cuaca dingin sedang menghampiri kota seoul, hamparan salju putih menutupi tanah dan rerumputan hijau.di depan cafe sana berdiri gadis dengan hoodie kuningnya, iya terus mengosokan tangan nya guna mencari rasa hangat. dia benci Desember karena tidak tahan dengan Cuaca dingin.
“Lisa kau pulang dengan siapa?” itu suara kim hanbin yang sedang mengunci pintu cafe, Kim hanbin adalah pemilik dari cafe ini, dia pria yang baik. dia juga yang selalu membantu lisa saat dalam kesusahan.
“sendiri oppa”
“cuacanya sangat dingin,
salju baru saja turun kemarin.
kau pulang sendiri??
aku bisa mengantar mu” tawar hanbin.“aniyo oppa, aku bisa pulang sendiri. lagi pula tempat tinggal kita beda arah.
aku tidak ingin merepotkan oppa” tolak lisa halus“itu tidak merepotkan sama sekali Lisa, lagi pula memangnya kenapa jika berbeda arah. aku masih menggunakan mobil bukan jalan kaki” ujar Hanbin meyakinkan lisa.
“ani oppa, aku akan menggunakan Bis saja.” Hanbin hanya mengangguk mengiyakan. jika sudah begini dia tidak bisa lagi memaksa. Lisa itu tipe keras kepala.
“ya sudah. aku duluan” hanbin melangkah pergi setelah mendapat anggukan dari Lisa. melihat mobil hanbin yang sudah menghilang di balik tikungan, Lisa melangkah kan kakinya menuju halte Bis yang tidak jauh dari cafteria tempatnya Bekerja.
sekarang sudah jam 8 malam tapi kenapa Bis belum ada yang lewat juga, padahal Bis biasanya masih banyak di jam jam ini.
2 jam sudah lisa menunggu, namun belum ada juga Bis yang lewat.“tidak akan ada Bis yang lewat” deep voice itu menyapa pendengaran Lisa, membuatnya menoleh, tepat di hadapannya seseorang menggunakan jaket kulit hitam diatas motor besar serta helm fullface membuat Lisa tidak dapat melihat wajahnya.
Lisa memalingkan wajah nya, was was. jalanan cukup sepi dan orang ini berhenti tepat di hadapannya, dengan tampilan seperti orang-orang jahat di dalam film yang pernah ia dan saudara kembarnya Lihat.
“sudah jam 10. tidak ada bis yang akan lewat. terlebih di cuaca seperti ini” suara itu kembali menginstrufsi membuat lisa menyingkap lengan hodie yang dikenakannya, melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan nya sudah menunjukan jam 22:03 tepat seperti apa yang di ucapkan orang asing di hadapannya.
“naiklah aku akan mengantar mu” Lisa kembali terkesiap mendengar nya.
“tidak perlu takut. aku bukan orang jahat” dia pikir Lisa percaya. tentu saja tidak. mana ada orang jahat mengaku Jahat, jika orang jahat mengaku bahwa dirinya penjahat maka penjara sudah pasti akan penuh.
mengabaikan ucapan orang dihadapannya, Lisa menoleh kearah kanan di mana tempat bis biasanya yang ditumpanginya datang, dalam hati Lisa berdo'a supaya ada satu saja Bis yang lewat namun nihil. tidak ada satupun yang terlihat.
sekarang sudah jam 10 malam dan lisa harus terjebak disini. bersama pria asing yang di curigai nya sebagai penjahat. Bodohnya Lisa kenapa tadi tidak menerima tawaran Hanbin saja.
“aku tidak suka membuang waktu.
jika kau mau ku antar, maka naik lah.
jika tidak, ya sudah.
bermalam lah di tempat ini.” ujar pria itu kembali bersuara ia mulai menarik gas pada motor nya.Lisa sempat menoleh namun dia kembali membuang muka kearah kanan, masih berpikir positif akan ada Bis yang lewat.
“huuhh, ya sudah aku pergi.” melihat Lisa yang tidak merespon ucapanya, pria itu menghela nafas jengah. lalu menacapkan gas motor nya meninggalkan Lisa seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Fanfictionsetelah perpisahan pasti selalu ada pertemuan. begitulah Choi Jisoo, Choi Jennie, Roséanne Park dan Lalisa park. empat saudara yang terpisahkan oleh jarak dan kembali di satukan oleh waktu.