Chapter 37

926 96 3
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat membaca🐣

.

.

.

.

"Jadi begitu ceritanya, sayang" Terus mengelus rambut belakang kesayangannya dengan lembut. Mereka duduk di sofa ruang tamu dengan posisi Miu duduk dipangkuan Gulf sambil mendengarkan semua rahasia yang Gulf sembunyikan darinya.

"Beneran? Tidak membohongiku lagi, kan?"

"Kamu boleh membunuhku kalau aku membohongimu, sayang"

CUP

Mengecup pucuk kepala Miu sambil mengeratkan pelukannya. Miu tersenyum kecil dibalik ceruk leher dan membalas pelukan Gulf padanya. "Hm,, aku percaya" Gulf tersenyum saat mendengarnya. Mengangkat wajahnya dari ceruk leher lalu menatap wajah Gulf tanpa melepas senyuman manisnya.

Gulf menatap wajah cantik dunianya yang tidak pernah pudar dari dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulf menatap wajah cantik dunianya yang tidak pernah pudar dari dulu. "I love you" Tersenyum.

CUP

Mengecup bibir manis Miu. Pipi Miu seketika merah hingga ke telinga lalu menutup wajah dengan kedua telapak tangan karena malu. Gulf tersenyum geli melihat kekasihnya yang malu-malu. Menangkap kedua pipi bakpao Miu. "Jangan ditutup dong. Aku mau lihat wajahmu yang cantik itu"

"Udah ih. Jangan menggodaku terus" Menunduk. Perlahan Gulf membuka kedua telapak tangan Miu dari wajah, terlihat wajah Miu yang sudah sangat memerah akibat ulahnya.

CUP

CUP

CUP

CUP

CCCCUUUPPPP

Gulf menciumi seluruh wajah Miu. Mulai dari kening, kedua pipi tembem, pucuk hidung, dan diakhiri dengan melumat bibir manisnya. "Mmmh,,,," Miu mendesah, merasakan lidah Gulf yang bermain dengan lincah dan kasar di rongga mulutnya.
"Mmh,, pphh,, G,, uullfffhh,, mmhhh,," Meremas bahu Gulf. Miu mulai kehabisan oksigen, sedangkan Gulf sama sekali tidak berniat melepaskan tautannya.
"Gu,,, mmhh,, lfffhh,,," Memukul kecil dada Gulf.

Melepas tautan, membuat benang saliva di antara bibirnya dan Miu. Mengelap sisa saliva di bibir manis Miu dengan tatapan sayu. "Sayang, aku lapar"

"Kalau begitu, ayo ke meja makan. Tadi Mild sudah menyiapkan kita makanan disan----" Saat Miu ingin beranjak berdiri, Gulf menarik tangannya, membuat Miu jatuh ke pangkuannya.
"Kenapa?" Bingung.

"Aku lapar. Bukan karena ingin makan makanan itu" Menaikkan sudut bibir lalu menarik Miu menempel padanya. Berbisik di telinga Miu.
"Boleh aku me'makan'mu?"

Legend Of The Sea || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang