3

4.6K 437 2
                                    

" Haechan.... selamat yaa kamu akan mewakilkan sekolah kita sekaligus negara kita  untuk lomba olimpiade fisika"

Wali kelasnya memberikan tepukan yang sangat meriah bangga melihat anak muridnya itu. Bagaimna tidak Haechan mewakilkan negaranya dan ia akan bertarung dengan murid murid jenius lainnya dari segala penjuru lainnya. 

Tapi reaksi teman teman kelasnya tidak setulus wali kelasnya. Mereka merasa kesal dan jengkel karena Haechan dianggap seperti itu, bagi mereka anak seperti Haechan tidak pantas untuk diberi penghargaan seperti itu 

" Ssaem, Kenapa anak aneh itu sih, masih ada Jaemin padahal Jaemin yang selalu menjadi juara kelas, atau Mark Sunbae dan Jeno Sunbae Mereka lebih pantas"

" Benar benar.... dia pasti curang, hey kau pasti menggoda kepala sekolah kan! Dasar murahan"

" Ia aku yakin dia pasti curang, lagipua orang miskin seperti dia mana bisa pergi keluar negri, hahah tidak pernah naik pesawat kan"

" ANAK ANAK SUDAH! Haechan melewati semua prosedur dengan jujur, kenapa kalian selalu meremehkan dia, apakah ssaem pernah mengajarkan kalian seperti itu?"

" Dia memang tidak pantas ada disini, makanan siang dia adalah makanan sisa kita hahahahah"

" SUDAH DIAM! DIMANA SOPAN SANTUN KALIAN, PAK BAEK SEDANG ADA DIDEPAN!" 

Jaemin sudah kehilangan kesabarannya, melihat Haechan yang dihina seperti itu ia benar benar tidak tahan lagi. 

Haechan yang mendengar itu semua, hatinya sangat perih... Haechan bahkan melewatkan makan malamnya dan tidak tidur selama beberapa hari hanya untuk belajar mempersiapkan ujian itu. 

Mereka tidak tau seberapa banyak tenaga dan air mata yang sudah Haechan buang hanya untuk mendapatkan posisi itu. Ya.. mereka tidak tau, karena Haechan bukan orang yang ingin dikasinahi, Haechan diajarkan hidup mandiri, ia tidak pernah dimanjakan oleh kedua orang tuanya selama ini. 

Haechan tidak tahan lagi, kali ini ia tidak bisa pura pura tidak mendengarnya, bahkan matanya kini sudah berkaca kaca. 

" Ssaem, aku ijin ketolilet" Haechan berdiri dari bangkunya

Ketika Jaemin ingin bangkit dari kursinya, Haechan memberikan gelengan pelan yang hanya Jaemin mengerti dari maksud Haechan.  Jaemin hanya bisa menghela nafas kasar, ia tau Haechan saat ini benar benar sedih. 

.

.

.

Mark menempelkan telinganya pada sebuah pintu bilik kamar mandi. Walaupun samar samar, Mark bisa mendengar isakan tangis seseorang disana. 

Sepertinya orang ini lebih dulu masuk ke kamar mandi, Mark yang tadinya ingin menyelesaikan urusannya, tiba-tiba saja mengurungkan niatnya. Sepertinya orang itu butuh privacy

" Apa salahku....."

Mark menghentikan kakinya ketika mendengar suara tangis orang itu 

" Aku hanya ingin hidup seperti kalian....."

" Aku hanya ingin belajar...."

" Aku bahkan tidak mengusik kalian...."

" Bahkan aku tidak marah dengan cemoohan dan hinaan kalian..."

"  Lalu kenapa kalian tetap mengusik ku....."

" Aku bahkan tidak melakukan apa apa...."

Tangisan Haechan pecah seketika... ia tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya karna pada akhirnya orang itu juga tidak akan peduli. Bagi orang orang tangisan Haechan hanyalah sebuah topeng belaka agar dikasihani.

[COMPLETED] Blind Love || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang