Lalisa berubah?!!

3.2K 280 7
                                    

Sudah beberapa bulan, Cia tinggal di Mansion keluarga Louvint. Dia bahkan seiring berjalannya waktu, di manja. Keluarga Louvint sudah jarang memperhatikan Lalisa. Seakan keberadaan Lisa itu, sudah tidak penting bagi mereka.

Sudah beberapa kali juga, Cia menuduh Lisa. Dan mereka percaya begitu saja. Keluarga Louvint memaafkan Lisa. Tapi lagi dan lagi, Cia menjebak Lisa, dan berakhir Lisa yang di marahi.

Akan tetapi, Jennie selalu menyangkal ucapan Cia. Selama ini, dia lah yang selalu ada di sisi Lisa. Jennie ternyata juga korban dari Cia.

Seperti hari ini. Lisa bangun dari kamarnya. Saat ini, hari sudah malam. Ia menatap luar jendela dengan tatapan kosong. Dia udah benar² muak.

Selama ini, Lisa berusaha mencari bukti tentang Cia. Tentu saja dia dapat, tapi masih kurang. Jadi dia hanya bisa diam, pasrah dengan kejadian selanjutnya. Yang dia butuhkan hanya bukti, bahwa Cia itu polos polos Bangsat.

Lisa bangun, dan mandi. Sampai saat ini, dia masih berperan sebagai gadis polos. Masih ada rasa kesabaran di hati nya.

Selesai dengan kegiatan nya, Lisa turun dan melihat keluarga nya sudah makan duluan, kecuali Jennie.

"Ah.. Caca, ayo makan." Ucap Jennie menghampiri Lisa.
"Nini nggak makan dulu, seperti yang lain?" Tanya Lisa menyindir keluarga nya.

Dan benar saja, mereka langsung saja berhenti makan. Lalisa menatap mereka kecewa. Lalu beralih menatap Jennie, dengan tatapan lembut nan polos.

"Nggak lah. Nini kan mau nya, makan bareng Caca. Ayo makan. Duduk sini, samping Nini." Ucap Jennie menarik lembut tangan Lisa.
"Oke Nini." Ucap Lisa.

Mereka makan dengan Khidmat. Lalisa duduk di sebelah Jennie, dan sebelahnya lagi ada Cia. Ini kesempatan baik untuk nya.

Cia dengan perlahan, menggeser air panas di samping Lisa. Dan...

Kyaaa!!!!

Semua keluarga berdiri dan mengerumuni Cia. Mereka menatap tangan Cia yang sudah melepuh terkena air panas.

"Hiks.. panas hiks.." Ucap Cia.
"Sshh.. udah ya, jangan nangis." Ucap Vino lembut.
"Lisa. Kamu kok gitu sih. Cia salah apa sama kamu hah?." Ucap Vano emosi.
"Loh kok nyalahin Lisa.. Lisa nggak ngelakuin apa apa." Bantah Lisa.
"Lisa. Kamu ini udah salah, harus ngaku. Jujur sama Eomma. Kamu kan yang nyenggol air panas supaya kena Cia." Ucap Zerina marah.
"Udah di--" Ucap Lisa terpotong.
"LISA." Bentak Reinhard.

Lalisa terkejut. Dia gak percaya, kalo Reinhard. Kakak kesayangan nya ini membentak nya. Bahkan Jennie juga gak percaya kalo, kakak sepupunya ini membentak Lisa.

"Oppa bentak Lisa." Ucap Lisa lirih.
"Ah.. ma maaf dek, o--" Ucap Reinhard mendekati Lisa, tapi..

PLAK!!

"Gak usah Lo megang tangan adek gw. Belain aja tuh, gadis kesayangan Lo semua!! Asal kalian tau, LISA JUGA KENA!! LIHAT KAKI NYA MELEPUH!!" Ucap Jennie berakhir membentak.
"Kalo bener Lisa yang ngelakuin, Lisa gak bakal ngelukain kaki nya!! Mikir dong pake otak!!" Ucap Jennie emosi.

Jennie berdiri, lalu menuntun Lisa yang pincang karena kaki nya melepuh. Seharusnya dia bisa tahan dengan semua itu, tapi karena masih ada keluarga nya. Dia jalan aja pincang.

Meninggal kan keluarga nya yang terkejut melihat luka di kaki Lisa lebih parah di banding luka Cia. Mereka merasa bersalah. Ingin meminta maaf, tapi.. mungkin Lisa lagi butuh ketenangan.

Sementara di kamar Lisa.

Jennie sedang mengobati luka Lisa. Dan Lisa? Dia diam saja dari tadi. Dengan tangannya meremas kausrnya dengan kuat.

Transmigrasi Queen Psikopat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang