LMMM Part1

3K 69 1
                                    

"Ayah....aku blm siap bertemu dia.Beri aku waktu" prilly merengek sambil mengekor ayahnya menuju ke dapur,lalu kembali lagi ke ruang tamu yang sekaligus ruang keluarga di rumahnya yang mungil itu. Rumah itu hangat,walau hanya ada Prilly dan ayahnya yg tinggal disana. Mereka selalu berbagi cerita setiap malam di teras rumah yg penuh dgn bunga²sambil meminum teh hangat dan menikmati angin malam yg menyegarkan.
Suasana itu adalah bagian dari aktivitas rutin yg sangat dirindukan Prilly setiap kali ia pulang kerja. Ayahnya sering bercerita tentang mendiang ibunya yg sampai saat ini dan selamanya tak akan pernah mereka lupakan.
Topik penting lainnya yg tak pernah ketinggalan adalah tentang perjodohan Prilly dengan Ali,anak Om Syarief, sahabat karib ayah Prilly yg 15 tahun lalu meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Amerika demi mengembangkan bisnis. Hal itu tak lain karena pertolongan ayah Prilly,sehingga om Syarief bisa memiliki usaha yg cukup berkembang. Pada saat itu ayah Prilly adalah pengusaha yg sangat sukses,sebelum kejadian buruk menimpanya sehingga mengalami kebangkrutan besar beberapa tahun setelah itu.
Malam ini,ayahnya membicarakan hal itu lagi. Prilly bosan mendengarnya. Tapi yg membuat Prilly sangat terkejut adalahayahnya mengatakan bahwa om Syarief sudah kembali ke Indonesia sebulan yg lalu. Prilly setengah percaya. Walau selama ini ia berharap mereka benar²kembali,tapi tiba²saja ia merasa gugup membayangkan bertemu dgn Ali. Tapi ayah Prilly benar²tidak berbohong,karena beberapa menit yg lalu ia meminta Prilly menemui Ali besok. "Kenapa harus besok?"tanya Prilly. "Jangan mengecewakan ayah,ly. Om Syarief sudah membuat janji dgn ayah. Besok kita akan makan malam bersama." Ayah Prilly ngotot sambil mengaduk tehnya. "Ayah.....jangan buru²seperti ini." Prilly merengek lagi. Ia kembali mengekor ayahnya yg beranjak ke kamar untuk mengambil koran. Ayah berhenti tepat di depan pintu. Hampir saja Prilly menabrak punggungnya. "Ly,ayah ingin kalian segera menikah." Ayah Prilly berbalik,lalu menatap Prilly dgn serius. "Apaaaa??Segera???" Prilly tersentak,lalu melongo. Ayahnya tak menghiraukannya. Ia melangkah keluar menuju teras. Lalu duduk di lantai kayu diantara bunga²krisan putih yg hampir memenuhi teras. Prilly bergegas mengikuti ayahnya setelah beberapa saat merasa linglung. "Ayah,aku belum siap menikah"ujar Prilly sambil duduk disebelah ayahnya. "Ly,ayah tak ingin meminta banyak hal darimu. Ayah hanya ingin kamu segera menikah dgn Ali." "Ayah,aku tidak mau menikah secepat ini!!!"sahut Prilly tegas. "Aku blm tertarik padanya...mana mungkin aku menikah dgn org yg tidak aku sukai!"tambah Prilly,berusaha meyakini ayahnya
"Karena itulah kamu harus bertemu dgn dia bsk!"kata ayahnya.
"Tapi jgn bicarakan soal pernikahan dulu,biar aku dan dia menjalin hubungan secara wajar. Setelah itu mungkin sja aku akan tertarik padanya!!!" Prilly berusaha memberi ayahnya pengertian.

Tiba².....

To be continue....

Sorry typo...
Sorry klo nggak seruu ini cerbung pertama ku...dan ini juga aku ambil dri salah satu novel...dan ku ganti peran nyaa...
Jgn lupa untuk meninggalkan jejak kalian...
Votmen
Vote and coment...
Byeeeee

Love Me,Marry MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang