PROLOG

10 1 1
                                    

Welcome gais
Siap dengan keseruan cerita ini?
Happy Reading!!

********

Tap... Tap... Tap...

    Suara langkah kaki yang terdengar terburu buru itu milik seorang gadis cantik yang sedang di kejar waktu bel sekolahnya.

"aih sialan banget, kok bisa kesiangan sih" Umpatnya sambil terus berlari menuju sekolah. 2 menit lagi bel akan berbunyi namun pintu gerbang pasti ditutup sebelum itu.

"Pak tunggu saya, jangan di tutup dulu!" Teriaknya pada satpam yang hendak menutul rapat gerbang.

   satpam itu berhenti menarik gerbang yang sedikit lagi tertutup rapat, beberapa detik kemudian setelah gadis yang berteriak tadi melewatinya barulah ia menutup rapat gerbangnya.

"hufh untung sempat" ucapnya lega sambil menetralkan nafasnya yang terengah engah.

"Neng alana tumben telat?" Ucap satpam tersebut mendekat ke siswi yang tadi hampir tak bisa belajar di sekolah hari ini.

"Telat bangun pak, terima kasih ya pak udah di tungguin. Kalo begitu saya ke kelas dulu" Ucapnya lalu menunduk sedikit sebelum berbalik memasuki gedung sekolahnya.

"Aya aya wae" Ucap sang satpam menatap kepergian alana.

    Alana El Martinez, siapa yang tidak mengenal gadis itu di sekolah tersebut. Alana adalah murid terfamous dan berprestasi, selain itu ia juga merupakan putri dari donatur terbesar sekolah itu.

   Meski begitu, Alana di kenal baik sebagai siswi yang rendah hati dan tidak sombong. Meski sedikit berandal tetapi tidak ada catatan ia mengganggu siswa lain kecuali tidak di ganggu duluan.

tap... tap... tap...

"Aduh, bu endah udah masuk gak ya. mati gue kalo dia udah di kelas, bisa bisa di suruh berisihin toilet" Gumam Alana merasa resah.

Brukkk

"Anj___" Alana sedikit melangkah mundur begitu ia menabrak sesuatu yang kokoh. Gadis itu mengusap sedikit dahinya yang terasa nyeri.

"Ma-maaf, aku gak sengaja"

"Gak pa p___ eh lo jatuh? maaf maaf sini gue bantu berdiri" Dengan agak blak blakan ia menjulurkan tangannya pada lelaki yang tadi ia tabrak hingga jatuh.

"A-aku bisa sendiri kok" Menghiraukan tangan Alana, lelaki itu berdiri dengan sendiri namun dengan posisi kepala menunduk.

   Alana yang tangannya dihiraukan dengan kikuk menarik kembali tangannya, ia menatap lelaki di depannya.

"Sorry ya, gue gak sengaja. Lagi buru buru ke kelas soalnya" Ucapnya merasa bersalah. Anak orang jadi jatuh karenanya yang kurang hati hati.

"Gak pa pa, aku juga minta maaf nabrak kamu" Ucap lelaki itu tanpa menatap ke arah Alana.

"Oh iya, gue Alana. Nama lo siapa?" Alana menjulurkan tangannya sekali lagi. Jika di cuekin lagi akan ia tempeleng lelaki di depannya.

"Aku arsen" Terlihat sekali lelaki itu agak ragu meraih tangan Alana, membuat Alana heran, bingung, dan penasaran.

"Oke, sekali lagi maafin gue ya. Gue ke kelas dulu, kalo mau pertanggung jawaban temuin gue aja. Bye" ucap Alana lalu berlalu pergi menuju kelasnya.

    Arsen menatap tangannya lekat, lalu berbalik menatap kepergian gadis yang tadi tak sengaja menabraknya.

"A-aku bicara dengannya" Ucapnya masih tak percaya. Wajahnya memerah bahkan hingga telinga.

"Sialan, jantung murahan ini gitu doang deg degan kek mau kabur" Ocehnya pada jantungnya yang berdetak tak normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANGKU, DARSENAL MELFYUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang