Haechan kini bersembunyi di balik pohon. Dari sana ia bisa melihat Mark yang tengah duduk di kursi taman. Sepertinya Mark tampak sangat sedih, terlihat dari pungunggunya yang biasanya terlihat tegap kini tidak lagi. Sudah satu jam lebih Haechan bersembunyi di sana, Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Mark karena Mark yang tidak mengenalinya.
Saat Haechan baru sampai di taman tadi, ia bisa melihat Mark yang sepertinya tengah mencari seseorang, Haechan sudah mengirim pesan pada Mark dimana ia berdiri dan baju apa yang ia kenakan, namun ketika Mark sampai disana Mark tidak mengenalinya. Bahkan Mark tidak sengaja menabraknya dan Mark masih tidak mengenalinya.
Haechan sedih? Entahlah ia juga tidak mengerti. Mungkin sosok Sunshine yang ada di kepala Mark tidak sesuai dengan harapannya, karena itulah Mark tidak bisa mengenali Haechan.
Sunshine
Begitulah cara Mark memanggilnya, Mark memanggilnya sebagai sunshine karena setiap kali ia mendapat surat si penggemar rahasia itu kalimat kalimat penyemangat yang ditulis oleh nya membuat hati Mark tenang dan hangat, seperti matahari pagi yang selalu membuatnya tenang. Ditamblah lagi setelah melihat wajah dan senyumannya, bagi Mark nama itu sangat cocok untuknya.
Haechan masih bisa mendengar suara Mark dari tempat persembunyiannya. Ia merasa sedikit tidak enak, karena sedari tadi Mark terus menghubunginya, tapi Haechan tidak membalas pesan itu bahkan mematikan ponselnya.
Haechan benar benar takut untuk menemui Mark, bagaimana jika orang yang ada di pikiran Mark berbeda dengan realita yang ia temui hari ini? Bagaimana jika Mark malah membenci dan menjadi jijik dengan dirinya?
Haechan benar benar tidak bisa membayangkan hal itu
" yo ! ada apa ? "
" semuanya berjalan dengan lancar?"
"Lancar dari mana.."
"sekarang dia menghilang"
" bahkan ponselnya mati"
Haechan tersenyum sendu mendengar suara Mark yang kesal, entah kenapa di telinga Haechan terdengar sangat imut.
" Chill bro... "
"siapa tau dia telat bersabarlah..."
" Bersabar bagaimana..."
" ini sudah satu jam lebih jen..."
" Kau yakin tidak melihatnya"
"kau ingat wajahnya kan?"
" Ya, "
"aku ingat dengan jelas wajahnya"
" tapi aku tidak menemukannya "
Haechan sedikit bingung, Mark mengatakan ia ingat dengan jelas wajahnya, berarti Mark sudah mengira seseorang. Tapi siapa dia? dan kenapa Mark mengira kalau orang itulah yang selama ini mengirimkan surat padanya.
" Bagaimana jika bukan Jaemin yang mengirimnya?"
" Bagaimana bisa"
"jelas jelas aku yang menabraknya pagi itu"
"di name tag itu namanya tertulis disana"
"bahkan saat kita melihatnya waktu itu"
" ia juga tidak menggunakan name tag"
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Blind Love || Markhyuck
FanfictionMark mengira kisahnya dengan cinta pertamanya berjalan dengan mulus. Hingga saat itu ... Satu kebenaran yang membuat dirinya Menyesal....