Sekolah yukk

37 4 0
                                    

"Saboo, Luffy berangkat dulu yaa!!" Seru bocah surai hitam dari depan rumahnya.
"Cek dulu tasnya, ada yang ketinggalan ga?" Ketika ia ingin melangkahkan kakinya, Luffy dicegah oleh kakak kedua nya yang berambut pirang.
"Kaga keknya mah." Jawabnya singkat
"Cek dulu gih, ntar ada yg ketinggalan ogah aa nganterin." Sabo menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Ia berdiri tepat di depan Luffy. Terakhir kali Luffy meninggalkan barangnya, ia guling-guling di kelas minta pulang cari kakanya. Sabo tidak mau kejadian itu terulang lagi, malu tau.
Melihat itu, Luffy segera mengcek isi tasnya.
"Buku?"
"Udah."
"Pensil?"
"Dahh"
"Tas?"
"Udahhh."

"Bolpen,minum, baju ganti, obat, plester, tas, dasi, topi, p3k, rauta-"

"Udah, udah, udah, udah semuaa Saboo! Dah yak Luffy berangkat. Bahay!" Luffy sudah tidak sabar untuk bertemu kembali dengan teman temannya, ia sudah menarik-narik baju Sabo untuk segera membiarkannya pergi.

Sabo menggeser tubuhnya, membuka jalan agar adik tercintanya itu bisa lewat. "Yaudah pergi gih, awas jatoh. Jangan lari pi."

"Ni uang jajan, ati-ati ya pi."

"Daa Sab-" Luffy hendak melambaikan tangannya, namun sebuah seruan dari dalam rumah menghentikannya.

'Brak, prung, prang, ctar , mbekkk' barang-barang di dalam rumah beterbangan ke segala arah bersamaan dengan keluarnya seorang mas-mas berambut hitam berantakan.

"OII LUPPII ABNG LU YG SATU LAGI DILUPAIN?" Ace berlari menghampiri Luffy.

"Oi Cenk, itu rumah baru gua bere-mmppph..!" Blum selesai Sabo menyelesaikan makiannya, Ace menutup Sabo dengan tangannya.

"Ssssttt...Ntar,Gua mau pidato salam perpisahan dulu. Sabar ibu negara." Sabo memutar bola matanya malas, Luffy tertawa cekikikan melihat Ace.

"Shi shi shi, lupa maap."

"HUEKK, tangan lu bau anjr." Sabo mendorong jauh-jauh pergelangan tangan Ace.

"Masa sih? Ah ga mungkin, tangan gua kan wangi kembang tujuh rupa."Ace menyangkal perkataan Sabo kemudian mencoba mencium tangannya. "HUEK Iya anjr bau, gua lupa cuci tangan ternyata. Hehe."

"HEHE NDAS MU! LU HABIS BERAK?! ANJ MULUT GUA, HUEKKK" Sabo segera pergi untuk kumur-kumur. Bisa kena muntaber dia kalo dibiarin.

"Lah pergi dia." Ace menatap heran pada Sabo yang pergi untuk kumur-kumur, kemudian pandangannya beralih menghadap kembali ke sang adik tercintah.

"Ekhem..Luffy, adekku yang tercinta, termanis, dan tersayang. Ati ati ya sekolahnya, Sekolah baru, semangat baru. Jangan lupain abang, jangan risau, jangan kecewa, jangan pacaran inget itu. Kalo ada yang godain, lapor ke gua. Ntar gua jual tu orang ke pasar gelap." Ace mengacak pucuk kepala Luffy dan mengecup dahinya sayang

Sabo sudah kembali dari toilet. Mendengar apa yang baru saja dikatakan Ace membuatnya malah semakin mual dan langsung menjitak kepala Ace."Drama lu! Dia cuman mau sekolah bodo, Huek."

"Iya ih lama, cepetan Ace!" Luffy sudah loncat-loncat tidak sabaran.

"Sakit oi, gua blom beres." Keluhnya pada Sabo. "Huek huek mulu, hamil lu?"

"KAGA BEGO, TAI LU BAU NEMPEL DI MULUT GUA! UDAH BURU CEPETAN."

"Oke, oke terakhir."

"Kiss kiss dulu, baru berangkat." Singkat Ace. Ia menunjuk bibirnya.

"Huh akhirnya.." Sabo menghela nafasnya.

"Hm..eh."

"HEH APA?!" Sabo melotot pada Ace. "Enak aja lu, ga boleh!" Sabo dengan cepat menarik Luffy, menjauhkan dia dari Ace. Takut adiknya itu kenapa napa.

"Acenk mesum! Ga boleh."

"Emang kenapa, kan sering."

"Kaga, ga boleh! Gua dulu yang boleh, baru lo."

"Eh sempak Doffy. Apa bedanya lu ama gua!"

"Ah udah, lama kalean bedua!"

Chuuu~ chuuu~

Dengan cepat, Luffy megecup wajah kedua kakanya dan langsung berlari pergi.

"DAAAAAA." Pamitnya.

"Wah bibir gua.. suci." Sabo tersenyum bahagia, karena yang dikecup Luffy adalah bibirnya.

"EH KOK GUA CUMAN DI PIPI! GA ADIL!" Seru Ace tak terima.

"Ace bau, Sabo wangi!" Seru Luffy dari jauh.

"Wekkkk." Sabo melujulurkan lidahnya pada Ace, menunjukan wajah kemenangannya. "Ritual mandi kembang tujuh rupa lu keknya ga manjur,Hahaha!"

"Sialan." Maki Ace

Suasana hening sejenak, mereka berdua bingung mau melakukan apa setelah Luffy pergi.

"Eh, bo." Kata Ace memecah keheningan.

"Hmm..?" Sabo berdehem sebagai balasan.

"Kita bukanya satu sekolah sama Luffy?"

"Ha? Iya bener, ke-"
.
.
.
.
"EH IYA ANJ JEM BERAPA SEKARANG? TELAT KITAA." Sabo kalang kabut masuk ke dalam rumah, sedangkan Ace di luar masih mencerna apa yang baru saja disampaikan oleh Sabo.

"EH IYA LUPA, GUA LULUS MASI SETAON LAGI! BOO TUNGGUIN GUAA!"

****************

"Ah elu sih gue jadi telat! Kwaarisma gua di hari pertama jadi ilang. Huhu" Si surai pirang melangkahkan kakinya cepat, memaki orang yang ikut berlari di belakangnya.

"Paan si, siapa suruh elu nyasar kriting!" Balas si surai hijau tak mau kalah, ia berlari menyusul si pirang.

"Oii ELU YANG NYASAR GBLEK, MARIMO TOLOL. UDAH TAU BELOK KE KANAN MALAH BELOK KE ATAS"

"Siapa suruh lu ikut gua HAH?!"

Detik itu juga perempatan tak kasat mata muncul di kepala keduannya.

"Lu ngajak ribut gua?!"

"Ayok siapa takut, alis!"

Dahi mereka berdua adu tabrak, tidak mau mengalah dan saling dorong satu sama lain.

"Sanjiiii! Zoroo!!" Suara tak asing memanggil keduanya, menghentikan sejenak pertengkaran mereka. Luffy berlari sekuat tenaga menghampiri kedua nakama kesayangannya itu. Zoro dan Sanji menoleh kebelakang. Ternyata itu Kapten mereka

"Luff-- O oyyy! tunggu Luffy BERHENTII" pergerakan kapten mereka tak terhentikan, Luffy menerjang dengan kuat kedua temannya itu.

"Lamaaa tak jumpaaaa!!!"

BUAKKKKKK

"Zoroo. Sanji. Kangennnnn!" Luffy melepas kerinduannya memeluk kedua temannya yang tertindih olehnya.

"Nghh..Iya iya kangen juga." Sesak Sanji rasakan karena tertindih oleh kaptennya, tetapi ia senang karna dapat bertemu kembali dengan Luffy. Sedangkan Zoro yang berada dibawah Sanji tidak sadarkan diri.

"Tapi elu nyingkir gblok, sakit pala gua."

'TUNG' Sanji bangun dan langsung memberi tendangan kasih sayang pada pucuk kepala Luffy.

"Sakittt Sanjiii!" Luffy memegang kepalanya yg benjol. "Pelan pelan kek!"

"Enak aja pelan! Lu nabrak gua kaga kira kira." Maki Sanji. "Noh liat si Lumut, udah pindah alam." Sanji menunjuk Zoro, badannya sudah tidak bergerak sejak 1 menit yg lalu.

"Ck, Sekarang ini bawanya gimana coba?" Keluh sanji. "Doain aja jiwanya ga nyasar."

"Dah lah males gue. Bawa pi si Joro, ogah gue bawa."

"Ehh kok gue yg bawa, yg nimpa kan Sanji?" Luffy memprotes

"BODOH. ELU YG NABRAK GUA."

'Buak'

"SAKIITTT SANJIII." Luffy meringis kesakitan untuk kedua kalinya karena Sanji menghantamkan kakinya ke kepalanya.

"Bawa atau ga usah makan siang!" Ancamnya pada Luffy.

"Baik siap laksanakan!" Luffy segera membopong badan soro yang sedari tadi terkapar di aspal.

Tbc

Gimana-gimana? Baru pertama bikin, maap kalo ga jelas yak ceritanya wkwkw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Local Gengs//ONE PIECE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang