duduk. "Anjing Jeno! Lo beneran mau sex sekarang?"
"Ya beneran lah! Abis lo sexy banget Na, gue kan jadi gak tahan." Jaemin hanya memutar bola matanya malas mendengar perkataan Jeno. Kekasihnya ini sungguh kelebihan hormon. Suka sange tidak tahu tempat yang membuat Jaemin kesal setengah mati karena dia juga yang harus memuaskan nafsu Jeno.
Tapi untuk kali ini, ia akui dirinya salah. Karena menggoda Jeno ditengah perlajaran yang sedang berlangsung. Tapi tetap saja! Tidakkah Jeno bisa menahannya? Ayolah, ini masih disekolah!
Jeno menurunkan celana Jaemin hingga kini terpampang jelas bokong sintal milik Jaemin yang membuatnya makin bernafsu.
"Sial, Na. Lo sexy banget." Tangan besar Jeno mengelus bokong Jaemin kemudian beralih pada lubang kemerahan Jaemin yang berkedut.
Jeno memasukkan 2 jarinya sekaligus, "Anjir sempit banget."
"Akh! Jenhh hnngg pelan pelanhhh goblok! Hahhh..."
"Lo suka kan kalo gue main kasar gini?" Kemudian Jeno menggerakkan jarinya keluar masuk dengan brutal membuat Jaemin mendesah makin keras.
"J-jenhh ahhh nggggg..." Jaemin menggigit bibir bawahnya kuat-kuat dan menutup mulutnya dengan salah satu tangannya, mencoba menahan desahannya.
Jeno mencabut jarinya dari lubang Jaemin dan dengan tergesa membuka resletingnya, lalu mengeluarkan kejantanannya yang sudah mengeras.
"Gue udah gak tahan." Jeno memasukkan kejantanannya dilubang Jaemin dengan perlahan. "Anjing! Sempit banget bangsat!" Jeno menekan pinggulnya, berusaha memasukkan miliknya lebih dalam.
"Jenhhh hngggg ahnnn hhhhh... Akhh!!" Jaemin memekik ketika kejantanan Jeno berhasil masuk sempurna. Dirinya terasa penuh dibagian selatan tubuhnya dan tanpa sadar mengetatkan lubangnya yang membuat Jeno menggeram tertahan.
"Jangan ketatin lubang lo brengsek hhh.." Jeno mulai menggerakkan pinggulnya, menghentak miliknya ke lubang Jaemin dengan tempo pelan. Tangan besarnya mencengkeram pinggul Jaemin dan sesekali menampar bokong sintal sang submisif.
Jaemin mendesah semakin keras ketika sang dominan berhasil menemukan titik kenikmatannya. Hentakan Jeno di lubangnya semakin cepat membuat Jaemin menggila.
Kepalanya pening dan perutnya seakan dipenuhi seribu kupu kupu yang menggelitik ketika ia akan mencapai pelepasannya.
"Jenhh gue keluarhh ahhhhh!" Tubuh Jaemin menegang ketika ia mencapai pelepasan keduanya.
"Keluar lagi? Keenakan banget lo hahh??" Jeno tersenyum miring disela hentakannya pada lubang Jaemin. "Enak sihh, tapi hhh gue capek ahnn n-nungging mulu hngg.."
"Mau ganti posisi?"
"Gak. Ahhh selesainnn buruu hhngg..." Dan setelahnya Jeno kembali mempercepat temponya. Menghentak miliknya didalam Jaemin dengan kasar dan brutal.
Namun Jaemin tidak peduli. Toh, dia juga dipuaskan disini.
Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka. Membuat keduanya sama-sama terkejut.
"Jen! B-berhenti goblok! Hngg ahh.." Bisik Jaemin dan memukul pelan paha Jeno, mengusyaratkan sang dominan untuk berhenti.
Mengabaikan ucapan Jaemin, Jeno malah semakin mempercepat tempo hentakannya membuat jaemin kesusahan menahan desahannya.
"Ahh akhh! Jenhh—" Jeno segera membekap mulut Jaemin, berusaha meredam desahan si manis agar tidak terdengar sampai keluar.
"Jangan keras-keras desahnya goblok! Lo mau kita ketahuan?" Tanya Jeno pelan disela kegiatannya menghujam lubang Jaemin tanpa ampun.
"Lo hhh yang bikinhh nghhh gue ngedesah tolol!" Balas Jaemin tajam. Kepalanya menengadah ketika ia merasakan kejantanan Jeno semakin gila menumbuk titik kenikmatannya.
Hingga kemudian terdengar suara pintu dibuka dan ditutup lagi, menandakan seseorang yang masuk tadi sudah meninggalkan kamar mandi. Membuat Jaemin mendesah lega.
"Udah pergi tuh, ngedesah sana." Lalu Jeno kembali menghujam lubang Jaemin makin cepat. Jaemin mendesah keras, ia menggelengkan kepalanya. Tak kuasa menahan segala kenikmatan yang dirasakannya saat ini.
Desahan sexy Jaemin terdengar nyaring memenuhi setiap sudut toilet. Membuat Jeno semakin bersemangat menggempur lubang hangat Jaemin.
"Shit! Lubang lo enak banget anjir." Jeno menggeram rendah, peluh mulai membasahi keningnya.
"Gue keluar Jenhhh ahhngg!!"
"Tunggu gue.. kita hh keluar barenghh..." Dan dalam beberapa kali hentakan, Jeno memuntahkan cairannya didalam Jaemin. Begitupun Jaemin yang lemas setelah mencapai pelepasan ketiganya.
"Kalo mau ngewe tau sikon dong." Jaemin terduduk lemas diatas kloset. Ia tidak memperdulikan penampilannya yang berantakan sekarang.
"Lo yang mulai anjing. Kalo lo gak godain gue, gue gak bakal sange kek gini."
"Lo gak gue godain juga suka sange gak tau tempat anjir."
Jeno tidak menjawab, namun lelaki tampan itu malah menatap Jaemin tajam membuat si manis mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
"Punya gue masih bangun nih. Belom puas gue." Ucap Jeno enteng. Jaemin mendelik tidak percaya, "Gila lo anj—"
Dan setelahnya kalian pasti tau sendiri kan apa yang terjadi pada si manis nan sexy Na Jaemin?🌚
.
.
.
.
.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO | NOMIN
Fanfiction[re publish] Berisi kumpulan oneshoot nomin 18+ TOLONG LITERASI. ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ⚠️BXB / HOMO / GAY / BOY X BOY⚠️ ⚠️GASUKA? CLOSE BOOK GUA⚠️ ⚠️HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LU⚠️ 𝑱𝒂𝒆𝒙𝒎𝒏𝒏𝒂.