Teman kelas ku, cinta pertama ku.

23K 231 6
                                    

      Hai semua... Perkenalkan nama ku Lexy. Kini aku berumur 24 Tahun. Dan kisah cinta sejenis ini ku mulai saat aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

      Aku terlahir sebagai anak tunggal. Aku terlahir dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Sedari kecil hingga sekarang aku tak pernah merasa kekurangan. Dan aku pun tak pernah luput dari kasih sayang dan perhatian dari kedua orangtua ku.

      Namun memang dari kecil aku sudah merasakan ada sesuatu yang berbeda didalam diriku. Aku merasa lebih senang ketika aku melihat dan dekat dengan laki-laki yang ku anggap tampan atau bisa membuat diriku nyaman. Ini terus ku rasakan sampai aku dewasa seperti sekarang ini. Dan orangtua ku serta keluarga ku yang lain "sepertinya" tidak mengetahuinya jika aku memiliki orientasi seksual.

      Aku kelahiran Jakarta. Pada saat umur ku 11 tahun, aku pindah ke Bekasi. Termasuk menjejaki masa pendidikan. Aku lulus SD di Bekasi dan meneruskan pendidikan SMP pun di Bekasi. Saat saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP, semuanya berjalan dengan lancar. Dengan baik baik saja tanpa ada kendala. Meskipun aku "seperti ini".

      Aku adalah anak yang tidak banyak bicara dan kalem. Sejak masih sekolah, aku memang tidak terlalu banyak memiliki teman. Mungkin itu semua terjadi karena teman-teman ku malas melayani ku untuk ngobrol karena tau aku lebih cenderung banyak diam di kelas. Tak terlalu banyak bukan berarti aku tidak punya teman kelas sama sekali.
Aku punya beberapa. Salah satunya bernama Rahman. Rahman adalah anak Bekasi. Rumahnya terletak di salah satu kampung yang terletak tidak jauh dari SMP ku.

      Awal mula pertemanan ku dengan Rahman dimulai karena ulah Rahman. Rahman ini sebenarnya anak yang biasa aja. Tapi kenapa entah hanya dengan ku, dia usil sekali. Karena menurut dia, aku ini aneh. Aneh karena jarang mau ngobrol atau bergabung dengan anak anak yang lain. Memang aku ini selain pendiam, aku juga lebih memilih untuk menyendiri.

      Rahman gemas karena dia bilang padaku dalam seumur hidupnya baru bertemu dengan jenis manusia seperti aku. Awalnya aku risih karena sikap usilnya. Dan sering minta padanya tolong pergi dan jangan ganggu aku. Dia tidak menghiraukan. Karena sering seperti itu, lama kelamaan aku jadi terbiasa. Aku pun mulai mau mengobrol dan main dengannya.

      Awalnya aku dan dia hanya berteman biasa. Layaknya pertemanan anak dimasa anak anak peralihan ke masa pubertas. Tapi seketika waktu itu berubah. Rahman menanyakan hal yang aku membuat ku bingung dan kaget. Dimasa aku sedang main hanya berdua dengan dia di sekolah, dia menanyakan padaku apakah lubang pantat ku dalam atau tidak?

      Jujur aku tidak mengerti apa maksud pertanyaan yang ditanyakan Rahman padaku? Aku hanya diam tak menggubris pertanyaannya. Aku bingung dan malu. Dan saat kami sedang bermain berdua kembali dilain waktu, dia pun menanyakan pertanyaan yang sama pada ku. Aku hanya diam lagi. Ini terjadi beberapa kali. Dia seperti penasaran dengan lubang pantat ku. Sampai akhirnya ku jawab pertanyaannya ketika ia menanyakan hal ini karena sering aku diamkan.

      "Bool lu dalem gak?" Tanya Rahman.
      "Dalem. Kenapa?" Jawab dan tanyaku balik.
      "Masa sih?" Rahman bertanya semakin penasaran.
      "Iya. Kalau dalem kenapa?" Aku menjawab dengan nada lebih meninggi.
      "Gapapa" Tandas Rahman menyahuti pertanyaan ku yang terdengar sedikit sewot.

      Kami berdua pun sama sama terdiam. Kemudian Rahman membuka obrolan kembali padaku.

      "Hmmm... Sebenernya ada yang mau gua omongin sama lu" Ucap Rahman membuatku penasaran.
  
      "Mau ngomong apa?" Tanyaku penasaran.
    
      "Tapi lu janji ya jangan bilang bilang ini ke siapapun?" Pinta Rahman.
    
      "Emang ada apa sih, kok sampe harus rahasia rahasiaan kayak gini?" Aku jadi bingung dan semakin dibuat penasaran oleh Rahman.
     
      "Hmmm.... Nanti pulang sekolah deh gua bakal bilang sama lu. Soalnya ini masih banyak bocah bocah" Ucap Rahman semakin membuat ku bertambah penasaran.
   
      "Ya udah terserah lu aja kalo gitu" Balas ku sambil meredam rasa penasaran ku.

KISAH GAY NYATA! Cinta Terlarang Sejak SMP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang