Love In The Dark

1. Ivonna Rossane Van De Vries

Play List : Darkside - Alan Walker (cover)

❤️❤️❤️

Sore... 

Aku bakal mulai repost cerita ini satu persatu... Lumayan ya udah 20 chapter tinggal nerusin aja.

Yang ngikutin dari awal, pasti udah baca kalau cerita ini adalah kisah Ivonna & Barayev, mak bapaknya Terry O'Donnell. Tapi karena kayak sudah tidak ada kejutan, jadi akhirnya aku ganti tokoh2nya, gak ada hubungan sama sekali dengan cerita mereka.

Aku kasih jeda lumayan lama, selain susah banget cari nama baru, biar ada napas juga biar gak dihubungi2kan sama tokoh cerita sebelumnya.

Trs kalo temen2 bacanya double2 gitu, tulisannya acak-acakan. Hapus dulu dari perpus/log out dulu dari wp. Makasih...

Part ini terinspirasi dari Mama Yolanda yg sempet rame 🤭

Trs cerita ini banyak mengandung unsur dewasa..  Bagi adek dibawah umur, orang risihan, jijikkan, cerita ini bukan untuk kalian 😁

Selamat membaca... 

❤️❤️❤️

"Ivonna! Jangan memakan kue itu atau makanan apapun di pesta ini. Apalagi kue itu terlalu banyak mengandung gula! Berat badanmu sudah naik satu kilo, dan itu sangat jelek. Tubuhmu harus tetap ideal, sweetheart. Lihatlah, di sekitarmu banyak pria tampan dan kaya. Dan selera mereka adalah tubuh semampai milik model victoria secret, bukan wanita berdaging tebal penuh lemak sepertimu sekarang!"

Ivonna langsung memejamkan matanya sejenak, ketika kue yang berada dijepitan kedua jarinya terlepas begitu saja akibat tepisan sang Mama, Ellena Doortje Van DeVries. Menarik napas sekilas, lantas menghembuskan lelah.

"Mom, aku lapar." keluh Jane dengan suara lemah.

"Mom sudah menyiapkan menu diet untukmu di Mansion." desis Ellena, mendelik kesal.

"Aku belum memakan apapun dari tadi siang, Mom. Dari pulang kuliah, kau memaksaku melakukan perawatan selama berjam-jam di klinik kecantikan, lalu ke butik untuk mencoba beberapa helai gaun dan itu sangat membuatku lelah. Sedangkan kau hanya membiarkanku meminum air putih saja!" balas Ivonna mulai jengah dengan sikap protectif ibunya yang terlalu mengatur gaya hidupnya. Cacing di perutnya benar-benar sudah sangat meronta meminta untuk segera disuguhi makanan. Kepalanya pun mulai pusing akibat kelaparan.

"Itu demi kebaikanmu. Mom benar-benar tidak menyukai pipimu yang bertambah bulat. Oh c'mon, sweetheart, lihat wanita-wanita muda di sekitarmu, mereka memiliki pipi tirus yang mempesona. Mereka tau aset yang dimiliki harus dijaga seperti apa!"

"Aku bukan model jadi aku rasa penampilanku tidak harus seideal itu." gumam Ivonna.

"Ya, kau memang bukan seorang model, tapi kau memiliki kecantikan seperti seorang model bahkan lebih. Apa kau tidak tau, para wanita di sini sangat berusaha berpenampilan sesempurna mungkin untuk mendapatkan perhatian pria kaya yang hadir di pesta ini?! Harus kau ingat, pesta ini bukan berisi orang-orang sembarangan. Bersyukurlah kita masih bisa ke sini, Vonny. Jadi jaga sikapmu jangan terus membantah pada Mom! Dan satu lagi, Mom dengar di pesta ini akan hadir seorang pengusaha muda yang sedang naik daun, Michael,-"

Ivonna tidak mendengar lagi ocehan sang ibu, secara diam-diam ia melangkah mundur, melarikan diri dari cengkraman Ellena. Ivonna segera kabur keluar dari Ballroom pesta. Tujuannya simple, mencari asupan gizi yang dibutuhkan oleh cacing-cacing di dalam perutnya. Ia memilih mencari makanan di luar pesta, menurutnya itu cara terbaik jauh dari pengawasan Ellena. Kemarahan Ellena setelah menyadari pelariannya, akan dipikirkan oleh Jane nanti, yang terpenting ia bisa mengisi perutnya yang kosong sebelum bergabung kembali ke pesta.