Chapter Special Pakai Telur

1.6K 135 13
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Thank You🐺🐣

.

.

.

.

2 Tahun Kemudian,,,

Rumah tangga yang dibangun GulfMiu tampak berjalan baik-baik saja. Hubungan mereka pasang surut setiap harinya karena Gulf mulai sibuk dengan perusahaan yang ia rintis dari nol. Di siang hari yang sunyi tiba-tiba,,,

"GGUUULLLFFFF!! KEMARI SEBENTAR!"

Mendengar teriakan sang istri dari dalam kamar, cepat-cepat Gulf berlari menuju kamar, meninggalkan dokumen perusahaannya yang belum selesai ia periksa. "Aku disini, sayang. Ada apa? Kamu kenapa?" Panik sambil melirik ke kanan dan kiri.

"Lihaaat!" Mengangkat sedikit bajunya keatas.

"Perutku buncit, Gulf!!! Apa artinya aku hamil?" Tanyanya dengan wajah berbinar-binar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perutku buncit, Gulf!!! Apa artinya aku hamil?" Tanyanya dengan wajah berbinar-binar.

Gulf memperhatikan lekat-lekat perut sang istri sambil kebingungan. Pasalnya, ukuran perutnya dari awal sampai saat ini terlihat sama saja. "Hah? Hamil?" Miu mengangguk ceria sebagai jawaban.
"Ini bukan hamil, sayang. Yang aku lihat, perutmu dari dulu sampai sekarang sama saja. Tidak buncit sama sekali"

Sedikit kesal. "Ini buncit, Gulf. Dan aku lihat di tv kalau perutnya buncit itu tandanya ada anak didalam sini" Menyentuh perut.
"Apa aku salah?" Mulai menunjukkan raut sedihnya.

Terkejut sekilas saat Miu berkata soal anak. Melihat raut sedih di wajah istrinya, Gulf jadi ikut sedih. Tapi mau bagaimana lagi? Tidak mungkin ia meng-iyakan perkataan sang istri bahwa ada anak didalam sana karena jelas-jelas istrinya adalah seorang Pria yang notabenenya tidak bisa memiliki anak.

Tangannya terangkat dan mulai mengusap kedua pipi tembem sang istri dan bicara padanya dengan nada lembut, berharap Miu dapat menangkap maksud Gulf dengan baik.

"Sayang. Lihat aku" Perlahan Miu melirik lurus ke mata sang suami.
"Maaf, tapi, kamu tidak akan bisa hamil, sayang,,, karena kamu,,, seorang pria" Air mata Miu mengalir setetes - setetes.
"Dengar. Rasanya sudah sering kukatakan padamu tentang bagaimana aku yang tidak mempermasalahkan soal anak sama sekali. Ada ataupun tidak, aku tidak peduli, sayang. Aku hanya ingin kamu selalu ada buat aku"

"Aku tahu, tapi, aku menginginkannya"

"Apa alasanmu yang selalu menginginkan itu?"

Menundukkan wajahnya ke bawah. "K-Karena, selama kamu pergi ke kantor, aku selalu kesepian disini"

"Kalau begitu kamu ikut aku ke kantor setiap hari, bagaimana? Jadi kamu selalu ada disampingku dan tidak kesepian lagi disini?"

"Percuma saja aku ikut kalau fokusmu selalu ke tumpukkan kertas jelek itu" Memonyongkan bibir. "Bahkan saat kamu dirumah, kamu jarang ada waktu untukku. Hanya sekedar nonton film bersama, kita baru melakukannya sekali dalam dua tahun pernikahan kita ini" Menunduk sedih.

Legend Of The Sea || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang