01

9 1 0
                                    


Seorang murid perempuan berjalan di koridor sekolah nampaknya dia tengah terburu-buru karena tugas yang diberikan guru, harus cepat iya sampaikan ke teman-teman sekelasnya.

"Hallo temen-temen."seina mencoba berbicara agar teman temanya memperhatikanya.

"Yuno diem dulu, itu mark duduk ditempat lo dong."

Kelas 12 IPS 2 kelas seina jovana menjadi ketua kelasnya, dan menjadi peringkat 1 di tahun ini, awalnya seina gak mau jadi ketua kelas, tapi temen-temennya yang laknan semangat nunjuk dia buat jadi ketua kelas, dan berakhir lah dia sekarang

"Aldi, ngapain duduk ditempat sila?! "Tanya seina dengan tatapan tajam yang diberikan untuk aldi

"Sans se gue duduk nih."kata aldi yang langsung berlari duduk ditempatnya.

"Temen-temen yang gue cintai, deng gak canda, se."giliran riki yang ada disamping seina berbicara padahal seina gak nyuruh dia bicara, dan berakhir kena tatapan tajem seina, riki itu si wakil ketua kelas orangnya banyakan gak seriusan, beda sama seina kalok soal tugas menugas seina anti becanda.

"Guru sosiologi hari ini gak bisa dateng karena ada urusan, jadi buat 2 jam ini sampai pulang sekolah, kita dikasih tugas halaman 32 kerjakan sampai selsai dan benar, kalok gak selsai gak bisa PULANG!"gak berapa lama seina berbicara dengan serius.

"Catatan jangan main main saat mengerjakan, kalok gak mau kayak kelas sebelah, dihukum satu lapangan."giliran riki kali ini.

"Sekian, terimakasih, bisa dikerjakan sekarang."kata riki yang nyengir ke seina.

Seina dan riki akhirnya pergi ketempat duduknya dan langsung ikut mengerjakan soal soal yang diberikan oleh guru.

Beberapa jam berlalu, semua murid satu persatu selsai mengerjakan soal sosiologi dan mengumpulkanya ke seina karena dia dan riki yang bertanggung jawab, seina juga sudah selsai mengerjakan soal sosiologi, tetapi dia harus menunggu teman teman yang lain baru iya boleh pulang.

"Seina gue balik duluan."naya melambaikan tangannya dan pergi dari kelas, naya adalah teman baik seina dari tk sampai sekarang bahkan mereka sudah seperti seorang saudara.

"Ya hati hati."seina melambaikan tanganya, penuh semangat.

"Nih tugas gue, seina gue balik duluan ya ada urusan penting mama gue udah nelpon, nih kalok gak percaya."riki yang menghampiri seina sudah bersiap pulang, cowok itu hanya nyengir sambil menujukan ponselnya kehadapan seina, agar di izinkan pulang.

"Lo, nyengir lagi, gue tonjok mukak lo!"kata seina ketus

Seina yang natap sinis pun ngangukin perkataan riki.

"Ya udah gue balik dulu."

Jam menunjukan pukul 04.00 sore seina masih berada di kelas iya menunggu satu murid lagi, entah dimana tapi masih ada tasnya tapi tidak orangnya.

Gak berapa lama menunggu datang seorang laki laki kekelasnya, laki itu baru ingin mengambil tasnya dan ingin pergi dari kelas "ehhhh mau kemana lo belum biki, tugas."

Tanpa Menjawab laki laki yang bernama kaivan itu pergi meninggalkan seina.

"Kaivan, gue suruh lo bikin tugas ya!cowok aneh!"pekik seina yang melihat kaivan pergi.

Terpaksa seina harus mengikuti kaivan, seina menggambil tasnya dan mengejar kaivan.

"Kaivan! Sehari aja gak bikin gue susah bisa gak!"Seina melempar sepatunya kearah kaivan namu tidak mengenai kaivan, yang ada di lapangan basket sedang bermain basket sendirian disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang