blue diary : 08

21 4 0
                                    

pagi ini, seperti biasa aku akan pergi bekerja, tapi sebelum pergi ke apotek, aku mau ke toko peralatan tulis yang semalam aku datangi

bukan semalam sih, tapi- ah sudahlah
aku bingung jika menjelaskan

aku mengambil tas ku lalu berjalan keluar ke arah halte bus, lalu naik ke bus dengan tujuan sekolah SMA ku yang lama

rasanya seperti dejavu, apalagi dua hari ini aku kembali ke masa lalu dan menjadi pelajar SMA lagi

setelah sampai di halte dekat sekolah, aku segera turun dan berjalan ke arah gang samping sekolah yang menjurus ke arah jalanan kecil, tempat dimana biasanya siswa dan siswi menyimpan kendaraan pribadi mereka

aku menoleh ke arah gerbang belakang sekolah yang masih sama seperti di masa lalu, tersenyum tipis lalu berlari ke arah toko peralatan tulis yang ku cari.

"semoga masih ada" gumang ku lalu berjalan berbelok ke arah gang 'merah putih'

aku tersenyum lebar saat berhenti tepat di toko tulis lilian's, toko itu masih ada!

aku masuk lalu tersenyum ke arah penjaga kasir nya dan bertanya
"eum permisi, pemilik toko ini ada dimana ya?"

perempuan penjaga kasir itu tersenyum
"aku pemilik nya, ada yang bisa aku bantu?"

ah sudah berpindah tangan ya?

Kalau begitu aku harus bertanya ke siapa perihal buku diary ku yang bisa membawa ku ke masa lalu? dan juga tentang gelang yang di berikan kakek itu?

dulu aku membeli buku diary ku itu dekat sekolah, membeli nya bersama jungwon saat kami baru pulang sekolah, hari pertama dimana kita pulang bersama setelah 4 bulan berkenalan

tapi aku tak memperhatikan nama toko dan si pemilik toko buku yang aku beli, dan sekarang aku baru ngeh kalau ada sesuatu yang aneh di buku diary ku yang ku beli disini

"ah ga papa, kalau begitu saya permisi" pamit ku lalu keluar dari toko tulis

menghela nafas dan kembali melirik bangunan di belakang ku yang masih berdiri kokoh, sama seperti 5 tahun yang lalu

"apa iya gua harus balik ke masa lalu lagi? tapi kan dulu toko ini belum sepenuh sekarang isinya"

"raya" aku menoleh karena merasa terpanggil

lalu mendapati ni-ki yang sedang berjalan bersama sunoo, menghampiri ku sambil tersenyum hangat

"ga kerja?" tanya sunoo

"A-aku kerja kok, kalian sendiri?" jawab ku gugup setengah mati

masih benar benar canggung karena kejadian kemarin yang membuat ku di cap sebagai pacar sunoo

"tumben paket aku? lagi kesambet apaan lo?" tanya sunoo sambil tertawa

lah? udah Balik?
akhirnya..

aku menggaruk tengkuk ku canggung
"y-ya ga papa, kalo gitu gua berangkat duluan ya! Bye!"

aku kembali berlari untuk menghindari sunoo dan Ni-Ki, meninggalkan mereka berdua yang menatap ku bingung karena sikap aneh ku

semoga saja mereka tak berasumsi apa apa tentang aku yang berada di toko tulis itu

walaupun belum tentu mereka tau keistimewaan toko itu, tetap saja aku khawatir.

×××

"tumben telat Ray?" tanya yuna heran menatap ku

ya sesuai firasat ku, aku terlambat 15 menit

untung saja aku tadi sudah memberikan pesan ke kak eunha kalau aku terjebak macet, dan tak ada potongan gaji karena aku telat

"macet, tadi juga gua sempet mampir ke toko alat tulis buat beli sesuatu"

yuna mengangguk paham lalu fokus bekerja

aku pun kembali fokus dengan obat obatan di tangan ku, lalu mencatat obat apa saja yang hari ini stok nya tinggal sedikit.

kak eunha datang dari pintu belakang lalu berdiri di sebelah ku "raya" panggilnya

aku menoleh lalu bertanya "iya kak?"

kak eunha tersenyum dan memberikan ku sebuah kotak berwarna biru

aku menatap bingung ke arah kak eunha dan kotak biru itu bergantian
"ini kotak apa?"

"terimakasih karena udah buat jungwon menceritakan sakitnya dulu, aku selalu lupa mau ngasih kamu barang barang dari jungwon, maaf ya atas kelalaian kakak" ucap kak eunha yang membuat ku semakin bingung

"menceritakan sakitnya?"

"iya, inget ga pas kamu bilang 'kalo ada apapun bilang ke gua' pas kamu sama jungwon masih kelas satu dulu? walaupun ga cerita ke kamu, jungwon akhirnya berani cerita ke kakak, ya walaupun kakak ga bisa beritau kamu tentang penyakit jungwon, intinya terimakasih ya" kak eunha tersenyum tipis lalu mengusak lembut bahu ku

oh yang kemarin ya? wah ternyata jungwon benar benar tak bercerita apapun ke diriku?

"walaupun jungwon ga cerita, tapi jungwon sayang banget lho sama kamu, makanya dia ngumpulin barang barang yang bakal dia kasih pas kamu ulang tahun, tapi sayangnya- sejak 3 tahun yang lalu, jungwon udah ga bisa ngasih hadiah nya secara langsung" ucap kak eunha dengan nada lirih, seperti membawa beban tersendiri saat mengucapkan kalimat 'semenjak tiga tahun yang lalu'

"makasih juga kak karena udah nyampein hadiah hadiah dari jungwon" balas ku

kak eunha mengangguk "di situ hanya tiga hadiah, jadi- itu hanya hadiah untuk tiga tahun terkahir ini, untuk tahun depan- sudah tak ada"

ah begitu ya?

kalau begitu, tahun depan harus jungwon sendiri yang memberikan hadiah untuk ku

aku tau itu mustahil, setidaknya aku sudah berjuang untuk bersama jungwon di akhir hidupnya kan?

dan kalau perjuangan ku di masa lalu berhasil dan mampu membuat jungwon bisa hadir lagi,
aku akan sangat berterimakasih kepada Tuhan.

- TBC -

- TBC -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue diary - yang jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang