Aku naik duluan keatas kasur. Kemudian disusul Rahman. Kini aku dalam dekapan tangan kanan Rahman. Mata ku tak hentinya menatap matanya. Rahman pun kemudian mencium bibir ku. Ia mencium bibir ku sebanyak tiga kali. Dan pada saat ciuman yang ke empat, ia mencium bibir ku sangat lama. Terasa sekali lidah Rahman menjelajahi lidah ku. Aku pun menyambut lidahnya dengan lidah ku. Kini tangan kanan ku pun ikut berperan.
Jari jari tangan ku meremas kemaluan Rahman secara pelan. Rahman yang tadi sedang asik mencium bibir ku, kini melepaskannya dan mendesah keenakan. Mendengar desahan Rahman, aku jadi semakin nafsu untuk meremas batang pusaka miliknya. Rahman pun mengubah posisi. Kini aku berada dibawah dan ia diatas. Rahman pun mulai lebih agresif. Ia mendaratkan ciuman mesranya di leher kanan ku. Ia jilat leher ku. Kemudian berganti pada leher ku yang kiri. Ia endus terlebih dulu. Dan barulah ia kecup kecup.
Aku yang berada diposisi seperti itu benar benar merasa keenakan. Aku mendesah lebih keras dari desahan Rahman yang sebelumnya. Nafasku terengah-engah. Tubuh kurus Rahman menindih tubuh berisi ku. Ku rasakan batang kemaluan kami yang tengah sama sama tegang, kini beradu bergesekan. Rahman yang masih asik menciumi leher ku, kini berhenti. Dan melepaskan bajunya.
Aku terbelalak melihat tubuh kurusnya yang hitam dengan kedua pentil cokelat pipih lebar, perut sixpack dan kedua ketek hitamnya yang ternyata telah di tumbuhi cukup banyak bulu. Baru ini aku melihat dan diperlihatkan langsung tubuhnya. Ternyata sangat seksi sekali dan membuat ku semakin nafsu. Dan Rahman pun kini mengangkat baju ku. Seolah dia ingin bergantian melihat tubuh milikku. Aku memperhatikan raut wajah Rahman yang juga terkaget melihat tubuh ku.
"Yang badan kamu mulus dan putih banget" Ungkap Rahman semakin nafsu.
"Badan kamu juga macho banget. Bikin aku sange liatnya" Aku membalas nafsu Rahman.
Aku yang tengah berada diposisi tidur dan Rahman diposisi duduk, sempat saling memandangi tubuh kami. Tiba tiba saja tanpa aba aba, Rahman "menyerang" ku. Pentilku di kenyot dengan nafsunya.
"Mmmmhh... Ahhh... Yeaaaahh..." Lenguh ku keenakan.
"Sluurrpp... Slluurrrppp... Ahhh... Syluuurrpphh" Rahman menjilati dan mengenyot pentil ku tanpa ampun.
Sedangkan lidahnya asik mendapatkan pentil kanan ku, tangan kanannya asik meremas remas dada kiriku sambil terkadang memilin pentilku. Setelah dirasa puas mengenyot dada kanan ku, kini Rahman bergantian mengenyot dada kiri ku dan tangan kirinya pun ikut bergantian meremas remas dada juga memilin pentil kanan ku.
Rasanya benar benar seperti di awang awang. Enak sekali. Padahal aku baru merasakam foreplay saja. Rahman pintar sekali membuat ku keenakan. Entah dia pernah melakukan ini atau belum sebelum dengan ku, tapi dia terkesan sudah mahir.
Setelah Rahman merasa cukup untuk bermain main dengan dada ku, ia pun berhenti. Dan ia pun beranjak berdiri sembari melepaskan celana beserta sempak yang ia gunakan. Aku sangat kaget. Bagaimana tidak? Laki-laki idaman ku telah telanjang bulat tanpa mengenakan sehelai benang apapun di tubuh seksinya. Benar benar aku merasa bangga punya pacar seperti Rahman.
Sangat terlihat jelas V line perutnya membentuk sempurna. Ditambah lagi batang kenikmatan miliknya sudah sangat tegang menantang bengkok ke arah kiri. Dengan ditambah urat urat yang menyembul dihampir seluruh permukaannya. Belum lagi bulu bulu kemaluan Rahman yang tak ku sangka lebat lebih lebat dari usianya, membuat ku semakin tak sabar ingin menjelajahi dirinya dan digagahi oleh Rahman.
Setelah Rahman telanjang bulat, kini giliran Rahman menelanjangi ku. Aku tak melawan. Pasrah saja dan menurutinya. Aku yang sedari tadi belum merasakan gurihnya tubuh Rahman, kini mengambil alih giliran. Aku yang sebelumnya dalam posisi tidur, kini ikut duduk. Ku cium bibir Rahman. Ku main mainkan lidah ku beradu dengan lidahnya. Kemudian aku ciumi lehernya. Entah kenapa sedari Rahman datang, aku tak mencium harum yang kala itu ku dapati saat kencan. Tak ada sama sekali aroma apapun kecuali bau tubuhnya yang jantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH GAY NYATA! Cinta Terlarang Sejak SMP
RomanceIni menceritakan serangkaian kisah nyata yang ku alami sendiri di dalam kehidupanku. Kisah ku saat bertemu, menjalin hubungan dan melakukan hubungan sex dengan laki-laki. Terkhusus kalian homophobic, lebih baik menjauh daripada kalian kesal sendiri...