Saat Lalisa tengah duduk, ia menatap langit dengan senyuman manis nya. Entah lah, dia merasa akan terjadi sesuatu yang akan membuat dirinya terluka nanti. Yang berhubungan dengan keluarga nya.
Saat ini hari Minggu. Sudah beberapa hari semenjak Lalisa membunuh Yuna. Semua orang di sekolah heboh, saat mendengar kematian tragis Yuna. Bahkan Jennie juga kaget, bahwa perkataan nya benar² terjadi.
Diri nya sungguh bosan, ingin keluar. Tapi dirinya bukan seorang Vanisa yang bisa keluar seenak jidat.
Semua keluarga nya sedang keluar, mereka sibuk dengan urusan masing². Mungkin mereka udah lupa sama Lisa. Pikiran gadis itu kemana mana.
Ya.. Lalisa sudah terlanjur sayang sama mereka. Jadi wajar saja dia khawatir dengan keluarga nya kan?
Lalisa mendesah pelan. Dia hampir saja lupa, kalau musuhnya di dunia ini banyak. Hampir saja Lalisa merasa kalau dia udah bahagia. Tapi kan musuhnya masih banyak di luar sana.
"Gw Bosen banget!! Appa, Oppa, Eomma.. mereka semua masih sibuk." Batin Lalisa kecewa.
"Gak gak!! Lo gak boleh egois Lisa. Lo harus kuat. Seorang Vanisa, Queen Vava kan harus kuat ye kan." Batin Lisa menenangkan diri.Beberapa menit kemudian, datanglah 2 mobil. Lalisa tau satu dari mobil itu adalah mobil milik Appa nya. Tapi dia tidak tau, mobil satu nya itu milik siapa.
Lalisa berlari kecil menuruni tangga. Dia melihat appa nya sedang berbincang bincang dengan seorang pria yang memeluk seorang gadis.
"Appa." Ucap Lalisa.
"Lisa.. perkenalkan. Ini rekan bisnis appa. Dan gadis itu akan tinggal di sini untuk sementara." Ucap Gio.
"Mm? Kenapa kok tinggal di sini?" Tanya Lisa.
"Karena gadis itu kehilangan kedua orangtuanya sayang. Kan kasihan, jadi appa memutuskan untuk membiarkan dia tinggal di sini untuk sementara. Nanti dia di jemput sama keluarga nya kok." Ucap Gio lembut.
"Owh.. oke." Ucap Lisa lucu.Gio terkekeh melihat anaknya itu. Lalu Gio melanjutkan perbincangan nya dengan rekan bisnis nya.
Lalisa menatap gadis itu. Dapat dia lihat, kalau gadis itu menatapnya benci. Lisa mengernyit heran. Ngapain dia natap Lisa kek gitu?
"Dia ngapain natal gw kek gitu? Ada kilatan benci pula. Kek nya ini deh, jawaban dari perasaan gw tadi." Batin Lisa.
"Ya udah lah, gw pura² dulu aja." Batin Lisa.
"Halo, nama ku Lalisa. Kamu bisa panggil aku Lisa. Kalau nama kamu siapa?" Tanya Lisa lugu.
"N Nama a aku." Ucap gadis itu terbata.
"Jangan takut, Lisa gak gigit kok." Ucap Lalisa polos.Gio yang mendengar itu hanya terkekeh gemas. Anaknya ini baik, dia berusaha untuk berteman dengan gadis ini. Tapi pikiran Gio salah. Saat ini, Lalisa malah berusaha untuk berakting sempurna. Lisa bahkan jijik dengan gadis itu. Terlihat jelas merah² di lehernya yang tertutupi dengan make up.
"Siapa nama mu?" Tanya Lisa lagi.
"Nama ku, Cia." Ucap Cia.
"Cuma Cia? Nama panjang Cia siapa?" Tanya Lisa.
"Ciara Andika Atrama. Ucap Ciara.
"Oke. Sekarang Cia ikut Lisa ya. Kita main sama sama." Ucap Lisa.Gadis itu hanya mengangguk. Gio mengijinkan mereka bermain bersama. Toh, Lisa juga pasti membutuhkan teman kan.
Mereka berlari menuju taman belakang. Cia tertegun dengan keindahan Mansion dan keindahan taman ini. Gadis itu menatap Lisa, yang sedang menatapnya lugu.
Dia diam² menyeringai kecil. Tapi seringai an itu terlihat oleh Lisa. Lalisa menatap datar Cia, lalu kembalk tersenyum lugu.
"Saat ini, gw bakal biarin Lo hidup bebas Lalisa. Dan nantikan saja, gw bakal ngerebut semua yang Lo miliki." Batin Cia.
"Heh.. gak semua itu. Gw gak akan biarin rencana Lo berhasil." Batin Lisa yang seakan mengerti batinan Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Psikopat (End)
FantasyApa jadinya, jika seorang psikopat bertransmigrasi ke tubuh seorang culun. Walau ia culun, semua keluarga nya tetap menyayangi diri nya. Apakah ia akan berpura pura menjadi culun? Atau tetap menjadi diri nya sendiri? Lihat saja¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯