Malam itu, hampir tidak ada satupun yang tidur. Di balik dinding batu, Zhang Junqing mengasah pedangnya dengan Lin SuYin mengawasi dengan lingkaran mata hitam di sampingnya. "Tidurlah, aku akan membangunkanmu sebelum fajar."
"Semua orang tengah berjuang, aku tidak bisa mengkhianati mereka dengan beristirahat seorang diri. Tenang saja, aku tidak mengantuk. Lagipula kita seorang praktisi."
Zhang Junqing tersenyum, dia menatap pedang di tangannya. Pedang yang berbeda dari yang dia keluarkan saat melawan Fai Huanran di Hutan Hong. Kemudian melemparkannya pada Lin SuYin. "Untukmu."
Terkejut, Lin SuYin menatap pedang di tangannya. Pedang itu indah, bilahnya berwarna silver tampak mengkilat dan tajam, dengan ujung gagangnya tampak menyerupai miniatur seekor singa berwarna emas. "Untukku? Kamu membuatnya?"
Zhang Junqing terkekeh, "Kemampuan pengrajinku tidak sebaik itu, aku membelinya. Ketika kita di kota, aku melihat sebuah toko senjata, tampaknya berisi senjata curian karena beberapa diantaranya adalah barang pusaka, salah satunya pedang itu."
Lin SuYin memutar-mutar pedangnya, "Ini benda pusaka. Bagaimana bisa berakhir di sebuah toko barang curian?"
"Dulu sekali ketika aku masih kecil, aku pernah pergi bersama kakakku ke sebuah negara kecil di selatan daratan. Nama negara itu adalah negara angin. Negara itu berwilayah sempit, penduduknya sedikit namun cukup makmur. Kakakku datang kesana untuk menempa pedangnya pada seorang pengrajin handal, pengrajin itu tua dengan mata kanannya yang buta. Menurut kakakku, dia salah satu dari sepuluh dari pengrajin terbaik di seluruh daratan."
"Apa pedang ini buatannya?" tanya Lin SuYin.
"Ya." Zhang Junqing mengangguk. "Dulu aku pernah melihat pedang ini di rumahnya, di pajang di sudut terbaik. Dia mengatakan bahwa pedang ini adalah mahakaryanya dan dia tidak akan menjualnya bagaimanapun caranya. Dia tidak mengatakan kemampuan pedang ini padaku, tapi apabila seorang pengrajin hebat sepertinya sampai mengatakan itu. Berarti pedang ini kuat."
"Bagaimana bisa pedang sebagus ini malah berakhir di tempat barang curian?" Lin SuYin merasa aneh.
"Sekitar lima tahun lalu, aku mendengar kabar negara angin terlibat perang dengan negara tetangganya. Kondisi negara itu kacau balau dan banyak orang terbunuh dan dijarah. Mungkin karena itu."
Lin SuYin memukul lengannya. "Bukankah itu membuatnya begitu tidak berperasaan dengan membelinya?"
Zhang Junqing terkekeh, mengusap rambut kekasihnya. "Lebih baik daripada jatuh ke tangan orang lain. Lagipula pedang itu tidak murah, aku harus mengeluarkan sepuluh juta koin emas untuknya."
Lin SuYin. "...............Apakah itu berarti kamu jatuh miskin sekarang?"
Malam berlalu, camp tantara telah di bangun dengan terburu-buru, tersembunyi di balik tebing dan berada seratus kilometer dari camp tantara lawan. Di tenda, Lin SuYin dan Zhang Junqing mengganti pakaian perang mereka. Meski mereka berdua adalah sepasang kekasih, mereka belum pernah melihat tubuh telanjang masing-masing, jadi ketika Lin SuYin melihat tubuh indah dan otot kuat Zhang Junqing, telinganya memerah. Melihat tubuhnya sendiri yang kurus dan menyedihkan, dia merasa dirinya benar-benar gagal menjadi seorang laki-laki.
"Yin, apa yang kamu intip?"
Tubuh Lin SuYin tersentak, dia menggeleng. "Tidak ada."
Zhang Junqing terkekeh kemudian berbalik memunggunginya. "Untuk apa malu? Tubuhku akan menjadi milikmu suatu saat nanti."
Pipi Lin SuYin merah padam mendengarnya. "Bisa-bisanya kamu mengatakan itu tanpa rasa malu!" Namun matanya melebar ketika melihat sesuatu di punggung kekasihnya. "Qing, apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...