Gravanna : Where's Daddy?

269 15 47
                                    

Brak!

"Cerai kata mu?!" Ujar pria itu yang baru saja masuk kedalam kamar dan melihat seorang wanita yang merupakan istrinya tengah memasukkan semua pakaiannya.

"Ya ... Ini sudah 3 tahun bukan? Aku tak mau meneruskan rumah tangga ini dengan pria seperti mu," ujar gadis berambut silver terkucir kuda itu.

"Huh ... Kau memang benar, tapi apa kau tak bisa memikirkan nya lagi? Greevan masih membutuhkan Ibu nya," ujar pria itu sambil menggenggam tangan gadis itu.

"Tidak ... Keputusan ku sudah bulat! Kau ... Hiks ... Kau selingkuh! Aku tak tahan jika harus melihat semuanya! Ya ... Aku tau ini hanya pernikahan kontrak, tapi ... Apa sulit untuk menjaga ikatan diantara kita?" Ujar gadis itu yang tampaknya menangis.

Dia menyeka air matanya, dengan segera gadis itu mengancing koper nya kemudian menurunkan nya ke lantai untuk di bawa pergi.

"Terimakasih untuk 6 tahun ini. Tolong tandatangani surat perceraian itu tuan Chanter, dan tolong beritahu kepada Greevan, jangan mencari ibunya," ujar gadis itu sebelum hilang di ambang pintu.

"Akh! Silvanna! Kau mau kemana?! Greevan masih kecil!" Teriaknya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Tiga hari kemudian ....

Tampak wanita berambut silver yang terkucir kuda itu tengah bersandar diatas ranjang nya di temani seorang wanita berambut merah.

"Sudah merasa baikan?" Tanya Natalia, teman se apartemen Silvanna. Tampak wanita itu memberikan segelas air kepada Silvanna.

"Ya ... Terimakasih Natalia. Aku tak tau harus kemana dengan keadaan seperti ini," ujar Silvanna sambil tersenyum manis.

"Sudahlah, jangan terlalu banyak memikirkan hal seperti itu, aku takut kau stress dan itu berdampak buruk terhadap calon bayi mu," ujar Natalia yang tampak menatap kearah perut gadis itu.

"Ya, terimakasih sekali lagi Natalia," ujar Silvanna.

"ngomong ngomong, apa dia tau tentang anak ini?" Tanya Natalia kepada Silvanna yang masih mengelus perutnya.

"Tidak ... Aku tak akan memberitahu nya. Aku sudah lelah hidup dengan nya," ujar Silvanna sambil mengingat hari hari sebelumnya.

"Enam tahun terakhir hubungan mu dengan nya semakin membaik, tapi aku tak menyangka jika dia memiliki wanita lain di belakang mu," ujar Natalia yang prihatin dengan keadaan teman nya.

"Aku juga tak menyangka. Padahal seminggu yang lalu aku ingin memberitahu nya, tetapi mengapa aku harus melihatnya dengan wanita itu," ujar Silvanna dengan nada bergetar.

"Sudahlah, kau tak seharusnya begini. Kudengar selingkuhan nya adalah putri dari keluarga Baroque, pengusaha terkenal itu," ujar Natalia yang di jawab anggukan oleh Silvanna.

"Ya ... Ku harap suatu saat nanti aku tak akan pernah bertemu lagi dengan nya," ujar Silvanna dengan sedih.

"Lalu ... Greevan, bukan kah dia masih sangat kecil untuk kehilangan ibunya. Kenapa kau tidak membawa nya juga?" Tanya Natalia kepada Silvanna.

"Tidak ... Aku sengaja meninggalkan nya agar pria itu tidak merasa kesepian," ujar Silvanna sambil tersenyum miris. Sebenarnya di dalam hatinya, dia masih sangat menginginkan putranya itu, tetapi dia tidak boleh egois.

"Baiklah, terserah mu."

10 tahun kemudian....

"Ibu! Kami pulang!" Ujar dua orang bocah sebaya. Satu perempuan dan satu laki laki. Laki laki berambut putih dengan beberapa highlight hitam sedangkan perempuan berambut hitam sepenuhnya.

Whisper of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang