Seorang Pria berbadan tinggi dan berkulit putih berdiri diujung atas gedung,matanya yang merah masih terus mengeluarkan air mata tak henti henti,wajahnya yang terbilang tampan sudah berantakan karena air mata juga rambut yang sudah berantakan.
"Vera,gua sayanggg banget sama lo, terimakasih udah isi hati gua, terimakasih selalu ada buat gua, tapi.. maaf.. gua gak bisa tepatin janji gua ke lo,maaf.. gua gak bisa jagain lo, cukup sampe sini, gua udah gak kuat, gua cape.." Ucapnya dengan terbata-bata karena isak tangisnya.
Langit yang tadinya biru mulai berubah warna menjadi pink ke ungu unguan, matahari mulai menenggelamkan dirinya, bertanda malam akan tiba.
"I love you so much Vera" Perkataan lembut itu menjadi kata terakhir untuknya,dan perlahan pria itu mulai melangkah kedepan hingga ujung gedung.
Memory nya dengan Vera menghantui pikirannya,tapi.. kejadian tadi siang lebih membuatnya hancur,tanpa ragu Willy menjatuhkan tubuhnya dari gedung tinggi itu.
Terlihat dari atas,mobil dan motor melintas cepat di bawah sana,dan tepat disana Willy jatuh.
▪▪▪
"Apa! Gak mungkin!" Butiran air mata mulai jatuh dari gadis bernama Carin,Carin adalah adik dari Willy sekaligus sahabat Vera.
"Lo jangan kabarin Vera, biar gw aja" Pinta Carin pada pria seberang sana yang bisa disebut sahabat dari Willy.
Dengan cepat Carin menutup telepon sepihak,dengan langkah ragu,Carin mencari keberadaan Vera.
Langit biru, udara dan angin segar berhasil membuat ketenangan dihati Vera yang sedari tadi menunggu sang kekasihnya di taman belakang kampus.
"Veraa" Teriak seseorang yang mulai berlari mendekati Vera.
"Carin?ngapain disini?" Tanya Vera dengan kening yang di kerutkan.
Carin berusaha mengatur nafasnya sembari berfikir haruskah ia memberi kabar ini pada Vera.
"L-lu sendiri ngapain disini?" tanya Carin dengan menahan air matanya.
Vera mulai bingung dengan sahabatnya ini,bukannya ia sudah bilang jika ia akan bertemu dengan Willy? Kenapa Carin bertanya lagi?.
"Carin..carin..belum ada 1 jam yang lalu gue bilang ke lu kalo gue mau ketemu sama Willy disini" Jelas Vera dengan tawa kecilnya.
Mengapa Carin bersikap aneh?wajahnya terlihat sedih,apa ada sesuatu yang ia sembunyikan?apa Carin di PHP oleh dosen?pertanyaan mulai bersarang di pikiran Vera.
"Carin,lu kenapa sih?bikin mood gue tambah gak enak akh,udah dari tadi gue nunggu Willy gakk dateng-dateng, sekarang lu dateng kayak sedih gitu,kenapa sih?" Tanya Vera panjang lebar dengan memanyunkan bibirnya.
Carin sedari tadi tak menjawab ia hanya menundukkan kepalanya menyembuhkan air matanya yang mulai membasahi wajah cantiknya.
Dengan berat hati juga ragu,Carin mengangkat kepalanya dan menatap lekat Vera, Air matanya semakin deras.
"Kenapa rin?are you okey?" Tanya Vera sambil menepuk bahu Carin.
Dengan cepat Carin mengusap air matanya dan memegang erat bahu Vera.
"Vera,Kak Willy bunuh diri Ra..hiks.." dengan berat hati Carin mengatakan itu tepat didepan wajah Vera.
Degg!!
Mata putih bersih milik Vera seketika warnanya menjadi merah dan mengeluarkan air mata,dengan yakin Vera menggeleng kepala dengan pelan.
"Carin kalo becanda jangan berlebihan,omongan juga doa" Vera menepis pelan tangan Carin dari bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Willi
Fiksi RemajaCinta?apa itu cinta? Kata orang Cinta itu indah,tapi menurut Vera Agresia yang indah itu hanyalah langit yang selalu ada diatasnya. Jika aku mengenal cinta,apa aku akan melupakan langit yang selalu ku rindukan? Jika cinta lebih menyenangkan dari pad...