Acara ulang tahun starlight academy, diadakan tiap tahunnya secara meriah. Termasuk tahun ini. Semua tempat dipenjuru sekolah di hias semenarik mungkin. Apalagi stage di mana para idol akan menampilkan lagu mereka.
Semua orang sibuk, mengurusi tugas mereka masing-masing. Termasuk Ichigo, gadis berbando merah itu, sibuk ke sana ke mari mengantar donat bintang.
"Ada yang mau lagi, kue bint---" ucapan Ichigo terpotong, saat salah satu guru muda di sekolah itu ... menarik tangannya. Ichigo tersentak kaget, untung saja dia memegangi erat piring berisi donat bintangnya.
"Suzukawa-san? Eh ... maksudku ... Suzukawa-sensei," panggil Ichigo.
Naoto tak mendengar panggil gadis itu. Dia menarik tangan Ichigo, lalu mendudukan gadis itu ke kursi taman. "Ada apa?" tanya Ichigo cemas. Apakah dia melakukan kesalahan? Sampai gurunya ini akan memarahinya? Sepertinya tidak. Karena Naoto malah mengambil piring donat Ichigo.
"Kau tak lelah, dari tadi berjalan ke sana ke mari?" tanya Naoto, dengan salah satu tangan mengambil sapu tangan di saku celananya. Dia mengarahkan sapu tangan itu pada kening Ichigo, setelah menyibak poni gadisnya.
"Hehe ... tidaklah," jawab Ichigo dengan senyuman manis.
"Padahal kau bisa saja, bergiliran dengan orang lain. Kau tahu? waktu istirahatmu 'kan terbatas. Jangan buat dirimu lelah," ceramah Naoto.
Ichigo bergeleng, lalu membisiki Naoto. Matanya menyipit, sementara salah satu tangannya dia arahkan ke samping mulutnya. Niatnya, supaya tak ada yang mendengar bisikannya,"Aku melakukan hal itu ... supaya bisa mendapat makanan gratis. Lumayan 'kan? Bekerja sambil makan gratis," kata Ichigo tersenyum lebar.
Tentu saja, dia bekerja untuk makanan tambahan. Naoto menghela napas mengerti. Makanan memang lebih enak dari pada istirahat, menurut Ichigo.
"Aku bisa mendapatkan donat enak grat---" ucapan Ichigo terpotong, saat Naoto dengan cepat langsung membungkam mulut gadis itu. Dengan sepotong donat yang telah dia bagi 2. Setengah untuk Ichigo, dan setengah lagi untuknya.
"Makanlah," pinta Naoto sembari mengusap rambut Ichigo.
Mungkin wajah Naoto yang sedatar tembok China itu, terlihat sangat dingin. Namun Ichigo tahu, jika orang itu sangat pengertian dan peduli padanya. Hati Naoto sebenarnya, sehangat sinar matahari pagi.
"Haik!" seru Ichigo sembari mengangguk senang.
Diam-diam Naoto menyunggingkan senyuman tulus. Melihat Ichigo makan donatnya dengan lahap."Kau boleh makan donat itu, tapi tak boleh berlebihan. Kau ingin kelebihan berat badan lagi?"
Ichigo menggeleng, dia sangat trauma pada kenaikan berat badannya dulu.
"Ngomong-ngomong ... Setengah donat itu, adalah donat terakhir yang kau makan. Setelahnya tak ada lagi donat untuk hari ini," ujar Naoto santai, lalu memasukkan setengah donatnya ke mulut.
"Lha? Kenapa bisa begitu?!" seru Ichigo heran.
Naoto mengunyah dan menelan. Dia menjawab,"Kau sudah makan terlalu banyak. Aku nanti akan memberitahu pada chef, untuk tak memberikanmu donat baru."
"SUZUKAWA-SAN!!!!" rengek Ichigo sembari menghentak-hentakkan kaki kesal.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Bukan hanya murid Starlight academy saja, yang ada pada acara ini. Murid sekolah lain juga hadir. Termasuk Four Star Academy. Rombongan para murid itu sudah datang, sebelum acara di mulai. Mereka sempat membantu teman dari Starlight Academy.
"Koharu-chan~" Suara Asahi, masuk ke kuping gadis berambut ungu pendek berkacamata. Gadis manis itu menoleh ke belakang, melihat Asahi yang melambaikan tangan ... sembari berlari ke arahnya.
"Aku merindukan---" Tangan Asahi terbuka lebar, berniat memeluk Koharu. Gadis yang sudah lama tak dia temui. Sayangnya, saat langkahnya sudah dekat pada tujuannya. Entah dari mana, Mahiru datang dan langsung memukul kepalanya.
"Jaga sikap!" ucap Mahiru pada Asahi. Asahi mengusap kepala kesakitan, sementara bibirnya maju beberapa senti. "Sakit!"
Melihat hal itu, Koharu tertawa kecil. Melihat tingkah saudara Kasumi itu. Koharu lalu berkata,"Kau mau ini."
Asahi tersenyum manis, mengabaikan rasa sakit di kepala. Tak apa, jika dia tampak konyol di mata Koharu. Yang penting adalah ... melihat senyuman manis gadis itu. Dia menundukkan kepala ke bawah, melihat tangan Koharu terjulur menawarkan beberapa permen.
"Mau!" ucap Asahi lalu mengambil semua bungkus permen itu.
Senyuman Koharu semakin melebar, dia senang Asahi mengambil permennya. Koharu lalu berbisik, "Di bungkus permennya ada note, jangan lupa di baca ya!"
Entah apa isi notenya, tapi kepala Asahi mengangguk senang. Dia lalu berbalik, dan berlari ke arah teman-temannya. Niatnya, ingin menyombongkan permen pemberian Koharu.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
KAMU SEDANG MEMBACA
AIKATSU ONESHOT 𓆩✩𓆪 ☑
FanfictionKumpulan cerita-cerita Aikatsu all series sekali tamat. *Aikatsu *Aikatsu stars *Aikatsu friends *Aikatsu on parade *Aikatsu planet Request? dipersilakan:)