*****
Tidur cantiknya terganggu saat mobil tersentak karna harus menginjak rem mendadak, seekor kucing memaksa menyebrang. Kepala Seungmin terkantuk ke depan. Matanya mengerjap perlahan terbuka, untuk se persekian detik Seungmin mencoba mencerna keadaan. Tak banyak hal yang dia ingat selain pergi main bersama Minhyuk lalu mampir ke apartnya untuk berbincang dan menikmati minuman beralkohol.
Seungmin sedikit terperanjat mendapati siapa yang duduk dibelakang setir. Tatapan lurus yang seolah mengabaikannya, rahang mengeras yang menggambarkan emosinya, serta aura dominan yang menguar, Seungmin sangat familiar dengan situasi ini. Tetapi biasanya, seseorang disampingnya ini akan menampilkan sisi dirinya yang lain saat sedang berduaan, bukan sisi yang ini, biasanya Seungmin hanya akan mendapatinya saat SKZ member sedang berlatih dan rekaman.
"Sudah bangun?" tanyanya ketus pada Seungmin. "Maaf membuat tidur nyenyakmu terganggu, Seungmin."
Fix, tak ada panggilan sayang yang dia dapat. Seungmin tahu kali ini dia sudah buat salah.
"Tidur saja lagi. Perjalanan masih jauh."
"Kak Christ..."
"Sleep."
Tidak ada sedikitpun penekanan yang dipakai Chan tapi Seungmin seperti dipaksa menurut dan mengunci rapat mulutnya. Dia meringkuk ke sisi dan merapatkan kedua mata. Karna tak sanggup menahannya lagi akhirnya lelehan air mata meloloskan diri dari sudut mata terpejamnya.
Di sisi lain Chan melirik sekilas ke arah Seungmin. Dia bukan tipikal bajingan yang tak tahu diri, Chan sadar dia juga bersalah disini karna menomor duakan Seungmin. Tapi tetap saja Seungmin tidak seharusnya pergi tanpa mengabari dan membuat banyak orang khawatir. Perjalanan masih cukup jauh dia tak sanggup menghadapi Seungmin sekarang, takut justru membuat luka baru akibat pertengkaran.
Setelah sampai di basement, Chan menyandarkan kepalanya ke kursi. Dia masih belum menemukan cara menghadari Seungmin. Kepalanya masih terlalu penuh, bahkan perasaan kalutnya masih sangat mengganggu. Chan memiringkan tubuhnya menghadap Seungmin yang meringkuk ke samping.
Chan menggunakan satu tangannya untuk membelai surai halus sang kekasih. Chan selalu menyukai rasanya saat telapak tangan besar miliknya menyisir diantara helaian rambut Seungmin. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat.
"I love you so much, Seungmin, I'm sorry."
"Aku mungkin belum pernah mengatakannya tapi aku sudah menyukaimu sejak pertama kali melihatmu di kantor. Kamu satu-satunya trainee baru yang menyapaku hari itu, bahkan saat tatapan mata kita bertemu kamu selalu tersenyum hangat."
"Di satu tahun setelah kita debut, Hyunjin datang padaku dan bilang kalau kamu menyukaiku. Katanya dia sampai bosan mendengar Seungmin mengoceh semalam suntuk bercerita tentang betapa sukanya Seungmin padaku. Tahu tidak perasaanku saat itu?"
"Aku sangat senang, Seungmin, perasaanku berbalas. Aku heran dari sisi mana aku terlihat menarik di mata seorang yang sesempurna kamu. Ucapan Hyunjin mengubah hari-hariku berikutnya. Aku tidak bisa sedetikpun mengalihkan perhatianku dari kamu.
Chan menyisir juntaian anak rambut Seungmin kebelakang telinga. Wajah damai Seungmin saat sedang tertidur sangat cantik.
"Meskipun member lain satu persatu meresmikan hubungan, aku tetap tidak berani mengambil langkah padamu. Tanggung jawab dan pekerjaan, membuatku sulit. Ketakutanku cuma satu, waktu. Aku takut waktuku tidak cukup untuk kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
ChanMin in The Building
FanfictionHai hai!! Book ini akan berisi oneshoot fanfic dengan pairing ChanMin plis jangan salah lapak ya guys ^-^ Beberapa Chapt adalah hasil remake dari book di 1st accountku :) Cover Credit to owner :)